Tips Berhenti Memikirkan Mantan dan Belajar Melupakannya

Naviri Magazine - Kita semua tahu kalau di dunia ini tidak ada yang abadi. Meski demikian, kita masih sering menyangkal hal tersebut dan berharap tidak ada perubahan besar di dalam kehidupan ini. Apalagi saat kita telah berada di dalam hubungan yang nyaman. 

Pernah menjalin hubungan dengan seseorang dalam jangka waktu yang sangat lama tak bisa jadi jaminan kalau ia akan selalu berada di dekatmu. Bisa saja ia pergi dari kehidupanmu dengan berbagai macam alasan yang sulit kamu terima. 

Semua kenangan yang pernah kalian lakukan akan terus membekas di dalam ingatan dan membuatmu tak bisa berhenti memikirkannya. Hal ini kadang membuatmu merasa lelah dan ingin segera melupakannya. Nah, agar bisa berhenti memikirkannya, kamu perlu tanamkan mindset sebagai berikut dalam diri.

1. Cari tahu alasan mengapa kamu ingin berhenti memikirkannya

Pada tahap awal, kamu harus tahu alasan apa yang membuatmu ingin berhenti memikirkannya.

Jika kamu ingin melupakannya karena kamu selalu merasakan emosi-emosi negatif seperti takut, kecewa, atau marah, maka hal itu akan lebih mudah dilakukan. Sebab, kamu harus menanamkan mindset kalau kamu tidak perlu mengorbankan dirimu hanya untuk orang lain yang tidak pernah mengingatmu sama sekali.

2. Jadikan waktu sebagai penyembuh terbaik

Saat ingin berhenti memikirkan seseorang yang masih diharapkan dan dicintai, kamu perlu lebih banyak waktu untuk bisa melupakannya. Kamu harus bisa membiarkan waktu terus berjalan, sebab waktu bisa jadi media penyembuh terbaik.

Selama mengisi waktu tersebut, coba lakukan berbagai macam hal yang menarik dan produktif, ya.

3. Fokus pada diri sendiri dan orang di sekitarmu

Seringkali kita melupakan diri sendiri dan orang-orang di sekitar ketika sedang merasa kehilangan . Padahal, kamu masih punya orang lain di sekitarmu yang dengan senang hati selalu ada menemanimu saat senang ataupun sedih.

Coba lebih fokus pada diri sendiri dan orang-orang di sekitarmu, lalu buatlah kenangan bersama mereka.

4. Hidup di masa kini, bukan di masa lampau

Orang yang tidak bisa hidup di masa kini akan sulit merasa bahagia. Biasanya mereka akan terjebak di masa lalu karena merasa belum sempat menikmati masa-masa indah tersebut saat masih bersamanya.

Oleh karena itu, saat ia telah pergi, kamu merasa menyesal dan selalu ingin kembali pada masa-masa lampau.