Meski Tak Punya Sayap, 10 Hewan Luar Biasa Ini Bisa Melayang di Udara

Naviri Magazine - Hewan yang terkenal bisa terbang dan melayang tentu burung, atau hewan-hewan yang bersayap. Namun, ternyata ada ikan yang ...

Meski Tak Punya Sayap, 10 Hewan Luar Biasa Ini Bisa Melayang di Udara

Naviri Magazine - Hewan yang terkenal bisa terbang dan melayang tentu burung, atau hewan-hewan yang bersayap. Namun, ternyata ada ikan yang bisa terbang, semut yang bisa melayang, dan beberapa hewan lain yang tidak memiliki sayap tapi mampu melayang di udara. 

Berikut ini adalah hewan-hewan yang tidak memiliki sayap, namun bisa melayang—sehingga mereka dianggap luar biasa.

Flying fish

Ikan terbang (Flying fish) dapat ditemukan di semua samudera. Ikan ini memiliki sirip dada yang besar, dan dengan sirip itu ia mampu meluncur hingga 50 meter di atas permukaan air ketika terancam predator. 

Untuk mencapai udara, ikan ini akan mengepakkan ekornya 70 kali per detik. Ekor itu juga digunakannya untuk menekan air, sehingga memungkinkannya meluncur beberapa saat di udara sebelum kemudian turun ke laut. Ikan terbang dapat lebih lama melayang di udara dengan meluncur mengikuti arus udara dan laut yang kuat.

Gliding lizard

Kadal ini menyerupai naga yang legendaris, namun tidak menyemburkan api. Ia memiliki panjang sekitar 9 sentimeter, dengan ekor lebih panjang dari tubuhnya. Kadal ini menggunakan penutup kulit di bawah lengannya, yang memungkinkannya melayang dari puncak pohon ke puncak pohon lainnya. 

Gliding lizard memakan serangga, dan hidupnya selalu di atas pohon. Baru ketika telah menemukan pasangan, ia akan meluncur turun ke dasar hutan untuk meletakkan telur-telurnya.

Gliding ant

Semut ini dapat meluncur naik ke atas bersama udara, dan mereka juga dapat melayang sewaktu melompat dari atas pohon. Dengan cara meluncur, mereka bisa mendarat dengan mulus sebagaimana burung.

Untuk dapat melayang, semut ini sangat bergantung pada kecepatan angin dan udara. Namun, mereka juga mampu menavigasi dengan baik, dan dapat mengatur ke arah mana mereka akan melayang dan mendarat.

Flying frog

Katak terbang (flying frog) memiliki kaki berselaput dan penutup kulit, yang memungkinkan mereka untuk bergerak secara aerodinamis melalui pohon-pohon di hutan. Bahkan, katak terbang menghabiskan seluruh keberadaan mereka di pohon-pohon, dan hanya turun untuk kawin serta bertelur.

Dalam keseharian, katak terbang menyamarkan diri di daun lingkungan mereka tinggal untuk meminimalkan ancaman predator, dan memungkinkan mereka untuk berburu serangga.

Squirrel glider

Semula, tupai peluncur (Squirrel glider) telah dianggap punah sejak tahun 1939, namun kemudian diketahui eksistensi hewan ini masih terdapat di hutan kering di Australia Timur. Sebagaimana namanya, tupai ini dapat meluncur di udara. Ia senang melompat dari ketinggian pohon, dan kemudian mendarat dengan mulus.

Tupai peluncur adalah marsupial yang memakan buah-buahan dan kacang-kacangan. Kemampuan meluncurnya memungkinkan mereka mudah lari atau bersembunyi dari predatornya, yaitu rubah dan burung hantu.

Flying squid

Ketika melarikan diri dari predator, cumi melompat terbang dari laut dan bisa tetap melayang di udara hingga beberapa meter. Untuk mencapai udara, cumi akan meniup keluar air untuk membawanya keluar dari laut. 

Karena itu, cumi dianggap hewan jet yang memiliki kemampuan mendorong seperti jet. Sirip kecilnya dapat membantu untuk memberikan keseimbangan selama meluncur.

Flying snake

Tanpa sayap, sirip, atau anggota badan, ular terbang (Flying snake) mampu pindah dari satu pohon ke pohon lainnya dengan cara melompat dan melayang. Ketika berada di suatu pohon, ular terbang bergerak ke ujung cabang. 

Di sana ia mengangkat tubuhnya, mengisap dalam-dalam perut dan tulang rusuk yang menonjol keluar, sehingga berbentuk cekung. Setelah itu ia menghentakkan ekornya, dan ular terbang pun meluncur bebas di udara untuk mencapai cabang berikutnya. 

Ular yang tinggal di Asia Selatan ini beracun, dan sering memangsa hewan lain yang benar-benar bisa terbang, seperti burung dan kelelawar. 

Flying lemur

Flying lemur, yang juga dikenal sebagai lemur dari Filipina, memiliki kaki berselaput besar dan ekor panjang, yang dihubungkan oleh membran pada anggota tubuh depannya. Dengan itu, hewan ini mampu melayang dengan mudah di udara, dan mendarat dengan sama mulusnya.

Makhluk malam ini dulu pernah diburu untuk dikonsumsi sebagai salah satu menu makanan yang lezat, tetapi baru-baru ini telah dimasukkan ke dalam daftar spesies langka yang dilarang diburu.

Gliding possum

Juga dikenal sebagai tikus terbang, hewan ini adalah mamalia terkecil di dunia yang bisa meluncur. Hewan ini memiliki membran kulit yang terhubung dari siku ke lutut, yang memungkinkannya meluncur dari cabang pohon ke cabang lain. 

Ia juga memiliki ekor yang panjang, yang berfungsi sebagai keseimbangan, sehingga ia tidak terjatuh ke tanah setelah mendarat di sebuah cabang pohon. 

Flying gecko

Hewan ini memiliki jaring-jaring dari membran yang meliputi tubuhnya, sehingga memungkinkannya melayang di udara, dan melekat pada pohon sewaktu mendarat. 

Cicak terbang bergantung pada kamuflase untuk melindungi diri dari predatornya, yang di antaranya laba-laba besar, dan kemampuan terbangnya menjadikan ia lebih mudah ketika meloloskan diri dari ancaman.

Related

Science 897327106702873172

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item