BKKBN: Generasi Milenial, Jangan Lalai dan Terbuai Euforia Pernikahan

BKKBN: Generasi Milenial, Jangan Lalai dan Terbuai Euforia Pernikahan,  naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Dalam peringatan Hari Keluarga Nasional ke-27 pada 29 Juni, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) kembali mengingatkan kepada generasi milenial dan zilenial yang telah memasuki usia nikah, untuk merencanakan pernikahan secara matang.

Menikah bukan soal mengucap ijab kabul dan berganti status. Sepakat untuk menikah, artinya harus siap mental. Sebelum menikah, diperlukan persiapan dan perencanaan yang benar-benar matang.

Kerap kali, calon pengantin terbuai oleh euforia pernikahan, hingga lalai terhadap perencanaan yang diperlukan justru setelah pernikahan itu sendiri sah di mata agama dan hukum. Padahal, mahligai rumah tangga akan selalu memiliki berbagai permasalahan, datang silih berganti.

Bila kesiapan dan perencanaan tak cukup matang, hal itu akan menjadi kendala di kemudian hari. Banyak sekali faktor penyebabnya, bisa secara mental, ekonomi, atau hal-hal tak terduga yang belum terlihat sebelum menikah. Akibatnya, tak sedikit pernikahan yang lantas berujung pada perceraian.

Mengusung tagar #JadiKeluargaKeren, BKKBN mengajak para generasi muda untuk sungguh-sungguh bersiap dan menyusun rencana sebelum membangun rumah tangga. Ketika memiliki perencanaan yang matang, suami dan istri pun bisa bersikap lebih bijak menghadapi perbedaan dan permasalahan keluarga.

Sekurang-kurangnya, perencanaan tersebut menerapkan Asah, Asih, dan Asuh sebagai cerminan delapan fungsi keluarga. Fungsi tersebut adalah fungsi agama, fungsi cinta kasih, fungsi perlindungan, fungsi sosial budaya, fungsi reproduksi, fungsi sosialisasi dan pendidikan, fungsi ekonomi, serta fungsi pembinaan lingkungan.

Sejak awal, pasangan yang hendak menikah hendaknya merencanakan soal sistem yang akan diterapkan dalam rumah tangga, berapa jumlah anak yang ingin dimiliki, bagaimana siasat untuk membesarkan dan menyekolahkan anak, termasuk berdiskusi tentang cara memenuhi kebutuhan hidup, hingga rencana jangka panjang ke depan.

Salah satu hal utama yang wajib diperhatikan adalah kesiapan ekonomi, di mana pasangan suami dan istri harus mencapai kata sepakat tentang pembagian dan pengelolaan keuangan keluarga. Begitu juga dengan tugas-tugas harian yang pada awalnya terlihat sepele, namun tak menutup kemungkinan jadi masalah besar.

Tak hanya rencana dan persiapan saat menikah, hal yang sama lebih dibutuhkan setelah rumah tangga dimulai. Saling berkompromi dan menghargai, untuk #JadiKeluargaKeren.

Related

News 6776342623819736669

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item