Biografi Idi Amin, Orang Bodoh yang Menjadi Diktator Uganda (Bagian 2)

Biografi Idi Amin, Orang Bodoh yang Menjadi Diktator Uganda, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Biografi Idi Amin, Orang Bodoh yang Menjadi Diktator Uganda - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Akibat keputusan itu, timbul krisis ekonomi parah di Uganda. Sekitar 90% perdagangan dan industrinya dikuasai orang-orang Asia. Orang Uganda sendiri masih sangat agraris tradisional dan kurang kecakapan, modal, dan keterampilan.

Sebenarnya, rencana pengusiran orang Asia sudah direncanakan oleh Milton Obote, karena dirasakan terlalu mencengkeram ekonomi Uganda, tetapi masih menargetkan waktu lima tahun dengan alasan mempersiapkan orang Uganda.

Pemerintahan Uganda sedemikian kacau, sehingga Komisi Hukum Internasional PBB melapor kepada sekjen PBB saat itu, Kurt Waldheim, pada 7 Juni 1974, yang isinya: "Uganda adalah negeri tanpa hukum".

Salah satu puncak krisis adalah minta suakanya Menteri Keuangan, Emmanuel Wakheya, ke Inggris, karena tidak tahan lagi terhadap keputusan ekonomi yang diambil oleh pemerintahan rezim militer Idi Amin.

Di awal 1977, William Johnshon menulis laporan kepada harian Bangkok Post, yang isinya: "Setelah empat tahun berkuasa, Idi Amin telah mengubah kehidupan Uganda yang buruk. Dulu, negeri Uganda pengekspor teh dan kopi, namun karena sistem administrasi dan transportasi yang buruk, ratusan karung kopi teronggok di gudang menunggu diekspor, sementara puluhan ribu ton diselundupkan ke Kenya.

“Uganda dulu salah satu negeri tersubur di Afrika, kini hasil pertanian begitu langka, sampai penduduk kota menanam tebu dan pisang. Sabun, gula, dan gandum diperlakukan seperti emas, saking langkanya. Sementara di pedesaan, hasil panen begitu melimpah, penduduk kota tidak dapat menikmati hasilnya. Lima tahun lalu, 298 bus dijalankan pemerintah, kini cuma 11 yang masih jalan."

Pada April 1979, Idi Amin digulingkan oleh tentara nasionalis Uganda, yang dibantu Tanzania. Sebelumnya, Idi Amin dengan bantuan Libya mencoba menyerang Kagera, provinsi utara Tanzania.

Idi Amin akhirnya terbang mengungsi ke Libya, yang kemudian meminta suaka ke Jeddah, Arab Saudi, serta menetap di sana. Menurutnya, angka kematian 100.000 sampai 300.000 orang yang dianiya dan dibunuh adalah akibat kesalahan bagian intelijen. Bahkan Biro Riset Nasional mengancam akan membunuhnya. Menurut Amin, banyak hal buruk yang disembunyikan ketika dia berkuasa. Ketika dia tahu keberadaan biro itu, semua sudah terlambat.

Namun, semasa Amin belum jatuh, David Martin, dalam artikelnya di South China Morning Post, membeberkan bagaimana Idi Amin mengetahui sepak terjang oknum-oknumnya. Ia mengaku tidak ingin jadi presiden, tentaranya yang memintanya. Namun, mengenai pengusiran orang Asia, dia mengatakan, "Mereka terlampau berkuasa dan mencemooh kaum kami."

Idi Amin mempunyai empat orang istri. Istri pertamanya adalah Sarah atau Mama Malian, yang dinikahinya pada 1958. Yang kedua Kay, yang ketiga Norah, dan yang keempat Medina, yang dinikahinya pada 1971. Pada awal 1974, ia ceraikan tiga istrinya yang pertama, sehingga tinggal Medina.

Pada 1 Agustus 1975, ia menikah dengan Sarah, seorang pembalap pasukan berani mati Angkatan Darat Uganda. Empat bulan kemudian, dia menikahi Babirye, putri seorang usahawan Uganda. Waktu itu Idi Amin sudah mempunyai 34 orang anak.

Pada 20 Juli 2003, menjelang kematiannya di Rumah Sakit Raja Faisal di Jeddah, istrinya memohon kepada Presiden Uganda, Yoweri Museveni, agar Idi Amin dikuburkan di negaranya, namun permintaan ini ditolak. Idi Amin meninggal di Arab Saudi pada 16 Agustus 2003, dan dimakamkan di Jeddah.

Pada 17 Agustus 2003, David Owen mengatakan dalam wawancara Radio BBC, bahwa ketika menjabat sebagai Sekertaris Kementerian Luar Negeri Inggris (1977-1979), dia memerintahkan agar Idi Amin dibunuh untuk mengakhiri rezim terornya. Usulnya ditolak, padahal alasan Owen adalah rezim Idi Amin sangat buruk, sangat mengerikan bila dibiarkan berkuasa terlalu lama.

Related

History 3980065464293085540

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item