Erick Thohir Heran, Penanganan Covid-19 di Indonesia Diberitakan Buruk

Erick Thohir Heran, Penanganan Covid-19 di Indonesia Diberitakan Buruk, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Erick Thohir mengaku heran dengan pemberitaan buruk mengenai penanganan covid-19 pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).

Padahal, lanjut Erick, dari tingkat kematian dibandingkan jumlah populasi, Indonesia menjadi salah satu negara dengan tingkat kematian terendah. Indonesia menempati posisi ke 16 dari 20 negara di G-20.

"Tapi kalau lihat sumber berita lain selalu kita dijelek-jelekkan soal penanganan covid-19. Kalau lihat dibanding dengan negara G-20, tingkat kematian kita melawan populasi di 20 negara besar itu rangking 16. Berarti kan baik," terang dia.

Erick menyebut pemberitaan buruk tak hanya dari dalam negeri, namun juga ke luar negeri. Selain soal penanganan covid-19, ia menyebut memang sudah ada persepsi buruk negara luar terhadap Indonesia.

Padahal, Indonesia diproyeksi Dana Moneter Internasioanl (IMF) akan menempati posisi 5 dunia berdasarkan PDB pada 2045 mendatang.

"Apalagi, persepsi Indonesia di luar negeri jelek sekali, yang kadang saya juga bingung-bingung kenapa," ucap Menteri BUMN.

Dalam kesempatan sama, Erick membantah riset tak berdasar yang menempatkan Indonesia sebagai negara penanganan covid-19 di ranking 96 di dunia.

Ia menyebut riset tersebut tidak benar. Sebab, di RS pun tak ada antrean untuk perawatan pasien infeksi virus corona. Namun, ia tak menyebut riset yang dimaksudkan.

Erick bilang pemerintah terus melawan pemberitaan buruk tersebut dengan kerja keras demi menyelamatkan RI dari pandemi.

Salah satu kerja nyata, lanjut Erick, pemerintah tengah mempersiapkan produksi vaksin covid-19 lewat BUMN farmasi, yakni PT Bio Farma (Persero). Ia berjanji pemerintah siap memproduksi sebanyak 250 juta dosis vaksin pada akhir tahun ini.

Meski penuh tantangan, namun ia menyanggupi untuk mulai menyuntikkan vaksin kepada 30 juta hingga 40 juta orang pada Januari-Februari 2021 dengan syarat seluruh komponen pemerintah seperti TNI/Polri, lintas kementerian, dan pemerintah daerah turut berperan aktif membantu.

"Kami memastikan bahwa kalau ini benar semua, Januari-Februari bisa mulai menyuntikkan sampai kurang lebih 30 juta - 40 juta vaksin," tegas dia.

Related

News 7351902817327111808

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item