Lagu-lagu Iwan Fals Diadaptasi ke Novel, dan Akan Difilmkan Tahun Depan
https://www.naviri.org/2020/09/lagu-lagu-iwan-fals-diadaptasi-ke-novel.html
Naviri Magazine - Karya-karya musisi Iwan Fals selama ini menjadi inspirasi bagi banyak orang. Terbaru, 12 lagunya diadaptasi Piter Abdullah Redjalam ke dalam novel 12 bab berjudul Air Mata Api.
Lagu-lagu tersebut, yakni Berandal Malam di Bangku Terminal; Rindu Tebal; Nak; Asmara Tak Secengeng yang Aku Kira; Antara Aku, Kau, dan Bekas Pacarmu; Senandung Istri Bromocorah; Ada Lagi yang Mati; Adzan Subuh Masih di Telinga; Ujung Aspal Pondok Gede; Jangan Tutup Dirimu; Air Mata Api; serta Aku Antarkan.
Menurut Iwan Fals, perihal 12 lagunya yang diadaptasi ke dalam novel ini awalnya adalah ide Annisa Cikal Rambu Basae, putrinya. Ia menyetujui dan mendukung itu.
"Ini ekspresi tentang bagaimana menyikapi lagu-lagu saya. Saya ikhlas dan percaya bahwa Cikal sangat tahu saya, baik buruknya gitu. Jadi, saya pikir, 'Ya, sudah. Kamu coba, deh, rawat semua.' Pesan saya, jangan merugikan orang lain, diri sendiri, dan alam. Di luar itu, ya, silakan saja," ujar Iwan Fals dalam konferensi pers yang digelar di kediamannya di Leuwinanggung, Depok.
Novel Air Mata Api dirilis bertepatan dengan hari ulang tahun ke-59 Iwan Fals. Cikal memberi penjelasan mengapa momen tersebut dipilih sebagai waktu peluncuran novel.
"Setelah istikarah, berdoa, berzikir, dan lain-lainnya memang mendapat tanggal bagusnya hari ini. Karena prosesnya lama, ngobrolnya panjang lebar, terus dipikir lagi, yang paling pantas, ya, hari ini," tutur Cikal dalam kesempatan yang sama.
Tak sampai di sini, novel Air Mata Api bakal diadaptasi menjadi film layar lebar pada tahun depan. Hanya saja, Iwan Fals dan Cikal belum bicara banyak mengenai itu.
"Kita sudah ngobrol sama beberapa rekanan yang kerja di dunia perfilman, sudah banyak tukar pikiran, sudah bahas soal cast, plot, dan segala macam. Tapi, belum lebih jauh lagi. Masih mematangkan lagi, kita mau bawa ke mana, nih, ceritanya. Masih godok lagi karena 2020 agak susah untuk workshop, kan. Jadi, masih di pendalaman cerita, script," tutur Cikal.
Novel Air Mata Api pun menjadi contoh bagaimana kolaborasi dalam dunia kreatif bisa dilakukan. Iwan Fals mengaku senang karyanya bisa menjadi inspirasi terciptanya karya kreatif lain.
"Senang. Tiba-tiba Air Mata Api menjadi seperti itu, padahal awalnya cerita itu, kan, tentang pengamen yang kesal, lagu itu. Tiba-tiba menjadi cerita seperti itu, kan, waduh, dan di layar lebar, akan ditonton jutaan orang, insyaallah. Gimana enggak senang? Pasti senang banget," pungkas Iwan Fals.