Roda Ekonomi di Banyak Negara Tak Bisa Berputar Gara-gara Wabah Corona

Roda Ekonomi di Banyak Negara Tak Bisa Berputar Gara-gara Wabah Corona

Naviri Magazine - Ketidakpastian pemulihan ekonomi dunia tidak lepas dari dinamika pandemi virus corona. Setelah sempat mereda, penyebaran virus yang bermula dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China itu kembali menggila.

Saat ini, jumlah pasien positif corona di seluruh dunia mencapai 28.600.595 orang. Bertambah 121.730 orang (0,43%) dibandingkan sehari sebelumnya. Dalam 14 hari terakhir, rata-rata pasien baru bertambah 256.009 orang per hari. Naik dibandingkan 14 hari sebelumnya yaitu 251.997 orang per hari.

Pada Mei-Juni, berbagai negara sempat melakukan pelonggaran pembatasan sosial (social distancing) karena penyebaran virus corona memang melambat. Bahkan negara seperti Jerman, Selandia Baru, sampai Vietnam sudah mendeklarasikan kemenangan dalam perang melawan pandemi virus corona.

Namun takdir berkata lain. Peningkatan intensitas kontak dan interaksi antar-manusia seiring pelonggaran social distancing membuat virus lebih mudah menyebar. Akibatnya, dunia menghadapi apa yang menjadi kekhawatiran: gelombang serangan kedua (second wave outbreak).

Lonjakan kasus membuat berbagai negara kembali mengetatkan pembatasan sosial, meski dalam 'dosis' yang tidak setinggi sebelumnya. Misalnya, pemerintah Filipina memberlakukan karantina wilayah (lockdown) tetapi terbatas di wilayah metropolitan Manila.

Kemudian di India, pemerintah Punjab mengumumkan perpanjangan lockdown sampai akhir bulan ini. Negara bagian itu melarang segala aktivitas yang berpotensi menciptakan kerumunan. Upacara pernikahan dan pemakaman hanya boleh dihadiri masing-masing 30 dan 20 orang saja.

Punjab juga menerapkan jam malam. Warga tidak boleh keluar rumah mulai pukul 19:00 hingga 05:00 waktu setempat, berlaku setiap hari tidak mengenal libur.

Perkembangan seperti ini terjadi di banyak negara. Reopening berubah menjadi reclosing dalam waktu singkat.

Roda ekonomi yang sempat berputar kembali macet. Ekonomi dunia di ambang (atau mungkin sudah) resesi.

Namun selama virus corona belum bisa dienyahkan, maka resesi itu bisa berlangsung lama. Resesi yang berlangsung lama namanya depresi.

Related

News 3533966440153387056

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item