Orang Tanpa Akses Internet Jadi Korban Terbesar Lockdown Wabah Corona
https://www.naviri.org/2020/05/orang-tanpa-akses-internet.html
Naviri Magazine - Penerapan lockdown imbas pandemi virus corona, membuat orang tanpa akses internet semakin termarjinalkan.
Konsultan teknologi Prancis, Capgemini, menyatakan pemberlakuan lockdown membuat pelajaran hingga pekerjaan dilakukan secara online. Internet pun kini sudah menjadi kebutuhan dasar.
Meski demikian, tak semua orang bisa menikmati akses internet. Berdasarkan data dari agensi telekomunikasi dan internet PBB (ITU), hampir satu dari dua orang di dunia tak menggunakan internet.
“Sedikitnya sambungan internet membuat orang kesulitan mengakses kesehatan publik, pendidikan, dan meraih kesempatan dalam hidup. Ini membatasi apa yang bisa Anda lakukan,” ujar CEO Capgemini, Aiman Ezzat, seperti dikutip Reuters.
Capgemini melakukan survei terhadap 1.300 orang yang tak memiliki akses internet di enam negara, yakni Prancis, Jerman, India, Swedia, Inggris, dan Amerika Serikat. Jajak pendapat tersebut dilakukan pada Desember hingga Februari, sebelum kebanyakan negara memberlakukan lockdown.
Dari situ ditemukan 69 persen orang yang tak memiliki akses internet hidup di garis kemiskinan. Sementara, 40 persen responden yang tak punya internet berusia antara 18-36 tahun.
Ketua lembaga amal Good Things Foundation, Helen Milner, mengatakan orang yang tak memiliki akses internet tak bisa mendapatkan informasi tentang virus corona, berbicara dengan temannya, serta mendapatkan akses program kesejahteran.
“Mereka punya prioritas lain seperti makanan dan membayar sewa tempat tinggal,” ucapnya.
Hingga saat ini, sejumlah negara mulai melonggarkan lockdown dengan membuka sejumlah fasilitas publik. Warga pun sudah diizinkan keluar rumah untuk keperluan lain, setelah sebelumnya hanya dibatasi untuk berbelanja dan berobat.
Baca laporan lengkap » Semua Hal tentang Virus Corona, di Indonesia dan Dunia.