Meski Kadang Negatif, Gosip Ternyata Juga Punya Manfaat Baik


Naviri Magazine - Dalam kelompok teman atau rekan kerja, ancaman menjadi sasaran gosip adalah sesuatu yang positif: mencegah penumpang gelap atau orang curang untuk tidak berkontribusi atau malah memanfaatkan orang lain.

Ahli biologi Robert Trivers telah membahas pentingnya mendeteksi gross cheaters (mereka yang tidak membalas perbuatan baik) dan subtle cheaters (mereka yang membalas budi tapi tidak dengan setimpal). Gosip akan mempermalukan orang-orang seperti ini.

Penelitian terhadap peternak California, nelayan lobster Maine, dan tim dayung universitas, menunjukkan bahwa gosip digunakan dalam berbagai situasi untuk membuat individu bertanggung jawab atas tindakannya.

Dalam kelompok-kelompok ini, individu yang tidak memenuhi harapan dalam berbagi sumber daya atau tanggung jawab akan menjadi sasaran gosip dan pengucilan. Hal ini akan membuat individu tersebut berusaha menjadi anggota kelompok yang baik.

Misalnya, nelayan lobster yang tidak menaati norma kelompok tentang kapan dan bagaimana lobster bisa dipanen, akan dengan cepat disoroti oleh rekan-rekan mereka. Nelayan yang lain akan mendiamkan mereka dan, untuk beberapa waktu, menolak bekerja bersama mereka.

Intinya, kita perlu melihat ulang peran gosip dalam kehidupan sehari-hari: tidak perlu menghindar atau malu karena bergosip.

Sukses bergosip menandakan kemampuan menjadi anggota tim yang baik dan berbagi informasi penting tentang orang lain serta tidak terlihat menguntungkan diri sendiri. Bergosip berarti mengetahui kapan waktu yang tepat untuk bicara dan kapan sebaiknya diam saja.

Related

Psychology 2400411383156639632

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item