Antara Reksadana atau Deposito, Mana Lebih Untung? Ini Jawabannya


Naviri Magazine - Sedang berencana melakukan investasi, tapi memilih yang risikonya rendah? Jangan bingung, sebab pilihannya ada reksadana pasar uang dan deposito tabungan. Dua jenis investasi ini memang sering dipilih oleh investor yang cenderung konservatif atau yang menginginkan hasil yang cenderung stabil dalam jangka waktu yang pendek.

Dalam reksadana pasar uang, modal yang diinvestasikan akan dikelola oleh Manajer Investasi untuk membantu memperoleh keuntungan. Sementara dalam deposito, uang akan disimpan dalam bank dan mendapat keuntungan dari bunga.

Jika kamu masih bingung menentukan apakah memilih reksadana atau deposito untuk memulai investasi, yuk simak apa saja keuntungan reksadana dibandingkan deposito berikut ini!

Setoran Awal

Baik reksadana maupun deposito memiliki biaya setoran awal yang berbeda. Reksadana sekarang sudah bisa dengan menyetorkan uang dalam nominal yang kecil, Rp10.000-Rp100.000. Proses pembayarannya pun bisa dilakukan secara online, misalnya menggunakan aplikasi e-money. Makanya, reksadana pasar uang sering dipilih bagi pemula yang modalnya belum banyak.

Sementara kalau deposito, kamu perlu memasukkan nominal tertentu. Biasanya untuk membuka deposito diperlukan minimal Rp10 juta. Namun, perlu diingat bahwa tiap bank memiliki kebijakannnya masing-masing.

Hasil yang Diperoleh

Baik reksadana atau deposito memiliki asal muasal hasil yang berbeda. Keuntungan reksadana bisa diperoleh dari pertumbuhan nilai aset yang ada dalam portofolionya dan bisa mencapai 7 – 17% per tahun.

Bukan hanya itu, reksadana pun biasanya memiliki perputaran uangnya tidak hanya berfokus pada satu jenis produk investasi. Dengan begini, keuntungan investasi yang diperoleh bisa lebih besar. Sementara dalam deposito keuntungan bisa diperoleh dari suku bunga sekitar 3 – 6% per tahun.

Jangka Waktu

Keuntungan dari reksadana tidak memiliki batas waktu untuk melakukan atau menarik investasi, sehingga bisa dilakukan kapan saja dan tidak dikenakan denda. Namun, untuk mencairkannya kamu perlu menunggu beberapa hari sampai akhirnya hasil investasi masuk ke rekeningmu.

Sementara untuk deposito memiliki jangka waktu untuk pengambillannya. Kamu bisa memilih 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, atau 24 bulan. Durasi waktu ini bisa berpengaruh pada besaran bunga yang akan diperoleh nanti. Di jangka waktu yang sudah dipilih tersebut, kamu sebaiknya tidak mencairkan dana investasi. Jika memang sangat mendesak, kamu harus membayar sejumlah denda.

Itu tadi sekilas informasi soal keuntungan reksadana daripada deposito. Meski reksadana pasar uang dan deposito sama-sama termasuk rendah risiko, tapi keuntungan reksadana cenderung lebih baik dibandingkan deposito. Namun, risiko dari reksadana juga lebih tinggi dibandingkan deposito.

Bila memilih investasi reksadana pasar uang, cermatlah memperkirakan situasi keuangan dan mengatur strategi. Dengan berhati-hati bisa membuat keuntungan yang diperoleh bisa lebih maksimal.

Cara Membeli Reksadana di Bibit dengan LinkAja

Untuk membeli investasi reksadana bisa dilakukan menggunakan LinkAja. Aplikasi ini bekerjasama dengan Bibit.id. Bibit merupakan aplikasi reksadana bagi investor pemula yang mau mulai berinvestasi. Aplikasi ini cocok bagi kamu yang belum memiliki pengalaman melakukan investasi sebelumnya.

Keuntungan yang bisa kamu peroleh bila membeli reksadana di aplikasi Bibit.id menggunakan metode pembayaran LinkAja, di antaranya auto-split pembelian robo (tidak perlu transfer 3 kali), tidak ada biaya transfer, tidak perlu upload bukti transfer, dan transaksi instan tanpa ribet.

Related

Tips 2660739386960010144

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item