Mengenal Peridontal Desease (Penyakit Gusi), Gejala dan Penyebabnya


Naviri Magazine - Periodontal secara harfiah berarti “sekitar gigi”. Penyakit periodontal mengacu pada infeksi bakteri kronis pada gusi dan tulang pendukung gigi. Hal ini dapat mempengaruhi satu atau beberapa gigi, dan jika tidak diobati dapat menyebabkan kehilangan gigi (decay). 

Bentuk paling umum dari penyakit periodontal termasuk gingivitis dan periodontitis. Pada tahap awal, hanya gusi yang terinfeksi (gingivitis). Kemudian menyebar ke tulang sekitar gigi dan jaringan pendukung lainnya. Akhirnya gigi menjadi longgar dan rontok. Penyakit periodontal dapat terjadi pada segala usia.

Gejala

Periodontitis pada awalnya tidak menyakitkan penderitanya, namun pada tahap lanjut bisa membuat gigi-gigi mudah lepas. Infeksi bakteri menggerus tulang tempat berpijak gigi, dan melemahkan perlekatannya. 

Selain karies gigi, periodontitis adalah penyebab umum kehilangan gigi pada orang dewasa. Penyakit periodontal merupakan salah satu penyakit yang sangat meluas dalam kehidupan manusia, sehingga kebanyakan masyarakat menerima keadaan ini sebagai sesuatu yang tidak terhindari. Namun studi etiologi menyebut pencegahan dan perawatan penyakit periodontal menunjukkan bahwa penyakit ini dapat dicegah.

Periodontitis memiliki gejala yang sangat sedikit, sehingga banyak pasien yang baru berobat setelah penyakit itu berkembang secara signifikan. Gejala yang dapat timbul antara lain:
  • Gusi memerah atau berdarah saat menyikat gigi atau menggigit makanan keras (jambu biji, misalnya)
  • Gusi sering membengkak
  • Halitosis atau bau mulut, dan rasa getir terus-menerus dalam mulut
  • Resesi gingiva, sehingga gigi tampak memanjang. (Ini juga dapat disebabkan karena menyikat gigi terlalu keras atau menggunakan sikat gigi terlalu kaku)
  • Lubang dalam di antara gigi dan gusi
  • Gigi longgar, pada tahap lanjut (meskipun hal ini mungkin terjadi karena alasan lain)

Apa penyebab penyakit periodontal?

Penyebab utama penyakit periodontal adalah plak bakteri. Mulut kita penuh dengan bakteri, ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan. Bakteri ini bereaksi dengan makanan/sisa makanan dan air liur. Jika tidak dibersihkan secara menyeluruh, dan dalam waktu terus-menerus, akan membentuk senyawa lengket pada gigi/plak. 

Menyikat gigi dan flossing membantu mencegah akumulasi plak. Plak yang tidak dihapus bisa mengeras dan membentuk penampungan/kantong bakteri, bersamaan dengan menebalnya kalkulus atau “tartar” dari waktu ke waktu. Kalkulus tidak dapat dihapus dengan menyikat gigi biasa, hanya pembersihan profesional oleh dokter gigi yang bisa menghilangkan kalkulus tersebut.

Related

Health 2995200043727139922

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item