Sejarah dan Fakta-fakta Penting Seputar James Bond (Bagian 4)

Sejarah dan Fakta-fakta Penting Seputar James Bond  naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Sejarah dan Fakta-fakta Penting Seputar James Bond - Bagian 3). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Kendaraan dan barang

Berbagai perlengkapan spionase dan kendaraan eksotik merupakan bagian tidak terpisahkan dari literatur James Bond, baik di versi novel maupun di versi film.

Keduanya lantas menjadi idaman sebagian besar masyarakat dunia, yang sangat ingin mencoba kehebatan teknologi James Bond. Barang-barang berteknologi tinggi tersebut merupakan salah satu bagian dari unsur penting James Bond dalam menyelesaikan misinya.

Barang canggih

Dalam novel versi Ian Fleming dan beberapa film, barang canggih yang minimal selalu dibawa oleh James Bond adalah sebuah koper yang bisa meledakkan dirinya sendiri, jika Bond minta.

Dalam Dr. No, barang canggih yang dimiliki Bond adalah sebuah Geiger counter, dan sebuah jam tangan dengan radar untuk pengendali radioaktif. Barang-barang tersebut kemudian muncul lagi dalam film tahun 1964, Goldfinger.

Semua barang canggih yang dimiliki oleh James Bond dipasok secara eksklusif dari Toko Teknologi Q, yang juga merupakan bagian dari organisasi MI6. Dalam setiap film, kita akan menemukan perkataan khas dari Q, "Ada baiknya, setiap kali kamu memakai barang hasil ciptaanku, kamu mengembalikannya dengan baik, 007!"

Kenyataannya, setiap barang yang dipakai Bond dari Q selalu hancur dalam misi. Dalam opini para kritikus film, beberapa film Bond kadang-kadang terlalu banyak memasok benda canggih, diantaranya film tahun 1979, Moonraker, dan film tahun 2002, Die Another Day.

Mobil

Dalam setiap misinya, James Bond selalu ditemani beberapa mobil kelas, atas atau termasuk kelas mewah, di antaranya adalah Aston Martin DB5, V8 Vantage (era 1980-an), V12 Vanquish dan DBS V12 (era 2000-an); Lotus Esprit; BMW Z3, BMW 750iL dan BMW Z8.

Mobil James Bond yang paling terkenal adalah mobil abu-abu silver Aston Martin DB5 yang pertama kali terlihat dalam Goldfinger, selanjutnya mobil ini muncul dalam Thunderball, GoldenEye, Tomorrow Never Dies, dan Casino Royale.

Dalam semua film itu, digunakan beberapa variasi Aston Martin DB5, baik untuk syuting maupun untuk promo. Salah satu mobil DB5 tersebut kemudian terjual dalam sebuah lelang di Arizona pada Januari 2006, dengan harga sekitar $2.090.000. Mobil itu kini menjadi milik seorang kolektor yang namanya tidak disebutkan, asal Eropa. Aslinya, mobil tersebut ketika masih baru di tahun 1970-an, berharga sekitar £5.000.

Dalam novel karya Ian Fleming, James Bond memakai mobil "battleship grey" buatan Bentley, kemudian John Gardner memberikan agen 007 sebuah mobil modifikasi Saab 900 Turbo, dan kemudian sebuah mobil Bentley Mulsanne Turbo.

Jam tangan

Dalam film, James Bond selalu berhubungan atau memiliki koneksi dengan beberapa merek jam tangan, biasanya jam tangan tersebut memiliki fitur teknologi tinggi yang tidak bisa kita beli secara massal. Model Rolex Submariner adalah salah satunya, dimana jam ini digunakan oleh Sean Connery, George Lazenby, Roger Moore, dan Timothy Dalton, saat mereka menjadi James Bond.

Roger Moore kemudian berhasil mendapatkan jam tangan merek lain dari Pulsar dan Seiko. Sejak era Pierce Brosnan, yang kemudian dilanjutkan oleh Daniel Craig, James Bond mengenakan jam tangan merek Omega Seamaster. Semua produsen jam tangan tadi tentunya telah mendapatkan kontrak eksklusif untuk hanya memasok jam tipe tertentu kepada sang aktor, atas persetujuan pihak EON Productions.

