Mengenal Burning Man, Festival Terbesar Dunia yang Dihadiri 70 Ribu Orang

Naviri Magazine - Selama satu minggu setiap musim panas, lebih dari 70.000 orang berkumpul di gurun Nevada untuk salah satu festival aneh, terbilang paling avant-garde di dunia.

Dengan mengenakan pakaian yang tidak seperti biasanya, dan lukisan pada wajah sebagai hiasan, mereka menuju ke Black Rock City, sebuah “kota metropolitan sementara” di padang pasir, untuk acara Burning Man.

Tujuannya agar para peserta dapat membantu “menciptakan” sebuah festival besar seni, sambil dikelilingi seni instalasi interaktif raksasa dan berbagai jenis patung, seperti coyote baja setinggi 8 m, roda pemintal 9 m, dan kuil hiasan sementara.

Menjelang akhir acara, sesosok patung kayu pria yang besar kemudian dibakar secara seremonial. Menandakan perhelatan telah usai.

Dengan 10 prinsip utama yang dinyatakan, termasuk “kemandirian radikal”, “inklusi radikal”, dan “ekspresi diri radikal”, namun bagi beberapa orang luar, festival tersebut tidak begitu banyak terdengar radikal, malah lebih seperti sebuah pertemuan kaum hippie.

Fakta lainnya adalah banyak peserta tidak mengenakan kacamata untuk berjaga-jaga menghadapi badai pasir, dan acara tersebut sering digambarkan sebagai “saat Mad Max bertemu Woodstock”.

Meskipun ini mungkin terdengar aneh bagi banyak orang, sebenarnya acara ini adalah peristiwa yang sangat populer dan sangat modis, meskipun orang harus mengeluarkan biaya sebesar $ 425 per tiket.

Acara ini diikuti juga oleh peserta kenamaan hingga artis, termasuk penyanyi Katy Perry, aktor Will Smith, Larry Page Google, dan Elon Musk.