Biografi Paul Hermann Müller, Ilmuwan Penemu DDT Pembasmi Serangga

Biografi Paul Hermann Müller, Ilmuwan Penemu DDT Pembasmi Serangga, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Paul Hermann Müller (12 Januari 1899 – 12 Oktober 1965) adalah kimiawan Swiss. Ia mempelajari dampak DDT pada serangga di tahun 1939, dan atas karyanya itu ia menerima Hadiah Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran pada 1948.

Cerita DDT dimulai tahun 1935, ketika Dr Paul Herman Mueller, atas nama perusahan tempatnya bekerja, J.R. Geigy A.G., di Basel, mulai meneliti insektisida, terutama insektisida pertanian. Sebenarnya sudah banyak hasil penelitian pestisida yang dipatenkan, tetapi tidak ada satu pun jenis pestisida dijual di pasaran.

Ketika itu, jenis pestisida yang banyak digunakan di bidang pertanian adalah arsenate, pyrethrum atau rotenone, dua bahan aktif pestisida dari tanaman. Kondisi itu memacu Mueller untuk mempercepat penelitiannya, mencari pestisida yang efektif. Ia memikirkan jenis pestisida kontak yang berkerja saat menyentuh tubuh serangga, bukan pestisida oral yang bekerja ketika masuk ke dalam tubuh hama.

Setelah menguji ratusan substansi, Mueller, seperti disampaikannya dalam pidato penerimaan Hadiah Nobel tahun 1948, harus mengakui tidak mudah menemukan pestisida kontak.

Ia mulai menemukan harapan ketika meneliti keampuhan hasil sintesis substansi kimia yang ditemukan tahun 1873, oleh seorang mahasiswa Austria untuk tesisnya. Tahun 1939, uji coba pada lalat menunjukkan substansi itu bisa dikategorikan sebagai insektisida kontak. Mueller kemudian mensintesis substansi itu menjadi DDT.

Uji coba DDT menunjukkan keampuhannya membunuh berbagai jenis serangga yang diujikan. antara lain lalat, kutu, agas, kumbang Colorado, dan lainnya. Bahkan satu data penelitian harus dibuang karena para peneliti lupa membersihkan kotak penelitian dari residu DDT, yang masih mampu mematikan serangga, yang dimasukkan ke dalam kotak itu.

Uji lapangan dilakukan di stasiun penelitian di Wadenswil dan Oerlikon (Switzerland), dan uji coba lapangan yang dilakukan oleh tim Dr Mueller sendiri. Hasil penelitian lapangan di Colorado menunjukkan, enam minggu setelah perlakuan, residu DDT masih terus membunuh kumbang-kumbang Colorado.

Tahun 1944, DDT digunakan tentara Amerika Serikat untuk membunuh berbagai jenis serangga pembawa penyakit, antara lain nyamuk pembawa penyakit malaria, caplak pembawa penyakit tifus, dan serangga pembawa penyakit lainnya.

Prof G Fischer, dari Royal Caroline Institute, dalam pidato penyerahan Hadiah Nobel tahun 1948, menjuluki DDT sebagai deus ex machina (sesuatu yang awalnya tidak diharapkan menjadi jawaban persoalan yang sulit) karena keberhasilan DDT membunuh caplak pembawa tifus.

Setelah Perang Dunia II berakhir, DDT menyebar ke seluruh dunia, terutama digunakan untuk membunuh nyamuk malaria di negara-negara maju maupun negara berkembang, dan membunuh serangga hama pertanian.

Dalam jangka waktu 10 tahun, penggunaan DDT mampu mengurangi kematian akibat malaria, dari tiga juta kasus menjadi 7.300 kasus di Afrika Selatan.

Cerita sukses besar penggunaan DDT ada di Sri Lanka. Sri Lanka berhasil menurunkan kasus malaria hingga hanya tersisa 29 kasus. Sri Lanka dianggap berhasil memenangkan perang melawan malaria. India berhasil menurunkan kasus malaria dari 75 juta kasus tahun 1951, menjadi hanya 50.000 kasus tahun 1961.

Ketika penggunaan DDT dilarang, beberapa penelitian menunjukkan terjadi peningkatan kasus malaria. Akhirnya, di sejumlah negara, DDT digunakan kembali, khusus hanya untuk memberantas malaria. Bahkan WHO “merestui” penggunaan DDT untuk pemberantasan malaria.

DDT tidak hanya digunakan untuk memberantas nyamuk malaria. DDT bersama dengan berbagai jenis pestisida mematikan lainnya, juga dipakai luas untuk memberantas hama pertanian, khususnya terkait dengan munculnya Revolusi Hijau.

Related

Science 2111329156271667426

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item