Mengapa Popeye Jadi Kuat Setelah Makan Bayam? Ternyata Ini Jawabannya


Naviri Magazine - Jawaban mudahnya karena Popeye hidup di dunia fiksi. Di dunia nyata, bayam tidak membantu seseorang menjadi kuat, atau setidaknya tidak memberikan energi berlebih bagi yang mengkonsumsinya.

Bayam memang mengandung mineral, vitamin, dan zat besi. Karena itulah kemudian Popeye mungkin berpikir bahwa zat besi dalam bayam bisa menjadikannya (lebih) kuat. Namun, sesungguhnya, tubuh manusia tidak akan menjadi keras atau kuat hanya karena makan zat besi. 

Selain itu, bayam juga tidak termasuk sumber karbohidrat, padahal yang menghasilkan tenaga adalah karbohidrat. Artinya, karena kita bukan Popeye, kita tidak bisa mengandalkan bayam untuk menambah kekuatan. 

Popeye diciptakan oleh Elzie Crisler Segar pada tahun 1929, dan awalnya merupakan komik strip di harian King Features, yang lalu diterbitkan dalam bentuk buku komik pada 1931. Pada 1933, Popeye mulai masuk televisi, dan popularitasnya terus menanjak hingga 1957. Ada misi tersendiri dalam kartun tersebut, hingga sang kreator menghubungkan tokohnya dengan konsumsi bayam.

Pada waktu Popeye berjaya, Amerika sedang mengalami masa depresi sekaligus menghadapi Perang Dunia II. Pengetatan ekonomi berlangsung di mana-mana. Selama Perang Dunia berkecamuk, sumber daya—termasuk pangan semisal daging, ikan, telur, dan lain-lain—banyak ditujukan untuk keperluan perang. Akibatnya, rakyat pun hanya mendapatkan “sisanya”, yakni bayam.

Popeye membantu membujuk rakyat Amerika agar mau “berkorban” demi kepentingan negara. Dalam hal itu, tentu saja, Popeye jadi semacam alat propaganda pemerintah AS pada zamannya, agar rakyat tidak mengeluh atau sampai berdemonstrasi karena kekurangan makanan (berprotein). Tidak apa-apa makan bayam terus-menerus, toh Popeye yang pahlawan juga makan bayam.

Pemilihan bayam sebagai makanan utama Popeye juga bukan tanpa alasan. Pertama, bayam mudah tumbuh di mana-mana, dan dapat dipanen dengan cepat. Kedua, terjadi kekeliruan dalam penelitian seputar bayam. 

Pada 1870, seorang ilmuwan bernama Dr. E. von Wolf salah meletakkan tanda koma saat menuliskan kandungan zat besi pada bayam. Kesalahan itu menyebabkan anggapan berlebihan tentang manfaat bayam. 

Tidak ada yang menyadari kesalahan itu hingga 70 tahun kemudian, ketika Popeye telanjur dikenal sebagai pemakan bayam. Pada 1940 terungkap bahwa kandungan zat besi dalam sayuran tersebut hanya 1/10 dari yang dituliskan Dr. Wolf. 

Tetapi, terlepas dari hal itu, mengonsumsi bayam dan sayuran lain tetap akan memberikan manfaat bagi kesehatan. 

Fakta:

Saat komik Popeye diterbitkan pada 1931, tingkat konsumsi bayam di Amerika Serikat naik 30 persen. 

Meski belum banyak uji klinis yang dilakukan, bayam dipercaya bisa mengatasi beberapa masalah kesehatan, semisal memperkuat akar rambut, mencegah tekanan darah rendah, mencegah kurang darah (anemia), mencegah gagal ginjal, juga membersihkan darah sehabis bersalin. 

Related

Science 8438247722746212412

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item