Peserta Demo Black Lives Matter Kena Corona, Unjuk Rasa Diminta Tak Dilanjutkan

Peserta Demo Black Lives Matter Kena Corona, Unjuk Rasa Diminta Tak Dilanjutkan, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Salah seorang peserta unjuk rasa "Black Lives Matter" di Melbourne hari Sabtu lalu dinyatakan positif terkena virus corona (COVID-19). Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, meminta agar unjuk rasa lanjutan tidak dilakukan lagi.

Peserta unjuk rasa tersebut merupakan satu dari delapan kasus positif baru di negara bagian Victoria selama pekan terakhir.

Menurut Kepala Bidang Medis di Victoria, Brett Sutton, peserta yang ikut protes tersebut berusia 30 tahunan, dan "kecil kemungkinan" ia terkena sewaktu menghadiri protes dan tidak menunjukkan gejala.

Yang kini dikhawatirkan adalah ia bisa saja menyebarkan virus corona saat turun ke jalan, bergabung dalam aksi "Black Lives Matter".

"Saya berharap siapa saja yang menghadiri protes dan seluruh warga di Victoria, bila mengalami gejala yang mirip dengan virus corona agar melakukan isolasi, melakukan tes, dan menunggu hasilnya, dan sembuh dulu sebelum berkegiatan lagi," kata Prof Sutton.

Diperkirakan, sekitar 10 ribu orang menghadiri protes anti rasisme di Melbourne tersebut, yang menyerukan dihentikannya kematian warga Aborigin yang ditahan.

Dalam postingan di Facebook, kelompok bernama "Warriors of the Aboriginal Resistance" (WAR), yang mengorganisir protes, menyerukan kepada pengikut mereka untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari, tidak mengunjungi sanak saudara yang lansia, dan konsultasi dengan dokter bila mengalami gejala.

Pembatasan yang diberlakukan di Victoria masih hanya mengizinkan perkumpulan maksimal 20 warga dalam waktu bersamaan.

Kebanyakan mereka yang hadir dalam unjuk rasa akhir pekan lalu dilaporkan sudah mengunakan masker dan "hand sanitizer", yang dibagikan kepada peserta sepanjang aksi.

Professor Sutton mengatakan, penggunaan masker oleh pria yang membawa virus corona tersebut "sangat membantu", tapi menurutnya "masker tidak 100 persen mencegah penularan".

Desakan agar polisi jatuhkan denda

Sementara itu. PM Morrison mendesak diakhirinya protes "Black Lives Matter" lanjutan, dan mengatakan aksi ini sebagian sudah dibajak oleh gerakan sayap kiri.

PM Morrison mengatakan, bila ada aksi lanjutan lagi maka polisi harus mengenakan denda bagi mereka yang hadir.

Pekan lalu ia pernah mendesak warga Australia untuk tidak menghadiri aksi unjuk rasa karena masih adanya kasus penularan virus corona di Australia.

PM Morrison mengulangi pernyataan dengan mengatakan penghancuran berbagai patung yang dianggap bertangggung jawab atas perbudakan dan genosida di masa lalu menunjukkan protes ini sudah diambil alih secara politik oleh kelompok sayap kiri.

Kini PM Morrison menyerukan kepada polisi untuk menjatuhkan denda kepada mereka yang menghadiri unjuk rasa lanjutan.

"Saya benar-benar mendukung agar denda dikenakan, kita tidak bisa menerapkan standar ganda di sini," katanya. "Saya kira masalah di akhir pekan lalu memang sulit, namun semua orang sudah memahaminya sekarang."

Sebuah unjuk rasa lagi direncanakan akan dilakukan di Sydney, untuk memprotes sejumlah kematian warga Aborigin yang ditahan dan dipenjara. Unjuk rasa ini ditentang oleh polisi atas pertimbangan kesehatan.

PM Morrison mengatakan, masalah penahanan warga Aborigin memang layak untuk dijadikan alasan untuk menggelar aksi turun ke jalan, namun saat ini bukan waktu yang tepat bagi orang untuk berkumpul dalam jumlah besar.

Baca laporan lengkap » Semua Hal tentang Virus Corona, di Indonesia dan Dunia.

Related

News 5189423730343252960

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item