DPR Minta Anji dan Artis Lain Tidak Bikin Gaduh Situasi Pandemi Corona

DPR Minta Anji dan Artis Lain Tidak Bikin Gaduh Situasi Pandemi Corona, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad meminta figur publik tidak membuat gaduh di tengah pandemi virus corona (Covid-19). Figur publik harus lebih mawas diri dalam situasi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.

"Justru itu saya mengimbau kepada public figure dalam situasi pandemi begini agar kita sama-sama mawas diri, kita sama-sama ingin bawa Indonesia dalam situasi, kita sama-sama ingin dalam situasi pandemi ini tidak hiruk-pikuk, tidak gaduh," kata Dasco.

Pernyataan itu disampaikan Dasco merespons polemik video musisi Erdian Aji Prihartanto alias Anji dengan Hadi Pranoto di akun Youtube dunia MANJI yang membahas seputar obat Covid-19. Dalam video itu, Hadi menyatakan telah menemukan obat Covid-19 yang bisa menyembuhkan pasien hanya dalam waktu dua sampai tiga hari.

Menurut Dasco, masyarakat harus menjaga ketentraman di tengah upaya penemuan vaksin Covid-19. Caranya dengan tidak membuat pernyataan-pernyataan yang belum teruji kebenarannya.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu pun menyerahkan kepada aparat penegak hukum bila menemukan unsur tindak pidana dalam video Anji dengan Hadi yang membahas seputar obat Covid-19.

"Untuk penegakan hukum, yang lebih tahu apakah ada unsur tindak pidana atau tidak di dalam pernyataan tersebut itu kami serahkan sepenuhnya kepada penegakan hukum," kata Dasco.

Lebih jauh, dia meminta agar para figur publik, seperti artis hingga YouTuber untuk memanfaatkan situasi pandemi Covid-19 dengan meningkatkan perekonomian dalam negeri. Dasco menyarankan figur publik mengambil peran membantu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

"Marilah kita sama-sama justru mungkin meningkatkan UMKM, misalnya untuk di-endorse di tempat masing-masing produk lokal dalam negeri, daripada kemudian seperti kemarin mungkin jadi pembelajaran bagi kita semua, ada yang mengklaim vaksin yang sudah teruji dan sebagainya," tutur Dasco.

Selidiki dugaan hoaks

Terpisah, anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani meminta pemerintah menyikapi video Anji dengan Hadi yang membahas seputar obat Covid-19 dengan tegas.

Menurutnya, pemerintah perlu menyelidiki apakah pernyataan dalam video tersebut memenuhi unsur pidana penyebaran berita bohong atau hoaks.

"Jika memang terbukti bersalah, harus ada tindakan tegas dari pemerintah," kata Netty.

Netty menyampaikan, pemerintah harus melindungi masyarakat dari hoaks di tengah pandemi Covid-19. Ia meminta pemerintah tidak membiarkan masyarakat tersesat dengan informasi bohong atau dengan ramuan herbal yang belum terbukti aman serta efektif secara ilmiah sebagai obat Covid-19.

"Masyarakat yang sedang panik dikepung pandemi bisa mudah terperdaya," kata Netty.

Terkait klaim Hadi Pranoto sebagai penemu obat herbal Covid-19, ia mengatakan pemerintah perlu melakukan penyelidikan seputar latar belakang keilmuan Hadi. Netty juga meminta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) turun tangan untuk menyelidiki obat Covid-19 yang diklaim ditemukan Hadi tersebut.

"Benarkah ia seorang profesor ahli mikrobiologi yang berhak berbicara sesuai kapasitasnya? Setahu saya, klaim profesornya sudah banyak dibantah orang. Jika dipandang perlu, lakukan pembuktian ilmiah. Satgas Covid bisa menggandeng BPOM untuk menguji klaim obat herbal Hadi Pranoto," ujarnya.

Lebih jauh, Netty menambahkan, pemerintah harus mempercepat upaya penemuan obat dan vaksin Covid-19 yang berbasis tanaman herbal.

"Lakukan penelitian dan pengujian ilmiah untuk pembuktiannya. Jangan sampai setelah tanaman herbal Indonesia dipatenkan oleh orang luar, baru kita ribut dan kebakaran jenggot," ujar Netty.

Polemik Hadi Pranoto dan Anji ini muncul setelah keduanya berbicara di channel YouTube Anji, Dunia Manji. Dalam kesempatan itu Hadi yang disebut sebagai ahli mikrobiologi mengklaim telah menemukan obat berupa antibodi Covid-19.

Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) angkat suara menyikapi video itu dan menyatakan meragukan klaim Hadi Pranoto yang menyatakan telah ada obat Covid-19.

Wakil Ketua Umum PB IDI Slamet Budiarto mengatakan terdapat sejumlah tahap yang perlu dilalui untuk memperoleh obat Covid-19. Sejauh ini, penelitian masih dilakukan berbagai negara di dunia dan sulit bisa diselesaikan dalam waktu dekat.

"Di dunia ini belum ada yang secara khusus untuk Covid-19. Adanya adalah obat pencegah radang, kemudian obat memperingan tapi belum menyembuhkan," kata Wakil Ketua Umum PB IDI Slamet Budiarto.

Related

News 4897295619008687288

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item