Panduan Menyesuaikan Jenis Investasi Sesuai Usia dan Kebutuhan (Bagian 1)


Naviri Magazine - Sebagaimana tidak setiap orang cocok dengan model baju tertentu, investasi pun memiliki jenis atau bentuk yang tidak setiap orang cocok menggunakannya.

Hal paling mendasar yang perlu dilakukan sebelum melakukan suatu investasi adalah dengan menanyakan pada diri sendiri; untuk apa kita melakukan investasi ini?

Jawaban dari pertanyaan itu bisa macam-macam; ada orang yang berinvestasi untuk tujuan biaya hidup di masa depan, baik untuk tunjangan hari tuanya, ataupun untuk membiayai kuliah anak-anaknya. Ada pula orang yang berinvestasi dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dan uang yang berkembang dalam waktu yang cepat, dan beberapa pertimbangan lain yang mendasari langkah seseorang berinvestasi.

Nah, karena tujuan yang berbeda-beda itu pulalah yang menjadikan pilihan dan prioritas investasi juga menjadi berbeda. Selain itu, investasi juga bergantung pada tingkat usia kita, horizon investasi, kemampuan kita dalam menanggung risiko, dan juga beberapa hal lainnya.

Kembali pada alasan yang mendasari kita dalam berinvestasi, tergolong yang manakah kita, itu sepenuhnya diri kitalah yang mengetahuinya. Dengan menyadari alasan berinvesasi ini secara tepat, kita pun nantinya akan bisa menentukan jenis investasi seperti apa yang paling tepat untuk kita pilih. 

Satu hal yang perlu dikemukakan adalah bahwa tidak ada satu jenis formula investasi pun yang bisa cocok untuk setiap orang, karena seperti yang telah dinyatakan di atas, setiap orang memiliki dasar alasan yang berbeda dalam berinvestasi dan setiap orang akan mendapatkan jenis investasinya sendiri yang paling cocok dengan tujuannya.

Perbedaan pada formula investasi ini akan semakin berbeda apabila dikaitkan dengan tingkat usia kita. Maksudnya, dengan tujuan yang berbeda-beda dalam melakukan investasi, orang pun akan dibedakan dalam bentuk investasinya yang paling cocok tergantung tingkat usianya. Investasi dengan tujuan A, misalnya, mungkin akan cocok untuk orang berusia 30-an, namun belum tentu cocok dengan orang yang berusia 40-an atau 50-an. 

Nah, agar pemaparan menyangkut hal ini tidak membingungkan, berikut ini adalah beberapa ulasan mengenai investasi yang disesuaikan dengan tingkat usia yang akan memberikan kita gambaran yang cukup baik dalam hal ini.

Investasi untuk usia 25 – 30-an 

Layaknya, investasi untuk usia muda (dalam hal ini usia 25-an) adalah jenis investasi yang relatif aman. Artinya, jika kita mulai berinvestasi pada usia yang masih relatif muda, kita tidak perlu terlalu berambisius untuk mendapatkan keuntungan besar dalam waktu singkat atau menjadi kaya-raya dengan cepat. Akan ada waktu untuk itu.

Jika kita memulai berinvestasi pada usia 25 – 30-an ini, maka sebaiknya upaya investasi ini digunakan sebagai ‘jalan pembelajaran’, sehingga jenis investasi yang baik untuk dipilih adalah investasi yang relatif aman dan tidak terlalu memiliki risiko.

Prioritas yang sebaiknya dicapai dalam investasi pada usia ini adalah keteraturan pemasukan dari hasil investasi, yang meskipun kecil namun tetap dan lancar. Yang penting uang yang kita gunakan dalam investasi tersebut dapat bekerja dengan baik dan dapat memberikan pemasukan rutin untuk menunjang keyakinan kita dalam investasi tersebut, tanpa harus terus khawatir kalau investasi itu mengalami kerugian.

Nah, karena dunia investasi selalu mengharuskan diversifikasi, maka upayakan untuk melakukan hal tersebut, lebih khusus kalau kebetulan kita memiliki dana yang cukup. 

Investasi yang aman saja tidak cukup, kita tetap memerlukan diversifikasi untuk menjaga agar investasi tersebut benar-benar aman. 

Sebagai misal, apabila kita memilih investasi dalam bentuk deposito, maka lakukanlah diversifikasi dengan cara memecah deposito tersebut menjadi dua, dengan dua mata uang yang berbeda, juga dengan dua bank yang berbeda. Setidaknya, itulah bentuk diversifikasi yang minimal.

Namun apabila kita menginginkan investasi kita memberikan hasil yang lebih bagus atau lebih besar, maka setidaknya diversifikasi yang kita lakukan pun perlu diperbarui. Setidaknya, kalau kita menggunakan dua jenis atau dua bentuk investasi, maka kita bisa memiliki deposito berjangka dan reksadana. Atau, bisa pula dengan memilih program investasi asuransi dan deposito. 

Ini tentu saja tergantung pada berapa dana yang kita miliki untuk berinvestasi ini. Namun kuncinya, ambillah bentuk investasi yang dapat menghasilkan dalam jangka waktu panjang dan jangka waktu pendek. 

Apabila hasil dari investasi jangka panjang dapat terjamin, maka investasi jangka pendek kita bisa menggunakan jenis yang cukup berisiko karena setidaknya investasi kita yang satunya akan menunjang risiko tersebut—jika memang risiko yang kita khawatirkan terjadi.

Namun, apapun jenis investasi yang dipilih, sebaiknya salah satunya tetap menggunakan investasi dalam bentuk deposito berjangka. 

Mengapa harus tetap memilih deposito berjangka sebagai salah satu program investasi? Salah satu alasannya yang paling mendasar adalah karena investasi dalam bentuk deposito ini bisa dikatakan sebagai jenis investasi yang paling aman karena pemerintah menjamin keselamatan uang masyarakat yang berada dalam deposito, sehingga kita memiliki risiko yang sangat minim, kalau tak mau dibilang tanpa risiko. 

Baca lanjutannya: Panduan Menyesuaikan Jenis Investasi Sesuai Usia dan Kebutuhan (Bagian 2)

Related

Tips 1037018646613038783

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item