Viral, Emak-emak Ribut di Gerbang Tol Gara-gara Listrik Mati dan Harus Bayar Tunai

Viral, Emak-emak Ribut di Gerbang Tol Gara-gara Listrik Mati dan Harus Bayar Tunai, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Video keributan antara emak-emak pengendara jalan dengan petugas gerbang Tol Terbanggi Besar, Ruas Tol Bakauheni-Tebanggi Besar, viral di media sosial. PT Hutama Karya (Persero) sebagai pengelola tol memberikan klarifikasi.

Video yang beredar itu berdurasi 1 menit 40 detik. Tampak terjadi adu mulut antara petugas gerbang tol dengan pengguna jalan.

Dinarasikan, keributan terjadi soal pembayaran tol. Saat itu mesin sedang mati. Sementara si pengguna jalan tidak mau membayar dengan cash sehingga menerobos gerbang tol.

"Tapi mati lampu bagaimana?" kata seorang petugas tol di video itu.

"Saya ngomong baik-baik tadi ya, Bu, bayar cash kata saya. Ibunya nggak mau, tunggu kata saya, ibu nerobos, salah siapa?" lanjutnya.

Sementara, si pengguna jalan tampak menunjukkan uang Rp 50.000. "Tadi saya bayar nggak ke kamu?" kata pengguna jalan itu ke petugas lainnya.

"Iya, tapi ibu nerobos," kata petugas tol.

Kepala Cabang PT Hutama Karya Tol cabang Bakauheni-Terbanggi Besar, Hanung Hanindito, yang dimintai konfirmasi, memberikan penjelasan soal peristiwa itu. Hanung mengatakan peristiwa itu terjadi di Gerbang Tol (GT) Terbanggi Besar, pukul 09.12 WIB.

"Kronologi kejadian adalah sebagai berikut. Pada saat insiden terjadi, terdapat masalah pada generator set (genset) yang ada di gerbang tol sehingga mengakibatkan aliran listrik terputus, dan proses transaksi menjadi terhambat," ujar Hanung dalam keterangan tertulisnya.

Pada saat yang bersamaan, lanjutnya, terdapat salah satu pengguna tol yang hendak melintas dan melakukan pembayaran di GT tersebut dengan menggunakan uang elektronik (UE).

"Karena kondisi aliran listrik yang sedang mati, proses transaksi tidak dapat dilakukan dengan menggunakan UE, dan petugas meminta pengguna untuk membayar secara tunai, yang ditolak oleh pengguna jalan dikarenakan saldo UE yang ia miliki masih mencukupi. 

“Menindaklanjuti hal tersebut, petugas memberikan opsi untuk keluar melalui GT lain atau menunggu, dan pengguna tol memilih untuk menunggu hingga aliran listrik dapat berfungsi kembali," katanya.

Saat sedang menunggu, lanjut Hanung, pengguna tol menabrak Rubber Cone yang telah dipasang petugas. Sehingga menyebabkan terjadinya perselisihan antara petugas layanan transaksi tol dengan pengguna jalan.

"Hutama Karya selaku pengelola jalan tol mengakui bahwa apa yang dilakukan oleh petugas tol telah menimbulkan ketidaknyamanan dan tidak sesuai dengan standar pelayanan minimum (SPM)," ujarnya.

Related

News 5257232555823982798

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item