Kisah Richard Ramirez, Penjahat Paling Mengerikan dari Texas (Bagian 2)

Kisah Richard Ramirez, Penjahat Paling Mengerikan dari Texas, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Kisah Richard Ramirez, Penjahat Paling Mengerikan dari Texas - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

10. Whitney Bennett, berumur 16 tahun. Pada 5 Juli 1985, saat dia sedang tidur, Whitney Bennett dipukuli dengan sebuah besi. Kemudian Richard Ramirez mengikatnya dengan kabel telepon, karena dia tidak menemukan pisau di dapur.

Saat itu sempat muncul percikan listrik dari kabel tersebut. Richard Ramirez memutuskan untuk meninggalkannya. Karena dipukuli dengan brutal, Whitney harus mendapat 478 jahitan untuk menutupi kulit kepalanya yang terkoyak.

11. Joyce Lucille Nelson, berumur 61 tahun. Richard Ramirez memasuki rumah Joyce Lucille pada 7 Juli 1985. Setelah merampok rumahnya, Richard Ramirez juga memukulnya ketika dia sedang tidur di ruang tamu. Selain itu dia ditendang di bagian kepala hingga tewas. Perlakuan tersebut sempat meninggalkan jejak sneaker yang dipakai Richard Ramirez pada wajah Joyce Lucille.

12. Sophie Dickman, berumur 63 tahun. Di hari yang sama, Richard Ramirez memasuki rumah Sophie Dickman. Setelah mengambil semua barang berharga, Richard Ramirez menyerangnya, mengikatnya, dan berusaha memperkosanya.

13. Maxon Kneiding, berumur 68 tahun. Dan istrinya, Lela, yang berumur 66 tahun. Sebelum mendatangi rumah keduanya pada 20 Juli 1985, Richard Ramirez sempat membeli machete. Kemudian dia memenggal kepala Maxon dan Lela dengan machete tersebut.

Setelah itu, keduanya ditembak tepat di kepala dan dimutilasi, sebelum semua barang berharga milik mereka diambil.

14. Chainarong Khovananth, berumur 32 tahun. Di malam yang sama, yaitu tanggal 20 Juli, Richard Ramirez memasuki rumah Chainarong Khovananth, dan menembaknya dengan pistol kaliber 25, ketika dia sedang tidur.

Istrinya, Somkid, dipukuli, diperkosa berkali-kali, dan disodomi. Lalu diseret agar dia menunjukkan di mana tempat mereka menyimpan barang berharga. Sedangkan anak mereka yang baru berumur 8 tahun diikat.

15. Chris Peterson, berumur 30 tahun. Dan istrinya, Virginia, berumur 27 tahun. Pada 6 Agustus 1985, Richard Ramirez memasuki rumah keluarga Peterson. Virginia Peterson ditembak di kepala ketika sedang tidur. Sedangkan suaminya ditembak ketika sedang berada di kuil. Namun dia melawan ketika Richard Ramirez melepaskan dua tembakan lagi. Mereka tetap bertahan walaupun sempat terluka.

16. Elyas Abowath, berumur 31 tahun. Dan istrinya, Sakina, berumur 27 tahun. Pada 8 Agustus 1985, Richard Ramirez memasuki rumah mereka, dan langsung menembak Elyas Abowath tepat di kepalanya.

Sedangkan istrinya diikat dan dipukuli, serta dipaksa untuk memberitahu letak barang berharga mereka. Kemudian dia secara brutal diperkosa dan disodomi. Dan ketika anaknya yang berumur 3 tahun muncul, Richard Ramirez mengikatnya dan kembali memperkosa Sakina Abowath.

17. Peter Pan, berumur 66 tahun. Dan istrinya, Barbara, berumur 62 tahun. Pada 18 Agustus 1985, Richard Ramirez memasuki rumah mereka. Peter Pan ditembak di bagian kepala pada saat sedang tidur, dan istrinya dipukuli, dilecehkan, kemudian ditembak hingga tewas.

Di dinding kamar tempat korban ditembak, Richard Ramirez menggambar pentagram dengan lipstik, disertai tulisan "Jack the Knife".

18. Bill Carns, berumur 30 tahun. Dan tunangannya, Inez Erickson. Pada 24 Agustus 1985, Richard Ramirez memasuki rumah Bill Carns melalui pintu belakang. Kemudian dia menembak Bill Carns tiga kali, sebelum memukul dan mengikat tunangannya dengan dasi. Lalu dia diseret ke kamar lain untuk diperkosa dan disodomi.

Setelah Richard Ramirez kabur, Inez Erickson berhasil melepaskan diri. Dia melapor polisi, dan sempat memberi keterangan pada mereka tentang ciri-ciri orang yang menyerang dia dan tunangannya.

Setiap selesai membunuh korbannya, Richard Ramirez akan kembali ke Hotel Cecil. Dia akan membuang bajunya yang terkena noda darah ke tempat sampah. Terkadang dia kembali hanya dengan celana dalamnya, atau bahkan telanjang. Dan saat itu tidak ada seorang pun yang mempedulikannya.

Hotel Cecil, yang berada di pusat kota Los Angeles, dipilih Richard Ramirez sebagai base, karena setiap kejahatan yang dia lakukan, letaknya tidak jauh dari hotel tersebut.

Pada 30 Agustus 1985, Richard Ramirez berencana menemui kakaknya. Namun menyadari dia sedang dicari polisi dari koran yang dia lihat, dan mengurungkan niatnya.

Keesokan paginya, ketika dia berjalan menuju ke sebuah toko, sekumpulan wanita lansia Meksiko mengenalinya sebagai "The Killer". Dia panik, kemudian melarikan diri, dan sempat berusaha menodong seorang perempuan, tapi seseorang mengejarnya.

Dan ketika dia berusaha untuk menodong mobil lain, sekumpulan penduduk menghadangnya, lalu memukulnya, hingga polisi kemudian datang.

Pada 20 September 1989, Richard Ramirez didakwa atas 13 pembunuhan, 5 percobaan pembunuhan, 11 pelecehan seksual, dan 14 perampokan. Untuk itu, dia dihukum mati dengan dimasukkan ke dalam ruang gas beracun di sebuah penjara California.

Namun, pelaksanaan eksekusinya ditunda bertahun-tahun, sampai akhirnya dia meninggal.

Related

World's Fact 3161912783265053303

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item