Hati-hati, Begini Penipuan Kartu Kredit Bermodus Gesek Tunai (Bagian 1)

Hati-hati, Begini Penipuan Kartu Kredit Bermodus Gesek Tunai, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Modus penipuan gesek tunai (gestun) kartu kredit beragam, mulai dari penawaran gratis voucher belanja hingga gratis menginap. Imbal jasanya adalah data penting pengguna kartu kredit yang akan disalahgunakan oleh pelaku.

Penipuan gestun berkedok pay later maupun pinjaman online tengah marak terjadi, dengan korban sudah mencapai ratusan, mulai dari kota besar hingga pelosok desa. Rata-rata korban tergiur dengan besaran limit yang bisa dicairkan. Padahal kartu kredit biasanya membatasi limit pinjaman, yang sudah disesuaikan dengan pendapatan bulanan.

Kerugian yang diderita tidak main-main, bisa jutaan rupiah per orang. Modusnya, mereka ditawari kartu kredit limit besar, namun harus menyerahkan sejumlah dana sebagai ganti biaya administrasi. Rata-rata korban adalah bukan pengguna kartu kredit, yang tidak mengetahui bahwa biaya administrasi kartu kredit keluaran bank ini sifatnya tahunan.

Karena terbuai dengan pencairan dana yang besar, akhirnya mereka justru menelan kerugian, dan tak bisa meminta ganti rugi kepada siapa pun. Sebab penipuan gestun kartu kredit ini biasanya tidak punya kantor resmi maupun perusahaan yang terdaftar.

Anda yang masih awam dengan penggunaan kartu kredit mungkin belum paham apa itu gestun. Karena itu, pahami dulu apa itu gestun, bagaimana pemerintah mengaturnya, dan modus penipuan yang mengatasnamakan gestun.

Apa itu gestun?

Gestun merupakan singkatan dari gesek tunai, dalam artian pemilik kartu kredit sengaja menggesek kartu di merchant untuk mendapatkan uang cash, uang ini diambil dari limit kartu kredit mereka.

Praktik ini seakan-akan memperlihatkan bahwa kita sedang berbelanja produk dengan kartu kredit, padahal tidak ada barang yang ditransaksikan. Artinya ada kerjasama atau kesepakatan antara merchant dengan pemilik kartu kredit.

Merchant berpura-pura menjual barangnya (yang diganti dengan uang cash), sementara pemilik kartu kredit tetap membayar tagihan bulanan atau cicilan layaknya ia berhutang barang dengan kartu kredit.

Banyak nasabah memilih gestun karena tingginya limit kartu kredit mereka. Sehingga ada lebih banyak dana yang bisa ditarik dibanding penarikan kartu debit. Selain itu, biaya gesek tunai kartu kredit biasanya lebih murah dibanding debit. Limit kartu kredit yang tinggi seakan jadi pinjaman uang instan.

Sementara penipuan gestun melalui merchant biasanya dilakukan dengan mesin EDC (Electronic Data Capture), yang dapat membuat transaksi tersebut seolah-olah terjadi. Sementara Anda membayar barang yang diinginkan dengan kartu kredit, tidak ada barang yang akan datang ke tempat Anda.

Mengapa gestun disukai nasabah?

Setidaknya ada 4 keuntungan yang dirasakan nasabah ketika melakukan gestun kartu kredit, berikut diantaranya:

1. Tidak ada limit pengambilan

Pada gesek tunai, nasabah bebas mengambil dana sebanyak apa pun. Ini berbeda dengan kartu debit yang biasanya membatasi jumlah penarikan per hari, misalnya 10 juta atau 20 juta saja. Kartu kredit memberikan fasilitas penarikan cash hingga 60% dari limit kartu kredit nasabah.

Inilah mengapa banyak orang lebih suka gesek tunai dengan kartu kredit, dibanding debit. Namun sayangnya sering tidak diimbangi dengan pengeluaran lain yang tidak jarang membuat nasabah gagal bayar. Ingat, uang yang diambil dari kartu kredit adalah hutang yang mesti dibayar beserta bunganya.

2. Bunga rendah

Hal lain yang mendorong nasabah lebih senang gestun dengan kartu kredit adalah beban bunga yang lebih rendah dibanding tarik tunai ATM. Bank menetapkan bunga penggunaan kartu kredit sama dengan transaksi ritel yang besaran bunganya sekitar 2,25 persen per bulan. Sementara bunga untuk tarik tunai di ATM adalah sekitar 2,95 persen per bulan.

Artinya, bank kehilangan potensi pendapatan mereka jika transaksi tarik tunai lebih sering digunakan dengan kartu kredit, sementara nasabah diuntungkan dengan bunga yang lebih rendah.

3. Biaya penarikan rendah

Gesek tunai dengan kartu kredit juga termasuk transaksi berbiaya rendah. Jika biaya penarikan di ATM berada di angka 4 persen, biaya penarikan uang cash dari kartu kredit hanya berada di kisaran 2-3 persen.

Namun praktik gestun sebenarnya dilarang pemerintah, karena berpotensi menyebabkan terjadinya gagal bayar. Yakni ketidakmampuan pemilik kartu kredit melunasi tagihan, yang menyebabkan kredit macet dan kerugian pada bank bersangkutan.

Baca lanjutannya: Hati-hati, Begini Penipuan Kartu Kredit Bermodus Gesek Tunai (Bagian 2)

Related

Technology 1122049491112025216

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item