Akibat Protokol Kesehatan Diabaikan, Kasus Corona di Sultra Melonjak

Akibat Protokol Kesehatan Diabaikan, Kasus Corona di Sultra Melonjak, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Sulawesi Tenggara melaporkan peningkatan 70 kasus baru virus corona di Bumi Anoa.

Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Sultra La Ode Rabiul Awal mengatakan peningkatan kasus baru yang cukup signifikan ini dikarenakan masyarakat mulai abai dengan protokol kesehatan.

"Kita makin terbuka berinteraksi dan kepatuhan (protokol kesehatan) makin rendah," kata Rabiul.

Menurut Rabiul, new normal yang diberlakukan pemerintah meningkatkan produktifitas masyarakat di luar rumah namun tidak diikuti dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

"(Kasus meningkat) karena kita juga mulai melakukan pemeriksaan dengan lab mandiri. Kasus mengalami peningkatan sejak lab mandiri digunakan 2 Juni kemarin," kata Rabiul Awal.

Berdasarkan data Gugus Tugas Covid-19 Sultra, penambahan kasus baru dari 30 Juni-30 Juli 2020, sebesar 419 kasus atau 115,4 persen. Artinya, penambahan kasus dalam 1 bulan terakhir, jauh lebih banyak dibanding kasus 3,5 bulan pertama.

Sejak pertama kali diumumkan kasus corona pada pertengahan Maret 2020 sampai 30 Juni 2020 jumlah kasus terkonfirmasi sebanyak 363 kasus.

Pada 30 Juli 2020, jumlah kasus terkonfirmasi di Sultra sebanyak 782 kasus.

"Kasus meninggal juga dalam 30 hari naik tujuh orang atau 116,6 persen," ujar Rabiul Awal.

Per 4 Agustus 2020, akumulasi jumlah kasus positif virus corona di Sultra sebanyak 859 kasus dengan 70 kasus baru yang diumumkan hari ini.

Ke-70 kasus baru ini berasal dari Kota Kendari 48 orang, Muna 2 orang, Kolaka 5 orang, Konawe Selatan 6 orang, Kota Baubau 7 orang dan Buton Tengah 2 orang.

Selain tambahan kasus baru, ada tambahan 73 kasus sembuh pada hari ini terdiri dari Kota Kendari 28 orang, Buton 36 orang dan Muna 9 orang.

Total pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 601 orang dan pasien yang masih dalam perawatan sebanyak 244 orang serta meninggal tetap 14 orang.

Rabiul menyebut 70 kasus baru yang dipublikasikan hari ini bukan mencerminkan kasus sehari/harian.

"Tetapi kumulatif beberapa hari sejak akhir Juli," jelasnya.

Ia menyebut beberapa waktu lalu PCR di Rumah Sakit Bahteramas sempat menjalani kalibrasi sehingga sejumlah sampel tidak sempat diperiksa, di sisi lain kabupaten/kota terus agresif melakukan swab.

"Hari minggu kemarin sampel tersebut dikirim ke BBLK Makassar. Hasil yang kita terima dari BBLK Makassar 434 spesimen ditambah spesimen yang diperiksa di Bahteramas. Hasil 70 hari ini diperoleh dari BBLK Makassar 65 dan RS Bahteramas 5," jelasnya.

Sementara itu, Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kota Kendari Alghazali Amirullah menyebut 48 pasien baru di Kota Kendari tidak diketahui dari klaster mana.

"Masih klaster lokal Kendari yang munculnya sudah di mana-mana," kata Alghazali melalui pesan Whatsapp.

Ia menyebut seluruh pasien yang terkonfirmasi positif ini telah menjalani karantina dan isolasi di RSU Bahteramas Kendari dan RSUD Kota Kendari.

Related

News 8862509350500088186

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item