Kereta Api Indonesia Rugi Rp 1,35 Triliun Sepanjang Semester I 2020

Kereta Api Indonesia Rugi Rp 1,35 Triliun Sepanjang Semester I 2020,  naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Vice President Public Relations PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, Joni Martinus, mengatakan penurunan pendapatan berdampak hingga perusahaan rugi Rp 1,35 triliun semester I 2020. Adapun pandemi corona sangat mempengaruhi pendapatan di sektor angkutan penumpang selama satu semester ke belakang.

“Pendapatan turun karena adanya pengurangan perjalanan kereta api pada masa PSBB, pembatasan kapasitas karena harus menerapkan physical disatincing,” kata Joni saat dihubungi.

KAI membukukan penurunan kinerja keuangan pada semester pertama 2020. Dalam laporan keuangan yang diterbitkan pada 30 Juni, selama satu semester, perseroan mengalami kerugian yang diatribusikan kepada pemilik entitas dan kepentingan non-pengendali sebesar Rp 1,35 triliun.

Keuangan minus ini disumbang oleh melorotnya pendapatan dari Rp 12,1 triliun pada periode yang sama tahun lalu menjadi hanya Rp 7,4 triliun pada pada paruh awal tahun ini. Sedangkan beban usaha pada Juni 2020 tercatat menurun sebesar Rp 1,15 triliun dari sebelumnya Rp 1,4 triliun.

Adapun posisi kas dan setara kas pada 30 Juni 2020 sebesar Rp 2,65 triliun. Angka ini meningkat dari periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat Rp 2,61 triliun.

Selain PSBB, Joni mengatakan, pendapatan perseroan terpengaruh banjir di DKI Jakarta yang terjadi pada masa angkut Natal dan Tahun Baru 2020. Untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan, Joni menjelaskan perusahaan akan memaksimalkan angkutan penumpang dari perjalanan kereta api jarak jauh.

“Kami menghadirkan promo yang menarik seperti undian berhadiah dan diskon tiket, pemberian voucher untuk meningkatkan minat masyarakat, lalu melanjutkan kerja sama layanan rapid test dengan harga terjangkau bersama PT Rajawali Nusindo di stasiun,” katanya.

Sedangkan dari sisi angkutan barang, KAI meningkatkan pendapatan dengan memperluas jejaring bisnis usaha. Misalnya dengan menjalin mitra baru untuk pengiriman pelbagai komoditas. “Kami juga terus mengembangkan layanan angkutan retail melalui brand Rail Express dan mengembangkan sarana serta prasarana angkutan untuk meningkatkan kapasitas angkut barang,” ucapnya.

Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat, secara kumulatif, jumlah penumpang kereta api commuter, lokal, dan jarak jauh di relasi Pulau Jawa maupun Sumatera selama Januari–Juni 2020 hanya sebesar 110,5 juta orang.

Angka ini melorot 47,06 persen dari peridoe yang sama tahun 2019 yang mencapai 208,7 juta orang. Penurunan jumlah penumpang terjadi di semua wilayah Jabodetabek,Jawa non-Jabodetabek, dan Sumatera masing-masing anjlok 45,20 persen, 53,72 persen, dan 54,98 persen.

Related

News 7416786722151284528

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item