Ini 5 Alasan Mengapa Seseorang Bersikap Buruk di Rumah tapi Baik di Luar


Naviri Magazine - Pernah gak kamu melihat orang yang bersikap seenak jidat pada keluarganya, tapi terlihat sangat santun dan segan ke orang luar? Dia bisa sopan bertegur sapa pada orang asing, tapi begitu sampai rumah, mudah sekali memaki-maki.

Mungkin tanpa disadari, kamu pun pernah merasa begitu mudah meledak-ledak pada pasangan sendiri, tapi mudah memberi toleransi ke orang lain? Inilah salah satu penyakit hati yang harus dihindari. Jangan sampai kamu bersikap bagaikan malaikat di luar, tapi sekejap jadi monster di dalam rumah.

Jika diteliti, alasan-alasan berikut cukup logis untuk jadi penyebab mengapa sikap semacam itu bisa terjadi.

1. Merasa orang terdekat di rumah akan tetap menerima, seburuk apa pun sikapnya

Memang, gak ada yang bisa memutuskan ikatan keluarga dengan mudah. Sebenci apa pun kamu pada kakak, adik atau pasangan yang bersikap serampangan, mereka tetaplah bagian keluarga yang seharusnya diterima. 

Perasaan ini bagi orang tertentu dengan attitude buruk, jadi alasan untuk bersikap menjengkelkan. Ia sadar seburuk apa pun sikapnya di rumah, keluarga akan tetap menerimanya.

2. Merasa powerfull dan menganggap orang di rumah tak mampu memberinya konsekuensi

Kasus semacam ini biasanya berlaku pada kepala keluarga yang jadi pencari nafkah utama. Ia menganggap istri dan anak-anak pantas mendapat luapan emosinya sehari-hari karena mereka powerless. 

Apa pun yang terjadi, tak akan ada yang memberinya konsekuensi. Kekuasaan itu membuat suami tipe ini bertindak semena-mena di rumah, tapi bisa berubah ramah dalam sekejap pada kolega bahkan orang asing.

3. Menyepelekan makna kasih sayang dari orang terdekat yakni keluarga

Orang semacam ini menilai kasih sayang keluarga dengan harga murah. Ia meremehkan rasa cinta orang terdekat dan sulit untuk menghargainya. Ia menggeser makna dari perasaan "dicintai" menjadi "diberi kebebasan untuk bersikap seperti apa pun". Pada akhirnya, ia melepas topeng sosialnya yang santun di luar, lalu bersikap seenaknya di rumah. 

4. Kondisi yang "terlalu nyaman disayangi", membuatnya merasa layak untuk dimaklumi

Seharusnya, semakin kita dekat dengan seseorang, maka semakin baik sikap kita padanya. Benar, gak? Tapi bagi orang tertentu, rasa nyaman yang terbangun karena kedekatan menjadi alasan agar ia layak untuk mendapat pemakluman. 

Ia bisa memasang wajah ketus, mudah marah atau sensitif saat di rumah. Padahal, ia bisa mengedepankan ramah tamah ke orang lain. Nyaman karena dicintai, membuatnya merasa berhak melakukan apa pun.

5. Tak menyadari bahwa keluargalah yang akan bertahan saat orang lain mundur 

Tak ada yang betah berkawan dengan orang berwatak buruk yang mudah melampiaskan emosi. Kalau bukan keluarga atau saudara sendiri, mungkin orang semacam itu sudah dijauhi. 

Ketika seseorang hanya bersikap santun dan baik pada orang luar, dia tak menyadari bahwa hanya keluargalah yang siap bertahan dan mendampinginya sampai kapan pun. Keluargalah yang menyayanginya dengan tulus.

Itulah beberapa alasan logis yang jadi penyebab seseorang bersikap buruk pada keluarga di rumah, tapi sangat santun pada orang asing. Jangan sampai kamu termasuk orang macam ini, ya! Ingatlah bahwa ayah ibu atau pasanganmu, gak akan berada di sisimu selamanya. Jangan sia-siakan cinta mereka yang ketulusannya sudah terbukti. 

Related

Psychology 867216906659377561

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item