Misteri Kutukan Mengerikan dari Penemuan Makam Firaun di Mesir

Misteri Kutukan Mengerikan dari Penemuan Makam Firaun di Mesir, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Peradaban Mesir Kuno memiliki berbagai peninggalan yang menakjubkan. Makam-makam raja Mesir Kuno juga tak kalah menarik. Tidak hanya arsitekturnya yang menakjubkan dan terekesan misterius, tetapi juga rumor adanya harta di dalam makam.

Tidak mudah untuk masuk ke dalam makam-makam tersebut. Selain letaknya yang sulit dijangkau, juga adanya kabar bahwa makam-makam itu dijaga oleh kutukan.

Kehidupan Firaun banyak diceritakan di dalam kitab suci, seperti bagaimana ia mendewakan dirinya, dan mempunyai kesombongan yang tidak ada duanya. Arkeolog bernama Howard Carter, sekitar 90 tahun yang lalu, berhasil menemukan mumi Firaun, yaitu Raja Tutankhamun.

Firaun Tutankhamun mati muda, dalam usia sekitar 19 tahun. Jasadnya kemudian dimumikan, ditempatkan dalam peti berlapis emas, lengkap dengan topeng yang menggambarkan wajahnya yang terlihat kokoh dalam segala kemegahan.

Namun, penelitian DNA menguak, sosok di balik topeng itu diduga bergigi kelinci, memiliki posisi kaki yang bengkok ke bawah dan memutar ke dalam (clubfoot), dengan pinggul besar mirip perempuan.

Dan, alih-alih gambaran raja muda yang suka balap kereta, Firaun Tut—begitu julukannya—mengandalkan tongkat untuk berkeliling selama masa pemerintahannya pada abad ke-14 Sebelum Masehi.

Hal tersebut berdasarkan hasil 'otopsi virtual', yang terdiri atas lebih dari 2.000 pemindaian komputer, yang dilakukan dengan analisis genetik keluarga Tutankhamun, yang mendukung bukti bahwa orang tuanya adalah kakak beradik.

Para ilmuwan yakin, pernikahan sedarah itu mengakibatkan Tut mengalami gangguan fisik yang dipicu ketidakseimbangan hormon. Sejarah keluarganya juga bisa saja membuatnya mati muda.

Sejumlah mitos menyebut, sang firaun meninggal karena dibunuh atau jadi korban kecelakaan kereta—karena ditemukan retak pada kepalanya dan bagian lain dari kerangka tubuhnya.

Selama perjalanannya, mumi ini selalu membawa bencana. Tidak sedikit yang percaya, mumi tersebut membawa kutukan. Ada pembunuhan, keracunan, bunuh diri, dan lainnya, setelah mumi berusia 3.300 tahun tersebut diungkap ke ranah publik.

Albert Zink, dari Institute for Mummies and the Iceman di Italia, mencoba mengungkap kebenaran asal usul Tutankhamun dari DNA.

Ia menemukan, Tut lahir setelah ayahnya, Akhenaten—yang dijuluki 'firaun sesat'—berhubungan dengan adik kandungnya sendiri. Kala itu, incest bukan hal yang tabu di zaman Mesir Kuno. Masyarakat kala itu tak tahu implikasi kesehatan pada keturunan yang diakibatkan perkawinan sedarah.

Pencipta karakter Sherlock Holmes mengatakan, kematian orang-orang di sekitar mumi Firaun diakibatkan oleh "elemental," yang dicipatkan oleh Tutankhamun untuk menjaga makan kerajaan.

Saat pertama kali makam Firaun dibuka, ular kobra yang tidak pernah ada di rumah Carter, tiba-tiba muncul di kandang burung kenarinya. Dan ular itu bersiap menyerang siapa saja, yang berada di dekatnya.

Orang yang pertama kali meninggal semenjak makam itu terkuak adalah Carnarvon, orang yang mendanai penggalian. Ia meninggal empat bulan tujuh hari setelah makam dibuka, tepatnya pada 5 April 1923.

Setelah melakukan kunjungan ke makam Firaun, George Jay Gould I meninggal, diakibatkan demam yang sangat tinggi.

Pangeran Ali Kamel Fahmy, yang berasal dari Mesir, ditembak oleh istrinya, setelah ia mengambil gambar di makam Raja Tutankhamun.

Saudara Carbarvon nyaris buta, namun ia akhirnya meninggal dikarenakan salah prosedur di dokter gigi. Kejadian ini setelah ia berkunjung ke makam tersebut di tahun 1923.

Sir Archibald Douglas Reid, seorang ahli radiologi, meninggal karena penyakit misterius, setelah melakukan x-ray terhadap mumi Tutankhamun.

Pada tahun 1925, antropolog Henry Field, yang telah mengunjungi makam, diberi gelang bertanda, "Terkutuklah orang yang menggerakkan tubuhku. Baginya akan datang api, air dan wabah penyakit." Tidak lama setelah itu, rumahnya terbakar, dan setelah dibangun kembali rumah tersebut kembali terbakar.

Sir Lee Stack, Gubernur Sudan, yang merupakan salah satu orang pertama yang mengunjungi makam, meninggal pada 19 November 1924 setelah ditembak saat mengemudi melalui Kairo.

AC Mace, anggota tim penggalian Carter yang membuka makam, meninggal pada tahun 1928 karena keracunan arsenik.

Saudara Lord Carnarvon, Mervyn Herbert, meninggal pada tahun 1929 akibat pneumonia malaria.

Kapten The Hon Richard Bethell, sekretaris pribadi Howard Carter, ditemukan tewas mengenaskan di tempat tidurnya, pada 15 November 1929. Ayahnya, Richard Luttrell Pilkington Bethell, 3 Baron Westbury, meninggal tiga bulan kemudian, diduga bunuh diri dari apartemen berlantai tujuh.

Akhirnya, kematian Carter sendiri—orang yang membuka makam pada 16 Februari 1923—yang meninggal lebih dari satu dekade kemudian pada 2 Maret 1939, masih dikaitkan sebagai akibat kutukan.

Related

World's Fact 1545006046041886170

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item