Asal Tidak Ditambah Gula, Kopi Instan Punya Manfaat untuk Kesehatan


Naviri Magazine - Kafein dalam kopi sudah terbukti dapat memberikan efek stimulasi untuk meningkatkan kewaspadaan. Minum kopi, termasuk kopi instan, atau kopi yang diseduh dengan filter kertas, mengurangi asupan cafestol, komponen kopi yang meningkatkan kolesterol LDL. Kadar kolesterol LDL tinggi dapat menyebabkan penyakit jantung.

Konsumsi kopi murni dengan kandungan 400 miligram kafein per hari bahkan dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2. Kopi mengandung magnesium yang berperan dalam pengelolaan gula darah dan mencegah resistensi insulin, baik kopi instan atau reguler.

“Yang perlu digarisbawahi, minum kopi, teh, jus buah itu baru menjadi masalah ketika ditambah gula,” jelas Diana Sunardi, ahli gizi dari Universitas Indonesia.

Ia mengatakan, kandungan gula berlebih pada jenis minuman apapun, termasuk kopi, merupakan akar penyebab risiko diabetes. Untuk menganulir risiko tersebut, ia menganjurkan konsumsi kopi, teh, serta jus tanpa tambahan gula atau pemanis lainnya. Kadar gula dari kopi tentu saja bergantung pada jenis dan cara penyajiannya.

Kopi putih instan (white coffee) dengan campuran gula mengandung gula 6,66 gram per cangkir saji. Lalu kopi latte punya kandungan gula sebesar 13,55 gram per cangkir, dan cappuccino 6,41 gram per cangkir. Sementara kopi reguler, kopi instan, dan espresso murni, sama-sama tak memiliki kadar gula dalam takaran sajinya.

Memasukkan secangkir kopi instan murni dalam daftar menu harian justru dipercaya dapat dijadikan sebagai terapi diet. Ia mengurangi hampir 40 ribu kalori selama setahun, setara dengan 11 kilogram berat tubuh Anda. Sementara takaran kopi instan tiga kali seminggu menghilangkan kira-kira 6,5 pon berat tubuh dalam setahun.

Menurut sebuah penelitian, kopi instan murni punya lebih banyak antioksidan dibanding jenis kopi lainnya. Mekanisme penyemprotan udara panas saat pembuatannya memengaruhi komposisi bioaktif dan potensi antioksidan kopi instan.

Penelitian ini dilakukan Niseteo dkk pada 2012 dengan mengamati 13 cara membuat kopi. Kapasitas antioksidan kopi kemudian dinilai, dan hasilnya menunjukkan kopi instan memiliki nilai tertinggi pada kandungan total fenol, turunan asam klorogenik, dan kapasitas antioksidan. Ragam kandungan ini secara signifikan menurun ketika ditambahkan susu.

Meski memiliki banyak manfaat ketika dikonsumsi secara murni, bukan berarti kopi dapat menggantikan kedudukan air putih sebagai sumber hidrasi tubuh. Hery Tiera, spesialis urologi dari RSPI, menekankan pentingnya konsumsi air putih di luar takaran konsumsi kopi.

“Anda masih perlu minum 2,5 liter air per hari, tidak termasuk hitungan kopinya. Sebab kopi ini lebih pekat konsentrasinya.”

Hidrasi yang minim dengan konsumsi kopi rutin, katanya, meningkatkan risiko batu ginjal. Kopi memiliki lebih banyak mineral ketimbang air putih sehingga memicu pembentukan sedimen yang mengendap menjadi batu/kristal pada ginjal.

Maka dari itu, ketika meminum kopi, pastikan cara penyajiannya tepat, tanpa tambahan gula ataupun susu. Juga tetap jaga asupan air putih 2,5 liter per hari.

Related

Health 7820957998432578409

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item