Tips Naik Transportasi Umum, agar Terhindar dari Penularan Virus Corona di Udara

Tips Naik Transportasi Umum, agar Terhindar dari Penularan Virus Corona di Udara, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Para ahli sebetulnya merekomendasikan Anda untuk menghindari keramaian, termasuk transportasi umum dan gedung publik ketika virus corona menular lewat udara atau airborne. Tapi kalaupun terpaksa harus mengendarai transportasi umum maka Anda wajib menerapkan protokol kesehatan.

Dokter spesialis paru Erlang Samoedro menjelaskan penularan lewat udara berarti partikel virus dapat bertahan di udara. Namun, Erlang menyebut penularan ini umumnya terjadi di ruang tertutup, bukan di ruang terbuka.

"Partikel itu bisa bertahan di suatu ruangan dan berputar-putar di situ saja. Kalau di ruang terbuka partikel virus langsung menyebar partikel menjadi semakin kecil dan dapat mati karena sinar matahari," jelas Erlang.

Karena itu untuk menekan risiko penularan virus corona di ruang tertutup seperti kendaraan—baik itu transportasi umum maupun pribadi, Erlang menyarankan sirkulasi udara harus diatur dengan baik. Ia melanjutkan, mode AC tertentu di mobil memungkinkan pengaturan sirkulasi udara dari dalam ke luar kendaraan.

Dengan begitu perputaran udara pun diharapkan bisa lebih baik dan mengurangi konsentrasi virus.

Erlang juga menekankan perlunya pembatasan jumlah orang dan tertib menjaga jarak ketika di transportasi umum. Setiap orang juga wajib memakai masker di transportasi umum.

Bukan saja untuk masyarakat, pengelola transportasi umum pun semestinya demikian. Para ahli dalam sejumlah laporan menyarankan untuk mulai berinvestasi filter udara atau air purifier juga teknologi lain yang bisa membasmi virus juga kuman.

Dikutip dari laporan Aljazeera, ahli kimia dari University of Colorado, Jose-Luis Jiminez mengungkapkan risiko infeksi akan meningkat di ruang tertutup seperti sekolah, perkantoran atau tempat yang memiliki ventilasi buruk. Karena itu ia merekomendasikan pengaturan ventilasi ditingkatkan.

Tapi kata dia, jika peningkatan ventilasi tak memungkinkan maka salah satu solusi adalah dengan memasang filter khusus dan sinar ultraviolet yang bisa membunuh kuman.

"Untuk ruang tertutup yang ventilasinya tidak dapat ditingkatkan, kami merekomendasikan pembersih udara dengan saringan partikulat yang memiliki efisiensi tinggi (HEPA) portabel atau, lampu UV pembunuh kuman," kata Jaminez kendati tak spesifik menyebut transportasi umum.

WHO Memperbarui Ringkasan Ilmiah soal Penularan Virus Corona

Sebelumnya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperbarui ringkasan ilmiah yang diterbitkan pada 29 Maret lalu mengenai transmisi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. Dokumen tertanggal 9 Juli tersebut, menjelaskan secara singkat mode penularan virus dan rekomendasi pencegahannya.

Ringkasan ilmiah itu termasuk menyinggung kemungkinan penularan virus lewat udara atau airborne. Sebelumnya pendapat tersebut diutarakan oleh 239 ilmuwan dalam surat terbuka kepada WHO.

Salah satu yang dibahas dalam dokumen pembaruan itu adalah peringatan mengenai area yang rentan penularan ketika virus menyebar lewat udara.

Selain fasilitas pelayanan medis, ringkasan ilmiah itu menyebut beberapa laporan menunjukkan ruang tertutup yang ramai juga berpotensi memiliki risiko penularan yang tinggi. Seperti misalnya tempat latihan bernyanyi, restoran, dan kelas fitness.

"Pada kondisi tersebut, penularan aerosol jarak dekat tak dapat dihindarkan, apalagi dalam ruang tertutup yang penuh sesak dan tidak memiliki ventilasi serta dengan periode waktu yang lama dengan orang yang terinfeksi," potongan kutipan ringkasan ilmiah tersebut.

Namun begitu dalam beberapa kasus, penularan bisa dicegah asalkan menerapkan protokol kesehatan seperti menjaga kebersihan tangan setiap saat, memakai masker dan menjaga jarak.

Selain itu, WHO merekomendasikan untuk menghindari tempat-tempat ramai, ruang terbatas dan tertutup dengan ventilasi yang buruk dan, tetap mengatur kontak dekat dengan orang lain. Setiap orang juga diingatkan untuk memakai masker ketika berada di ruang tertutup dan penuh sesak--untuk melindungi orang lain. Anda juga diminta memastikan ventilasi yang baik di seluruh ruangan, pembersihan rutin dan disinfeksi yang tepat.

Pada bagian akhir makalah pembaruan WHO menyatakan memantau segala bukti yang muncul mengenai isu ini dengan kehati-hatian. Lembaga ini menyatakan bakal terus memperbarui makalah ilmiah ketika ada informasi baru yang muncul.

Related

Tips 3806195444086325827

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item