Tips Aman Berinvestasi di Masa Pandemi dan Hadapi Tantangan Ekonomi

Tips Aman Berinvestasi di Masa Pandemi dan Hadapi Tantangan Ekonomi, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Saat ini, dunia telah memasuki era adaptasi kebiasaan baru atau new normal. Meski demikian, tantangan ekonomi kerap menghantui banyak negara, termasuk Indonesia. Mengelola keuangan secara efektif seyogyanya menjadi strategi jitu dalam mencapai kestabilan ekonomi di segala situasi.

Salah satu strategi yang penting untuk diterapkan adalah tidak menaruh aset hanya dalam satu keranjang, melainkan membaginya ke berbagai tempat. Diversifikasi investasi bisa dilakukan dengan mengalokasikan sejumlah dana ke instrumen berbeda dan mata uang berbeda, salah satunya menyimpan dana di rekening valuta asing (valas).

Hal tersebut dilakukan guna memanfaatkan peluang yang tersedia dengan keleluasaan untuk tetap berpegang pada prinsip kehati-hatian. Kondisi ini juga dengan harapan bisa memaksimalkan keuntungan meski ketidakpastian tengah terjadi akibat pandemi covid-19.

Mengutip analisis tim DBS dan data dari Bloomberg Finance, saat pasar keuangan global mengalami guncangan pada kuartal pertama di 2020 akibat wabah covid-19, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi lebih dari 30 persen di Maret lalu akibat kepanikan investor terhadap penyebaran virus di seluruh dunia.

"Alhasil, sebagian besar harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) tumbang. Namun dolar Amerika Serikat justru menguat lebih dari 15 persen dibanding rupiah dalam periode yang sama. Bagi masyarakat yang saat itu memiliki simpanan dalam dolar AS, tentu sangat diuntungkan," sebut analisis tim DBS.

Oleh sebab itu, menabung valas atau menyimpan dana dalam mata uang berdenominasi asing ke dalam sebuah rekening menjadi opsi yang menarik. Kendati demikian, perlu diingat bahwa pembelian valas lantas tidak dapat dilakukan dengan gegabah. Risiko dapat diminimalisir dengan menabung valas melalui bank atau lembaga keuangan resmi yang aman dan terpercaya.

Berangkat dari hal itu, digibank by DBS meluncurkan ‘Rekening Valas’, yang memungkinkan nasabah mengelola tabungan valas dengan 10 mata uang berbeda melalui aplikasi dalam genggaman. Rekening Valas tersedia dalam berbagai mata uang yakni USD, SGD, AUD, NZD, EUR, GBP, JPY, HKD, CAD, dan CHF.

"Menyadari betapa pentingnya kestabilan situasi finansial dalam segala situasi, kami melihat hal tersebut dapat diraih melalui democratizing finance atau demokratisasi keuangan, di mana masyarakat dapat mengelola keuangannya dengan mudah dan cepat," sebut Managing Director, Head of Digital Banking, Bank DBS Indonesia, Leonardo Koesmanto.

CEO Big Alpha Tirta Prayudha menambahkan di masa pandemi seperti ini sebaiknya berinvestasi tidak hanya mengukur return tetapi juga risiko. Sebagai investor, masyarakat juga harus mengetahui risiko yang melekat pada sebuah instrumen investasi. Masyarakat juga harus dapat mempertimbangkan faktor likuiditasnya.

Salah satu yang memenuhi ketiga kriteria tersebut, lanjutnya, adalah tabungan valas. Dengan tingkat likuiditas yang tinggi dapat menjadikan dana tersebut sebagai salah satu bentuk penempatan dana darurat. Risikonya pun cukup rendah mengikuti perkembangan pasar uang.

"Akan tetapi, perlu diperhatikan menabung valas juga tidak boleh sembarang tentunya untuk menghindari kerugian. Tabungan valas melalui lembaga perbankan digital dinilai tepat karena keamanan yang terjamin dan mudah diakses selama 24 jam tanpa harus ke kantor cabang," pungkas Tirta Prayudha.

Related

Tips 6921106679080427079

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item