Cuitan Lama Mahfud MD Diungkit Netizen: Orang Kritis karena Tak Kebagian, Setelah Dapat Bagian Jadi Pendiam

Cuitan Lama Mahfud MD Diungkit Netizen: Orang Kritis karena Tak Kebagian, Setelah Dapat Bagian Jadi Pendiam

Naviri Magazine
- Cuitan lama Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD kembali menjadi sasaran pengguna media sosial Twitter.

Pasalnya, dalam cuitan itu Mahfud menyinggung orang kritis akan diam apabila telah mendapatkan bagian.

Entah apa yang tengah disinggungnya, namun Mahfud menuliskan soal perbedaan orang kritis. Cuitan itu ditulisnya pada 24 Februari 2016 silam.

"Dalam banyak kasus, orang kritis itu karena tak kebagian saja. Setelah dapat bagian menjadi pendiam dan rakusnya bukan main. Kuat miskin yang tak kuat kaya," kata Mahfud melalui akun Twitternya @mohmahfudmd.

Mahfud MD kembali menjadi sasaran pengguna media sosial Twitter.

Cuitan mantan ketua Mahkamah Konstitusi tersebut ternyata dilirik kembali oleh pengguna media sosial Twitter.

Banyak yang menyinggung apa yang diucapkan Mahfud adalah cerminan dari dirinya sendiri.

Sebab, ucapan itu dilontarkan Mahfud sebelum masuk ke dalam lingkaran pemerintahan.

Seperti yang dituliskan pemilik akun @Ardialfian. Ia mempertanyakan sikap Mahfud sendiri.

"Kritis = tidak mendapat bagian. Tidak kritis = mendapat bagian. Mohon maaf, bapak kritis enggak? Kalau enggak berarti dapat bagian. Maaf pak sekali lagi mohon maaf," ujarnya.

Serupa dengan itu, pemilik akun @denismalhotra juga menyinggung apa yang disampaikan Mahfud itu menjadi cerminan pada saat ini.

"Ternyata jauh-jauh hari sebelum masuk sistem, dia sudah kasih kisi-kisi tentang wataknya sendiri. Kayak film The Prestige. Mantap, Om Mahmud!" cuitnya.

Sementara itu, pemilik akun Twitter @bubusarubu juga memberikan perhatian kepada cuitan jadul Mahfud yang kembali menjadi pembahasan publik.

Ia mengamini cuitan itu persis seperti Mahfud saat ini tetapi tetap berharap ada faktor lain yang membuatnya menjadi tidak kritis.

"Twit ini beredar lagi. Kata-kata ini benar banget, sebenarnya seperti saya amati setelah kebagian jatah Prof jadi jauh lebih pendiam, jauh lebih tidak kritis di publik tapi semoga tidak rakus. Mungkin itu cara orang-orang yang lebih 'pintar' dari prof untuk mengendalikan kekritisan Prof yang dikasih bagian. Entah." 

Related

News 6373971548337899058

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item