Tips Investasi yang Aman di Tengah Resesi dan Pandemi Corona

Tips Investasi yang Aman di Tengah Resesi dan Pandemi Corona, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Menghadapi kondisi resesi ini, masyarakat investor masih bisa tetap mengelola keuangan dan menyimpannya di dalam produk investasi pasar modal. Sebagai catatan, cara investasi ini harus disesuaikan dengan tujuan keuangan dan profil risiko atau kemampuan toleransi risiko investor.

Nafan Aji Gusta, Analis Binaartha Sekuritas mengatakan, untuk investor yang sudah ahli dan memiliki pengetahuan luas mengenai pasar modal dan investasi, tentu bisa memanfaatkan momentum ini untuk membeli saham di bursa saham. Sebab, pasar saham adalah indikator paling awal yang menunjukkan ekspektasi ekonomi ke depan.

Namun, bagi pemula dan investor yang tidak punya banyak waktu memantau asetnya di pasar modal, mereka bisa membeli reksadana yang sudah dikelola oleh manajer investasi profesional. "Kalau untuk orang awam lebih baik serahkan sepenuhnya pada fund manager," tukasnya.

Sementara itu, Henry Wiranata, Investment Specialist Mandiri Manajemen Investasi mengatakan profil risiko orang berbeda-beda sehingga tidak semua orang cocok dengan satu produk yang sama. Secara umum, profil risiko dibagi menjadi tiga.

Pertama, konservatif yang cenderung memilih instrumen investasi aman dengan hasil yang sudah diketahui sebelumnya. Kedua, moderat, yang bisa mulai mengambil sedikit risiko tetapi tetap berhati-hati. Ketiga, tipe agresif cenderung berani mengambil risiko tinggi dan menempatkan pada instrumen berisiko.

Berkaitan dengan tipe profil risiko investor tersebut, terdapat pilihan investasi dari jenis reksadana, yakni reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran dan reksadana saham. Pilihan ini bisa dikombinasikan sesuai dengan tujuan dari investasi tersebut.

Reksadana dengan risiko paling rendah adalah jenis reksadana pasar uang yang portofolionya terdiri dari deposito dan obligasi jatuh tempo kurang dari setahun. Reksadana ini cocok untuk investasi kurang dari 3 tahun.

Lalu, reksadana pendapatan tetap adalah reksadana yang portofolionya terdiri dari minimal 80 persen obligasi atau surat utang, cocok untuk investasi 3-5 tahun.

Kemudian, reksadana campuran yang portofolionya terdiri dari saham atau obligasi yang porsinya tidak melebihi 79 persen. Cocok untuk investasi 3-5 tahun.

Terakhir, reksadana saham adalah yang memiliki risiko paling tinggi karena portofolionya terdiri dari minimal 80 persen saham. Reksadana saham cocok untuk investasi jangka waktu lebih dari 5 tahun.

Related

Tips 8258574985844121079

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item