Mengapa Lalat Takut pada Kantong Plastik Berisi Air? Ini Penjelasannya


Naviri Magazine - Kita “memusuhi” lalat karena hewan itu menjadi penyebab banyak penyakit. Akibat aktivitasnya yang jorok, di dalam tubuh lalat terdapat kuman-kuman penyebab disentri atau radang usus besar, juga berbagai macam kuman lain, yang diperkirakan mencapai 17 juta banyaknya. 

Lalat benar-benar serangga yang kotor. Ditambah suaranya yang kadang mendengung dan mengganggu, lalat merupakan makhluk sempurna dalam hal mengusik manusia. Susahnya, kita sering kesulitan memukulnya, dan kita pun tentu tidak mungkin memandikannya hingga tubuhnya bersih. Jadi, cara yang akhirnya banyak kita tempuh adalah menjauhkan diri dari lalat, atau menjauhkan lalat dari kita. 

Untuk tujuan itu, salah satu cara mudah yang bisa dilakukan adalah dengan memasukkan sedikit air ke kantong plastik bening, kemudian menggantungnya di ruangan yang kita inginkan dijauhi lalat. Dengan cara itu, lalat akan pergi dan menjauh. Di warung-warung makan, cara itu sering kali digunakan, dan terbukti efektif dalam mengusir lalat. 

Pertanyaannya kemudian, kenapa lalat bisa ditakut-takuti dengan plastik berisi air?

Lalat memiliki konstruksi mata yang sangat khas. Hewan itu memiliki mata majemuk yang menempati sebagian besar kepalanya, juga tiga mata di atas kepala. Ketika kita menggantung kantong plastik berisi air, sinar yang dibiaskan plastik itu membuat lalat berpikir dirinya berada di dalam plastik. Pikiran itu sangat mengganggu bagi lalat, dan dia pun kemudian akan terbang menjauhi plastik.

Mengusir lalat dengan plastik sepertinya cara yang sangat efektif, karena kita tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga atau susah payah, dan lalat pun menjauh tanpa terluka. Betapa pun, lalat juga memiliki andil dalam menjaga kelestarian Bumi, karena hewan itu juga dapat mengurai limbah rumah tangga. Itu sangat penting dalam hal mengurangi sampah di planet kita.

Untuk membuktikan hal itu—lalat punya andil dalam pelestarian Bumi—sekelompok peneliti riset terapan dari Universitas Alicante, Spanyol, mengadakan proyek penelitian yang membuktikan larva lalat dapat mengurai tinja hewan dan manusia. 

Penelitian itu dipimpin Profesor Santos Rojo, dan bekerja sama dengan perusahaan Flysoil SL. Mereka bersama-sama mengembangbiakkan lalat Hermetia illucens untuk industri.

Hermetia illucens adalah lalat yang berasal dari wilayah tropis, tapi telah masuk ke kawasan Mediterania sejak 1960. Larva lalat itu mampu memakan dan mengurai berbagai material organik. 

Santos Rojo dan timnya meneliti kotoran hewan dari kebun binatang selama dua tahun di lokasi proyek percontohan di Terra Natura Benidorm, dan menemukan bahwa larva lalat mampu mengurai 90 persen tinja hewan, sedangkan 10 persen sisanya dapat diubah menjadi pupuk kompos.

Proyek itu terbagi dalam dua kegiatan utama, yakni tempat pengembangbiakan dan penetasan larva, serta lokasi tempat larva bekerja mengurai tinja. Di tempat itu, sebanyak 20 juta larva dapat mengurai satu ton tinja per hari. 

Hal itu menunjukkan cara tersebut jauh lebih efektif dibanding teknik komposting yang menggunakan cacing. Artinya, meski jorok, larva lalat bermanfaat mengurangi jumlah limbah biologis di muka bumi.

Fakta:

Cicada, lalat di Afrika, menghabiskan 17 tahun hidupnya untuk tidur, dan hanya 2 minggu bangun untuk melakukan pembuahan, lalu mati.

Related

Science 300753355198589260

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item