Usai Ribut-ribut Klepon 'Tidak Islami', Santri Pesantren Ini Bikin Klepon 'Hijrah' Isi Kurma

Usai Ribut-ribut Klepon 'Tidak Islami', Santri Pesantren Ini Bikin Klepon 'Hijrah' Isi Kurma, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Pondok Pesantren (ponpes) Entrepreneur Al Mawaddah yang terletak di Honggosoco Kecamatan Jekulo, Kudus memiliki cara tersendiri untuk membuat makanan bernuansa Islam. Santri mereka membuat klepon "hijrah" yang berisi kurma.

"BLK (balai latihan kerja) ini, BLK pengolahan hasil pertanian, namun pada angkatan keempat (tahun 2020) ini kita mengadakan produksi kue dan roti. Minggu lalu ada makanan khas yang dibully, katanya tidak islami. Karena BLK dibawah pesantren akhirnya santri peserta pelatihan punya usul, gimana kita bikin klepon yang islami.

“Akhirnya kita bikin adat Jawa lama ini, itu (klepon) dikasih isinya dari kurma. Jadi menarik, yang dianggap tidak islami kan jadi islami," kata Pengasuh Ponpes Al Mawaddah, Sofyan Hadi saat ditemui di ponpesnya di Desa Honggosoco Kecamatan Jekulo.

Sofyan begitu sapaan akrabnya mengatakan, klepon hijrah itu perpaduan dua akulturasi budaya. Yakni budaya Jawa dan Arab. Tradisi Jawa berupa klepon dan kurma merupakan makanan khas dari Arab.

"Itu kurmanya bukan utuh. Itu kurmanya sudah diblender. Jadi masih ada khas klepon dicampurkan gula aren," kata dia.

Lebih lanjut, Sofyan mengatakan, klepon ini terbilang unik. Karena makanan tersebut sangat sederhana. Makanan klepon ini mencerminkan tradisi lokal. Terutama untuk tetap menjaga moral asli Indonesia.

"Klepon ini unik, karena kesederhanaan, bahan makanan lokal. Kalau makan klepon tidak boleh ngomong kalau makan klepon sambil bicara akan bisa muncrat (isinya gula aren)," ujar dia.

Sejak membuat klepon tersebut dia mengaku sudah banyak pesanan datang bagi peserta pelatihan. Peserta pelatihan ada sebanyak 16 orang, terdiri dari santri dan masyarakat sekitar.

"Ada 16 peserta mereka terdiri dari santri dan masyarakat sekitar. Pelatihan 24 hari ini itu diajarkan tidak hanya diajarkan buat roti dan kue yang menunya banyak ada 20 menu, diberikan pelatihan secara bergantian. Termasuk juga pemasaran bagaimana juga dilakukan lewat pemasaran," ujar dia.

Ditambahkan, Staf BLK Al Mawaddah, Muhammad Luthfi Syaf mengatakan, klepon hijrah ini karena perpaduan klepon berisi kurma. Klepon merupakan makanan khas dari Jawa sedangkan kurma berasal dari timur tengah. Menurutnya klepon juga merupakan makanan kesukaan Nabi Muhammad SAW.

"Klepon itu dinamakan klepon hijrah karena perpaduan antaranya klepon dengan kurma. Itu perpaduan antara klepon makanan tradisional Jawa dan kurma merupakan makanan dari timur tengah, kurma itu disukai oleh nabi Muhammad Saw," kata dia.

Lutfhi mengatakan harga klepon hijrah dibandrol dengan harga Rp 3 ribu hingga Rp 5 ribu. Tergantung ukuran klepon. Setiap satu bungkus ada sebanyak empat biji klepon hijrah.

"Kalau disini isi kurma dipatok harga Rp 3 ribu sampai dengan Rp 5 ribu isi empat biji," tambah Lutfi.

Diketahui sebelumnya belakangan dihebohkan dengan makanan klepon tidak islami. Banyak beredar di media sosial bahwa makanan klepon bukan makanan islami.

Related

News 5134162207075322243

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item