Satgas Covid: 80 Persen Kasus Corona di DKI Menyerang Usia Produktif

Satgas Covid: 80 Persen Kasus Corona di DKI Menyerang Usia Produktif, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Juru Bicara Satuan Tugas Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan 80 persen kasus positif virus corona (Covid-19) di wilayah DKI Jakarta menginfeksi masyarakat usia produktif. Hal itu berdasarkan laporan analisa mingguan penyebaran virus corona di Jakarta.

"Dari sisi usia, terlihat pada usia 18-59 tahun jumlah yang positifnya 80 persen. Di atas 45 tahun kasus meninggal dunia 80 persen. Artinya penularan terjadi di usia produktif dan meninggal pada usia lanjut," kata Wiku dalam jumpa pers di BNPB.

Wiku menjelaskan berdasarkan jenis kelamin, kasus positif corona lebih banyak menyasar laki-laki sebesar 52,13 persen, sedangkan kelompok perempuan 47,87 persen.

Untuk kategori kasus meninggal dunia berdasarkan pada jenis kelamin, kelompok laki-laki masih lebih tinggi yakni 61,2 persen. Sementara kelompok perempuan menyumbang 38,74 persen kasus kematian Covid-19 di Jakarta.

"Ini artinya kita betul-betul harus menjaga kelompok rentan terutama pada usia lanjut dan kelompok jenis kelamin laki-laki," kata Wiku.

Soal dominasi kelompok usia produktif itu pun diamini Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan. Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta per tanggal 23 Juni sampai dengan 25 Juli 2020. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, berdasarkan data tersebut, usia produktif ini rentan terjangkit virus corona.

"Ini adalah cuplikan data 23 Juni- 25 Juli, tapi secara umum di DKI seperti ini. Artinya, dari Maret sampai sekarang, memang angka tertinggi rentan di usia produktif," tutur Widyastuti dalam konferensi pers secara daring.

Jika dirinci, jumlah kasus positif Covid-19 di rentang usia 20-29 tahun sebanyak 1.967 kasus, usia 30-39 tahun 2.212 kasus, dan usia 40-49 tahun 1.750 kasus.

Dalam kesempatan itu, Widyastuti juga menyatakan saat ini, terdapat 440 kasus positif dari klaster perkantoran. Oleh karena itu, ia berkesimpulan bahwa semua orang, termasuk pekerja masih perlu mewaspadai risiko penularan Covid-19.

"Semua orang, termasuk pekerja perlu waspada terhadap risiko Covid di setiap kegiatan, baik saat bekerja atau saat aktivitas sosial. Kalau merujuk data tadi, angka tertinggi di DKI usia produktif, artinya di aktivitas perkantoran atau tempat-tempat sosial lain," tuturnya.

Kendati demikian, menurut dia, tingkat kematian di usia produktif tersebut tergolong rendah. Tingkat kematian tertinggi di Jakarta berada di rentang 60-69 tahun, dengan 41 kasus.

"Rawannya usia 60 tahun dibanding usia kelompok lain. Tentu ada faktor lain selain usia, komorbid atau penyakit bawaan yang dihadapi usia lebih dari 60 tahun," jelas Widyastuti.

Selain itu, lima kota di wilayah DKI Jakarta kembali berada pada zona merah atau zona risiko tinggi penularan Covid-19. Pada pekan sebelumnya, hanya ada dua zona merah di DKI Jakarta, yakni Jakarta Pusat dan Jakarta Barat.

"Pada saat sekarang dari 5 kota di dalam DKI semuanya risiko tinggi. Hanya Kepulauan Seribu dengan resiko sedang, ini perlu menjadi perhatian kita semua terutama Pemda DKI agar dapat memperbaiki kondisi ini," ujarnya.

Jumlah kasus harian di DKI Jakarta juga menunjukkan peningkatan tajam. Jika pada pekan sebelumnya tercatat sebanyak 1.880 kasus per minggu, pada pekan ini tercatat 2.679 kasus per minggu.

Sementara berdasarkan laporan Satgas Covid-19 kasus hari ini , Selasa (28/7) DKI Jakarta mencatat tambahan kasus sebanyak 409 kasus positif sehingga total kasus menjadi 19.995 orang. Dari jumlah itu, 12.367 orang sembuh dan 784 orang lainnya meninggal dunia.

Related

News 775723204741422482

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item