Utang Sudah Bengkak, PLN Masih Tambah Utang Rp 1,87 Triliun

Utang Sudah Bengkak, PLN Masih Tambah Utang Rp 1,87 Triliun naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - PT PLN (Persero), Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor kelistrikan, menerbitkan obligasi berkelanjutan dan sukuk ijarah berkelanjutan IV tahap I 2020 hingga mencapai Rp 1,87 triliun.

Hal ini tercantum dalam publikasi Bursa Efek Indonesia pada Selasa (08/09/2020).

Dalam keterangan resmi bursa efek tersebut disebutkan bahwa PLN menerbitkan 10 seri obligasi dan sukuk ijarah dengan masing-masing sebanyak lima seri. Berikut rinciannya:

Obligasi Berkelanjutan IV PLN Tahap I 2020:

1. Obligasi Seri A
Nilai Emisi: Rp 312 miliar
Tingkat Bunga: 6,70%
Jangka Waktu: 5 tahun sejak 8 September 2020-8 September 2025.

2. Obligasi Seri B:
Nilai Emisi: Rp 28 miliar
Tingkat Bunga: 7,25%
Jangka Waktu: 7 tahun sejak 8 September 2020-8 September 2027.

3. Obligasi Seri C:
Nilai Emisi: Rp 158 miliar
Tingkat Bunga: 7,90%
Jangka Waktu: 10 tahun sejak 8 September 2020-8 September 2030.

4. Obligasi Seri D:
Nilai Emisi: Rp 841 miliar
Tingkat Bunga: 8,65%
Jangka Waktu: 15 tahun sejak 8 September 2020-8 September 2035.

5. Obligasi Seri E:
Nilai Emisi: Rp 161 miliar
Tingkat Bunga: 8,86%
Jangka Waktu: 20 tahun sejak 8 September 2020-8 September 2040.

Sukuk Ijarah Berkelanjutan IV PLN Tahap I 2020:

1. Sukuk Seri A:
Nilai Emisi: Rp 39 miliar
Jangka Waktu: 5 tahun sejak 8 September 2020-8 September 2025.

2. Sukuk Seri B:
Nilai Emisi: Rp 35 miliar
Jangka Waktu: 7 tahun sejak 8 September 2020-8 September 2027.

3. Sukuk Seri C:
Nilai Emisi: Rp 200 miliar
Jangka Waktu: 10 tahun sejak 8 September 2020-8 September 2030.

4. Sukuk Seri D:
Nilai Emisi: Rp 56 miliar
Jangka Waktu: 15 tahun sejak 8 September 2020-8 September 2035.

5. Sukuk Seri E:
Nilai Emisi: Rp 46,5 miliar
Jangka Waktu: 20 tahun sejak 8 September 2020-8 September 2040.

Hasil pemeringkatan untuk Obligasi dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan IV PLN Tahap I Tahun 2020 dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) adalah AAA (Triple A) dan AAA(sy) (Triple A Syariah).

Obligasi dan sukuk ijarah ini tidak dijamin dengan jaminan khusus tetapi dijamin dengan seluruh harta kekayaan perseroan, baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari.

Perseroan dapat melakukan pembelian kembali (buy back) untuk sebagian atau seluruh obligasi dan/atau sukuk ijarah ini 1 tahun setelah tanggal penjatahan.

Perseroan dapat melakukan pembelian kembali (buy back) dengan tujuan untuk pelunasan obligasi dan/atau pembayaran kembali sisa imbalan ijarah atau disimpan untuk kemudian dijual kembali dengan harga pasar dengan memperhatikan ketentuan dalam perjanjian perwaliamanatan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Perseroan hanya menerbitkan Sertifikat Jumbo Obligasi dan Sertifikat Jumbo Sukuk Ijarah yang didaftarkan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia ("KSEI") dan akan didistribusikan dalam bentuk elektronik yang diadministrasikan dalam penitipan kolektif di KSEI.

Beradasarkan laporan keuangan perseroan pada semester I 2020 (tidak diaudit), jumlah liabilitas PLN mencapai Rp 684,64 triliun hingga 30 Juni 2020. Adapun liabilitas jangka pendek mencapai Rp 156,52 triliun dan liabilitas jangka panjang mencapai Rp 528,12 triliun.

Related

News 3619804968464539725

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item