Jokowi: RI Tak Masuk 10 Negara Kasus Corona Tertinggi, Masih Bisa Dikendalikan

Naviri Magazine - Presiden Jokowi menegaskan bahwa penanganan penyebaran virus corona di Indonesia masih terkendali. Hal ini disampaikan Jokowi saat memberi arahan kepada gubernur se-Indonesia soal serapan APBD 2020.

Menurut Jokowi, pernyataan ini didasarkan kepada fakta bahwa Indonesia tidak masuk dalam 10 besar negara dengan kasus virus corona di dunia. Meskipun, Indonesia masuk dalam 5 besar negara dengan penduduk terbanyak di dunia. 

"Negara kita ini masuk 5 besar penduduk terbanyak tetapi kalau dilihat 10 negara dengan kasus tertinggi, kita tidak masuk di dalamnya," kata Presiden Jokowi dalam memberikan pengarahan pada para Gubernur seperti dimuat dalam situs setkab.go.id.

"Tadi Amerika (Serikat) 3,4 (juta), Brasil 1,8 (juta), India 906 ribu, Rusia 739 ribu, Peru 326 ribu. Artinya, kita berada pada posisi yang masih bisa kita kendalikan," lanjutnya.

Untuk itu, Jokowi meminta pada semua gubernur bekerja lebih keras lagi dalam menghadapi pandemi virus corona. Jangan sampai, kasus di Indonesia menjadi tak terkendali.

"Jangan sampai kita lepas kendali. Manajemen krisis harus betul-betul kita lakukan," katanya.

"Ajak aparat kita di bawah kita, untuk betul-betul bekerja extraordinary, enggak bisa kita dalam situasi seperti ini kita kerja normal-normal, dalam situasi seperti ini kita kerja biasa-biasa, enggak bisa. Percaya saya, enggak bisa," lanjutnya.

Dia lantas menyinggung kembali pergantian cara kerja seperti yang pernah diungkapkan pada para menterinya. Jokowi meminta para gubernur bekerja lebih keras dan cepat dalam mengatasi pandemi corona.

"Semuanya harus ganti channel semuanya, enggak bisa kita normal-normal, channel-nya harus ganti semuanya. Dari channel ordinary pindah channel ke extraordinary," jelasnya.

"Dari channel yang cara kerja bertele-tele, rumit ke cara-cara kerja yang cepat dan sederhana. Semuanya harus diubah seperti itu," tandas Jokowi.