Kisah Pemudik yang Terlunta-lunta hingga Tidur di Emperan Toko

Kisah Pemudik yang Terlunta-lunta hingga Tidur di Emperan Toko, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Sudah dua hari Sirli terlunta-lunta di emperan toko sekitar Pelabuhan Merak, Banten. Niatnya pulang ke kampung halaman pupus imbas larangan mudik.

Dia mengaku berangkat dari Bandung pada Senin (27/4) malam lalu, dan sampai di Merak sehari setelahnya. Namun, dia tidak bisa menyeberang ke Bakauheni, karena larangan mudik yang diterapkan oleh pemerintah.

"Saya sudah dua hari di sini. Perjalanan malam Selasa dari Bandung. Kalau pelarangan (mudik) di Merak, saya belum tahu. Kalau PSBB, saya udah tahu," kata Sirli saat ditemui di depan Pelabuhan Merak.

Selama di pelabuhan, Sirli tidur berpindah-pindah, mencari halaman toko yang tutup. Saat pagi menjelang, Sirli diusir penjaga atau pemilik gerai karena toko harus dibuka.

Sirli sendiri bekerja sebagai front liner di Lion Air. Namun, ia terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

Bermodal Rp500 ribu di dompet, dia nekat pulang kampung ke Krui, Lampung Barat. Kini uangnya kian menipis.

"Sekarang tersisa Rp100 ribu. Itu pun minta bantuan ke keluarga untuk ditransfer," katanya.

Sirli berharap pemerintah memberikan kelonggaran bagi dia untuk menyeberang ke Bakauheni, dan berkumpul dengan keluarganya. Menurutnya, istri dan anaknya sudah lebih dulu pulang kampung pada pekan lalu.

"Anak istri saya udah saya suruh pulang duluan. Saya memaksakan pulang kampung karena bertahan hidup di Bandung sendiri sudah sulit. Apa pun risikonya, saya harus pulang kampung. Saya mohon ke pemerintah," katanya.

Related

News 254799779394535851

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item