Bioskop Tutup Gara-gara Pandemi Corona, Kita Butuh Drive-in Cinema

Bioskop Tutup Gara-gara Pandemi Corona, Kita Butuh Drive-in Cinema, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Ergo and Co., event organizer yang sebelum pandemi lebih banyak menangani ekshibisi dan peluncuran produk-produk otomotif, akan menggelar drive-in cinema pada pekan kedua bulan Juli nanti. 

“Kita bikinnya pop-up, cuma empat hari. Selama empat hari kita rencana akan tayang 13 film. Tapi nggak ada pengulangan film nih, jadi setiap hari filmnya akan beda,” ujar Adam Hadziq, founder Ergo and Co.

Rencananya, drive-in cinema tersebut akan digelar pada hari Kamis sampai Minggu. Pada hari Sabtu, akan ada penayangan film midnight sehingga pada hari itu akan diputar empat film berbeda. “Sisanya, tiga film sehari,” kata Hadziq. 

Saat ini berbagai persiapan tengah dilakukan oleh Hadziq dan 50-an orang krunya. Selain soal izin film, masih ada persoalan tempat, teknologi, sponsor, dan perizinan yang harus diselesaikan satu per satu. Yang jadi rumit, satu perkara dan perkara lain tak jarang saling terkait. 

Soal film, misalnya, baru bisa difinalisasi ketika izin tempat dan penyelenggaraan acara sudah selesai. “Pihak movie-nya mau ada izin jalannya dulu, dari sisi pemerintah sama dari sisi keamanan dan segala macam. Jadi ketika sudah dapat itu, baru filmnya ngikutin, baru bisa kita rilis,” kata Adam.

Masalahnya, tak semua produsen film memiliki prasyarat yang sama untuk bisa ditampilkan. Misalnya saja soal ukuran layar. Beberapa film luar negeri, kata Adam, hanya memperbolehkan filmnya ditayangkan pada layar dengan ukuran maksimal 9 x 5 meter. 

Sementara produsen film Indonesia lebih luwes. Mereka tak mempermasalahkan Ergo and Co. dan Flashcom Event Organizer yang berencana menayangkan film di LED berukuran 17 x 9 meter. Ukuran layar tersebut diperlukan agar 150 mobil yang menjadi target per pemutaran film bisa menonton secara nyaman. 

“Kalau ukuran kecil, ada alternatif kita bikin dua layar. Kalau ukuran 9 x 5 meter, nggak mungkin 150. Paling cuma 80 (mobil). Entar yang belakang komplain, gambarnya nggak jelas,” kata Adam. 

Selain layar, audio film juga menjadi salah satu perhatian. Untuk memenuhi pasokan suara bagi 150 mobil, sistem audio tersentral tak akan bisa maksimal. Dua alternatif muncul kemudian, yaitu 1) penyebaran audio via wifi dan Bluetooth, dan 2) lewat frekuensi radio FM. 

“Bluetooth dan wifi secara teknologi kita trial oke, tapi secara kerja sama nggak ketemu sama vendornya. Akhirnya pakai radio, kita dapet dari temen gitulah, ada izinnya cuma udah nggak kepake. Dan itu jangkauannya cuma tiga kilometer, jadi lebih localized dan orang nggak terganggu kalau kita blocking audio film,” kata Adam. 

Untuk tempat, pilihan telah mengerucut ke dua titik, yaitu di salah satu tempat di Serpong dan satu lagi di tepi barat Jakarta. Namun, meski lampu hijau secara lisan telah dibuat dengan petugas keamanan serta pemerintah daerah, Ergo and Co. akan tetap bergantung pada izin pemerintah pusat. 

“Soalnya, kalau ini diiyain, kemungkinan besar event lain bakal ikutan, ‘Loh, kok yang itu boleh? Kan sama-sama event,” kata Adam.

Meski terlihat menjanjikan, apalagi di tengah pandemi yang gelap ujung pangkalnya ini, menarget untung dari bisnis drive-in cinema dalam jangka panjang adalah sesuatu yang sepertinya terlihat muluk-muluk. Itulah kenapa Adam juga memutuskan bahwa drive-in cinema besutannya kali ini hanya sebatas pop-up selama empat hari. 

“Penginnya kita nambah ya, tapi operasionalnya mahal banget. Investasinya mahal sekali kalau dipikirkan. Orang yang awam sih mikirnya, ‘Wah ini cuma ngasih layar doang.’ Tapi kalau udah dikulitin, izinnya, sewa alatnya, masalah tempat, tetek bengeknya, investasinya besar sekali,” kata Adam menjelaskan proyeksi drive-in cinema sebagai bisnis jangka panjang di Indonesia. 

“Mungkin dari sisi konsumen yang nonton sih oke, cuma kan kalau dipikir dengan ticketing segala macam ya nggak ketutup juga sebenarnya. Jadi memang mesti ada kerja sama dengan sponsor dalam jumlah yang besar,” tambahnya. 

Baca laporan lengkap » Semua Hal tentang Virus Corona, di Indonesia dan Dunia.

Related

Indonesia 4833783150624198172

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item