Penelitian di Inggris Menemukan Virus Corona Bukan Berasal dari Wuhan

Penelitian di Inggris Menemukan Virus Corona Bukan Berasal dari Wuhan, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Sekelompok peneliti dari Universitas Cambridge, Inggris, baru saja mengumumkan hasil riset terbarunya mengenai virus corona.

Berdasarkan penelitian terbaru ini, para peneliti menyebut wabah virus corona bukan berasal dari Wuhan, dan sudah ada sejak September tahun lalu.

Dikutip dari Newsweek, lewat riset ini para peneliti yang dipimpin Peter Forster berusaha melacak sumber pertama atau orang yang pertama kali terinfeksi virus corona.

Adapun metode yang dilakukan adalah analisis jaringan penyebaran virus ini di seluruh duni,a dengan data lebih dari 1.000 genom virus corona. Analisis ini juga menyertakan tanggal infeksi dan tipe virus yang menginfeksi orang tersebut.

Hasilnya, tim peneliti yang dipimpin Peter Forster memperkirakan wabah virus corona ternyata tidak dimulai dari Wuhan, setidaknya hingga 17 Januari 2020. Perkiraan ini diperoleh dari data genom virus yang mereka kumpulkan.

Menurut Peter, virus corona memiliki tiga tipe, yakni A, B, dan C. Tipe A merupakan virus corona yang ditemukan di kelelawar dan diprediksi menjadi yang pertama menginfeksi manusia, sedangkan tipe B mutasi tipe A, dan tipe C adalah mutasi tipe B.

Dari riset yang dilakukan, tipe A memang banyak ditemukan di Tiongkok, tapi bukan di Wuhan. Riset ini menuturkan, Wuhan yang disebut menjadi kota pertama virus ini mewabah ternyata lebih banyak ditemukan pasien dengan virus tipe B.

Sementara tipe C banyak ditemukan dari kasus awal penyebaran virus corona di Eropa, Korea Selatan, Singapura, dan Hong Kong. Akan tetapi, tipe ini tidak ditemukan di Tiongkok.

"Namun ini merupakan asumsi terbaik yang bisa kami simpulkan saat ini, sambil menunggu analisis sampel pasien lebih lanjut yang disimpan di rumah sakit selama 2019," tutur Peter.

Jika bukan Wuhan, lantas di mana asal virus corona? Hasil penelitian sejauh ini menemukan ternyata pasien yang memiliki virus tipe A banyak ditemukan di Guandong, provinsi yang berlokasi 800 km dari Wuhan.

Laporan menunjukkan, tujuh dari 11 pasien yang diisolasi di Guangdong memiliki virus tipe A. "Jumlah kasus ini kecil, karena tidak banyak genom yang ada pada tahap awal, tapi dengan perjalanan Imlek pola itu bercampur secara geografis," tutur Peter.

Sebagai informasi, data pemerintah Tiongkok menyebutkan orang pertama yang pertama terinfeksi virus corona berada di provinsi Hubei, dengan Wuhan sebagai ibu kotanya. Pasian pertama itu ditemukan pada 17 November.

Meski proses penelitian ini belum sepenuhnya selesai, Peter mengatakan penelitian semacam ini penting untuk memastikan peristiwa serupa tidak terjadi lagi di masa depan.

"Memahami tipe virus yang berbeda dan peran mereka dalam penyebaran Covid-19, merupakan salah satu pertanyaan penting yang harus dicari jawabannya," tutur Peter.

Baca laporan lengkap » Semua Hal tentang Virus Corona, di Indonesia dan Dunia.

Related

Science 5390766632006903544

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item