Terlalu 'Parno', Wanita Ini Habiskan Rp 64 Juta Tiap Minggu untuk Tes Corona

Terlalu 'Parno', Wanita Ini Habiskan Rp 64 Juta Tiap Minggu untuk Tes Corona

Naviri Magazine - Meski tidak terinfeksi virus, pandemi Corona telah mempengaruhi kesehatan mental banyak orang. Tak sedikit orang yang jadi khawatir berlebihan meski memang menjaga diri dan waspada penting dilakukan. 

Ketakutan akan terjangkit virus bahkan membuat seorang wanita terobsesi untuk tes Corona. Melakukannya sampai seminggu sekali, obsesinya tersebut bahkan mengganggu kehidupan dan membuatnya diputusin pacar.

Selama pandemi, ada orang yang seperti tak peduli jika mereka tertular tapi ada pula yang sampai berulang kali tes demi memastikannya dirinya baik-baik saja. Seperti seorang wanita muda bernama Sarah Edwards asal Inggris yang bahkan sampai melakukan tes setiap minggu.

Tidak dijelaskan jenis tes apa yang dilakukan Sarah selama ini. Tapi dilaporkan bahwa ia sudah menghabiskan £2,400 atau sekitar Rp 64 jutaan untuk tes mandiri ditambah pernah menjalani 12 tes gratis dari pemerintah. Sarah pun menyimpan sejumlah alat tes mandiri di rumah. Dan selama ini semua tes hasilnya negatif.

"Aku belum pernah dites positif sekali pun tapi aku tidak akan berhenti," kata Sarah kepada Faboulous Magazine.

Sarah bahkan tidak pernah merasakan gejala-gejala umum COVID-19, seperti batuk, demam, kesulitan bernapas, atau tidak bisa mencium bau. Tapi kekhawatiran membuat Sarah ingin selalu memastikan dirinya tidak terinfeksi hingga sering bangun tengah malam untuk mendaftar tes yang disediakan pemerintah secara gratis. Padahal seharusnya tes tersebut diterima untuk orang-orang yang lebih membutuhkan.

Tak hanya mempengaruhi kesehatan mentalnya, obsesi tes Corona bahkan membuat Sarah Edwards kehilangan pacar. Dikatakan jika pacar Sarah memutuskannya setelah ia menggunakan semua uang refund liburan yang tertunda untuk tes Corona mandiri. "Dia berkata aku terlalu terobsesi dengan tes."

Meski begitu, Sarah tetap saja tidak melihat obsesinya sebagai sesuatu yang salah. "Aku tidak akan dikritik atau diserang dan aku tidak merasa bersalah karena tesnya terbatas, mengapa aku harus begitu? Itu bukan masalahku. Itu sebenarnya adalah hakku jika itu gratis dari NHS yang membayarkan dan melakukan tes seminggu sekali penting untuk kesehatan mentalku," ungkap Sarah.

Related

News 8604501364116581668

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item