Ditanya Kapan Wabah Corona Akan Hilang dari Jakarta, Ini Jawaban Anies

Naviri Magazine - Pandemi corona (COVID-19) khususnya di DKI Jakarta menjadi perhatian semua pihak. Banyak yang mempertanyakan kapan COVID-19 bakal berakhir?

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan, pertanyaan ini sangat sulit dijawab. Bahkan dirinya menyebut ini pertanyaan senilai US$ 1 miliar.

"Anda tahu ini pertanyaan bernilai US$ 1 miliar. Kami tidak bisa memberikan jawaban. Jika kami memiliki jawaban atas pertanyaan ini, kita pasti sudah berharap bebas sekarang. Ini masih merupakan sesuatu yang perlu kita dalami," ungkap Anies.

Meski sulit dijawab, Anies berpendapat jika kondisi objektif saat ini bukan hanya kasus Covid-19 yang mulai flat, namun juga penurunan kasus positif dan kematian. Kondisi ini, Anies sebut sebagai cerminan dampak dari kebijakan dua minggu lalu.

"Di sana ada kekurangan, setidaknya dua minggu," kata Anies.

Melihat dari perataan kurva yang terjadi hari ini, maka dalam dua minggu ke depan akan terus tampak penurunan. Dengan tren yang demikian, Anies berharap agar segera keluar dari periode pandemi.

Hal yang perlu digalakkan saat ini adalah meningkatkan kapasitas tes, dan melakukan pelacakan bagi mereka yang ada kemungkinan terinfeksi. Kemudian ditindaklanjuti dengan melakukan isolasi.

Lebih lanjut ia menjelaskan, menurut para ahli, jika jumlah orang yang terinfeksi sedikit, maka mereka yang terinfeksi dikarantina. Tapi jika mereka yang terinfeksi banyak, maka yang tidak terinfeksi dikarantina.

"Saya pikir, di situlah kita hari ini. Karena jumlah orang yang terinfeksi banyak dan berada di lokasi yang tidak diketahui, maka semua orang dikarantina," ungkapnya.

Anies optimis jika pasien dalam pengawasan (PDP) menurun, kasus kematian menurun, maka kondisi akan segera kembali normal. Kasus di DKI Jakarta, ia sebut menjadi sorotan banyak pihak. Tidak hanya media di DKI Jakarta, namun juga dari seluruh penjuru dunia.

"Dan sama seperti kalian di luar, kami di sini mengawasi apa yang terjadi di Spanyol, apa yang terjadi di Italia, Inggris, di Amerika Serikat, di Korea," tutur Anies.

Pengawasan yang sama juga turut Indonesia lakukan, melihat negara-negara lain yang mulai melakukan pelonggaran pembatasan. Mengambil pelajaran dari negara-negara lain untuk menjadi pertimbangan dalam mengambil keputusan.

"Jika saya berbagi beberapa alasan kenapa kita bergerak cepat dalam hal ini di Jakarta, kami mempelajari apa yang terjadi di China, di Korea, di Jepang, di Italia," kata Anies.

Baca laporan lengkap » Semua Hal tentang Virus Corona, di Indonesia dan Dunia.