Tingkat Kematian Akibat Corona di Indonesia Lampaui Amerika, Ini Tanggapan Istana

Tingkat Kematian Akibat Corona di Indonesia Lampaui AS, Ini Tanggapan Istana,  naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Kepala Staf Presiden Moeldoko merespons tingkat kematian akibat virus corona (covid-19) di Indonesia yang melampaui Amerika Serikat. Berdasarkan data 13 Juli, Indonesia berada di peringkat keenam dengan persentase angka kematian 4,76 persen. Sementara AS di peringkat 10 dengan angka 4,09 persen.

Moeldoko mengatakan pemerintah terus memprioritaskan sisi kesehatan penanganan covid-19. Ia juga memastikan pemerintah akan berupaya maksimal mengurangi angka kematian.

"Penyelesaian covid jadi prioritas, baru persoalan ekonomi tidak boleh ditinggalkan. Kalau itu menjadi titik prioritas, maka pemerintah dengan segala cara akan bekerja habis-habisan untuk mengurangi jumlah korban dan kematian," ujar Moeldoko di Kantor Staf Presiden, Jakarta.

Moeldoko menuturkan, saat ini jumlah kasus positif masih terus naik. Namun mantan panglima TNI itu mengklaim kenaikan kasus positif berbanding lurus dengan jumlah rapid dan tes swab yang semakin banyak.

"Tapi intinya yang terpenting bagaimana kita bisa kendalikan dengan baik, melakukan tracing dengan baik, dan melakukan isolasi. Itu saya pikir langkah-langkah pemerintah sudah cukup concern ke sana," katanya.

"Jadi kalau memang ada penambahan, penambahan jumlah korban itu menjadi titik perhatian yang serius," imbuh Moeldoko.

Lebih lanjut Moeldoko menuturkan, pemerintah saat ini juga berupaya menciptakan vaksin untuk segera mengendalikan persebaran corona. Pemerintah juga telah berkolaborasi dengan berbagai lembaga riset dunia. Namun ia menekankan upaya produksi dari dalam negeri.

"Kalau kita hanya bergantung negara lain maka kita akan ketinggalan karena negara-negara itu akan prioritaskan kebutuhan dalam negeri dan komunitas regionalnya," katanya.

Moeldoko memastikan pemerintah juga selalu mengevaluasi kebijakan penanganan covid-19. Tiap pekan presiden selalu menggelar rapat terbatas dan mengevaluasi penanganan di lapangan.

Perkembangan penanganan di provinsi, kata dia, juga selalu dievaluasi langsung oleh presiden. "Itu dikejar oleh presiden. Kenapa kok bisa begini, bagaimana solusinya, itu presiden sangat mengikuti perkembangan itu," tuturnya.

Berdasarkan data 13 Juli 2020, kasus positif corona mencapai 78.572 orang. Dari jumlah tersebut, 37.636 orang di antaranya telah sembuh dan 3.710 orang meninggal dunia.

Related

News 4569967408431758105

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item