Senjata

Senjata pertama yang dipegang Bond dalam bagian awal film Dr. No adalah pistol buatan Italia, Beretta 418 kaliber 0,25, yang kemudian digantikan oleh pistol buatan Jerman, Walther PPK, ukuran selongsong 7.65mm (disebutkan dengan jelas oleh Valentin Zukovsky dalam GoldenEye; jenis PPK ini hanya bisa ditemukan di AS dan Eropa Barat dengan ukuran .380ACP).

Pistol PPK kemudian menjadi pistol resmi bagi James Bond sampai bagian akhir Tomorrow Never Dies, ketika Bond menggantikannya dengan Walther P99. Ia kemudian menggunakan pistol P99 dalam Tomorrow Never Dies, The World Is Not Enough, Die Another Day, dan Casino Royale.

Kemudian, dalam Quantum of Solace, yang merupakan sekuel Casino Royale, Bond memutuskan untuk kembali menggunakan PPK.

Lain-lain

James Bond, seperti kebanyakan serial waralaba media lain, merupakan salah satu ikon fiksi era modern, yang dimulai sejak akhir Perang Dunia II. Bersama Harry Potter (karya J.K. Rowling), James Bond menjadi salah satu wakil Inggris di dunia fiksi, di tengah ketatnya persaingan dunia cerita fiksi ilmiah dan non-ilmiah antara Amerika Serikat dan Jepang.

Di dunia, franchise James Bond berada di peringkat dua, di bawah Harry Potter (James Bond masih berada di urutan pertama jika inflasi dimasukkan), tetapi berada diatas Star Wars, Spider-Man, dan Transformers (jika perhitungan inflasi tidak dimasukan).

Sementara jika dihitung dari alur cerita, James Bond juga menempati posisi pertama di atas Transformers (karya Hasbro), dan waralaba-waralaba dari Marvel Comics (seperti Spider-Man atau Superman), yang jalan dan alur ceritanya selalu diperbarui setiap tahun.

Gegar budaya

James Bond memiliki pengaruh besar terhadap media franchise lain, dan sering kali juga muncul sebagai parodi dalam media lain. Misalnya serial The Austin Powers oleh penulis, komedian, dan produser Mike Myers, dan beberapa parodi seperti Johnny English (2003), Bons baisers de Hong Kong, OK Connery, serial "Our Man Flint" yang dibintangi James Coburn sebagai Derek Flint, serial film "Matt Helm" yang dibintangi Dean Martin, dan Casino Royale (1967), merupakan bukti bahwa James Bond sangat berpengaruh pada media-media franchise tersebut.

Tiruan-tiruan James Bond juga muncul dalam beragam media. Serial TV tahun 1960-an yang sangat mirip dengan James Bond antara lain I Spy, Get Smart, Charles Vine, Matt Helm, dan The Man from U.N.C.L.E., bisa tumbuh dan sukses dengan bantuan tidak resmi dari karakter James Bond karya Ian Flemin.

Serial "Napoleon Solo", misalnya, yang konon terinspirasi dari novel Goldfinger; Fleming juga menyarankan nama karakter April Dancer, yang kemudian digunakan dalam serial The Girl from U.N.C.L.E.

Sebuah film televisi berjudul The Return of the Man from U.N.C.L.E. (1983), juga menyertakan cameo oleh George Lazenby sebagai James Bond, untuk mengenang Ian Fleming (dengan alasan legalitas, karakter dalam film tersebut dicatat namanya sebagai "JB").

George Lucas sempat menyebutkan bahwa penampilan Sean Connery sebagai James Bond memberinya inspirasi untuk menciptakan karakter Indiana Jones, bahkan Connery juga mendapat tawaran untuk memerankan peran ayah Indiana dalam film ketiga, dari media franchise Indiana Jones.

Diawali kesuksesan Jenson Button, yang mampu memenangi banyak lomba bersama tim Brawn GP di musim balap 2009, pihak media massa Inggris juga memberikan julukan baru bagi pembalap asal Frome, Somerset, tersebut. Media menjuluki Jenson Button sebagai James Bond di arena F1. Bahkan inisial Jenson Button, yaitu "JB" secara meyakinkan diplesetkan menjadi sama artinya dengan inisial James Bond yang juga "JB".

Related

History 4857839729095892151

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item