Perjalanan Karier Heath Ledger, dari Film Drama Sampai Menjadi Joker (Bagian 2)

Perjalanan Karier Heath Ledger, dari Film Drama Sampai Menjadi Joker,  naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Perjalanan Karier Heath Ledger, dari Film Drama Sampai Menjadi Joker - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Demi memuluskan perannya, Ledger bekerja keras memahami sosok Joker. Ia menyelami lebih dalam karakter Joker, mengulitinya sampai habis. Ia membaca A Clockwork Orange (1962) karya Anthony Burgess, hingga mempelajari lukisan-lukisan figuratif Francis Bacon, demi memperkuat persona Joker dalam dirinya.

Upaya Ledger tak berhenti sampai situ. Masih mengutip laporan Empire, berbulan-bulan sebelum proses syuting dilangsungkan, Ledger mengisolasi dirinya di sebuah kamar di salah satu hotel di London. Di ruangan tersebut, ia membikin gambar, tulisan, maupun corat-coret yang lainnya, semata demi satu hal: menjadi Joker secara paripurna.

“Aku akhirnya bisa mendarat di ranah yang lebih psikopat, seseorang yang sangat sedikit atau tidak ada sama sekali hati nurani,” jelasnya.

“Ia [Joker] hanya sosiopat, badut berdarah dingin, pembunuh massal, dan Chris [Nolan] memberiku kendali bebas. Yang menyenangkan, tidak ada batasan nyata untuk apa yang boleh dan tidak boleh dikatakan atau dilakukan Joker. Tak ada yang mengintimidasinya. Semua adalah lelucon besar.”

Buku harian Ledger menggambarkan dengan baik keruwetan yang dialami Ledger dalam mempersiapkan karakter Joker.

Seperti yang diungkapkan film dokumenter berjudul Too Young to Die (2012) bikinan sutradara asal Jerman, Dag Freyer, tertempel foto-foto hyena, badut, potongan komik, sampai sosok Alex DeLarge, tokoh anarkis yang dimainkan Malcolm McDowell dalam film A Clockwork Orange (1971) besutan Stanley Kubrick.

Ketika produksi dimulai, Ledger masih meneruskan proses tersebut. Beberapa kali ia kerap keluar dari naskah, dan melakukan improvisasi akting. Dialog-dialognya bikin Michael Caine—yang memerankan tokoh Alfred Pennyworth—terkejut, sehingga lupa bagiannya. Sementara berbagai aksi Ledger yang lain juga sampai membuat Bale gelagapan.

“Ia membanting dirinya sendiri, melempar tubuhnya ke ubin sehingga retak dan penyok,” kenang Bale kepada Independent. “Komitmennya [sungguh] total.”

Akan tetapi, usahanya untuk menyerap karakter Joker mendatangkan konsekuensi yang tak main-main. Ia susah tidur, diserang panik, kegelisahan, pikirannya penuh, dan tubuhnya kelelahan. Pendek kata, Ledger stres berat.

The Dark Knight, sebagaimana diketahui, sukses besar. Secara finansial, film tersebut meraup pendapatan lebih dari 1 miliar dolar. Dan di saat yang bersamaan, akting Ledger dalam memerankan Joker membuat para kritikus terkagum-kagum.

David Denby, dalam catatan berjudul “Past Shock” yang terbit di New Yorker (2008), menyebut penampilan Ledger di The Dark Knight sangat menakutkan. Bahkan, ia sampai berspekulasi bahwa untuk mengeluarkan performa sebaik itu, Ledger harus rela “mengacaukan dirinya.”

Joker ala Ledger memang berhasil menghidupkan atmosfer gelap di The Dark Knight. Maka tak heran jika kemudian ia diganjar Oscar untuk kategori Aktor Pendukung Terbaik pada 2009, sekaligus menjadikan Joker sebagai satu-satunya karakter dalam sejarah film superhero yang pernah meraih penghargaan tersebut.

Nahas, puja-puji itu tak sempat dinikmati Ledger. Pada 22 Januari 2008, Ledger tewas di apartemennya akibat overdosis. Rumor dengan cepat berkembang: caranya memforsir diri demi peran Joker berandil dalam kejadian ironis tersebut.

“Ia baik-baik saja meski mengunci diri di kamar hotel selama berminggu-minggu,” terang ayah Ledger, Kim, dalam Too Young to Die. “Ia menggembleng karakter yang akan dimainkan. Itu ciri khasnya. Ia akan melakukan itu dan ia suka menyelaminya. Tapi, kali ini, proses itu benar-benar menyeretnya lebih jauh.”

Kematian Ledger sudah pasti meninggalkan lubang besar bagi hampir semua pelaku film di Hollywood. Terutama Nolan: orang yang begitu percaya bahwa Ledger amat layak memainkan Joker.

“Saya sangat bangga terlibat dalam cara apa pun dengan aktor yang hebat ini. Ledger adalah orang dan aktor yang luar biasa. Ia berkontribusi dalam banyak cara yang berbeda untuk film. Saya sangat bangga menjadi bagian darinya,” ujar Nolan.

Related

Entertaintment 6966858230640048748

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item