Berapa Waktu yang Diperlukan Bau Kentut untuk Sampai di Hidung Orang?


Naviri Magazine - Setiap manusia yang masih hidup pasti buang angin, yang lazim disebut kentut (flatus). Bahkan sesaat setelah mati pun, orang masih bisa kentut. Dalam sehari, rata-rata manusia mengeluarkan 0,5 sampai 2 liter gas dalam 14 sampai 20 kali kentut. 

Umumnya, orang akan kentut pada pagi hari, saat di toilet, yang lazim disebut morning thunder. Jika resonansinya bagus, suaranya bisa terdengar hingga ke seluruh penjuru rumah.

Kentut berasal dari gas dalam usus. Gas dalam usus berasal dari udara yang kita telan, gas yang menerobos ke usus dari darah, gas dari reaksi kimia, dan gas dari bakteri perut. Komposisi kentut bervariasi. Semakin banyak udara yang kita telan, semakin banyak pula kadar nitrogen dalam kentut (oksigen dalam udara terabsorbsi oleh tubuh sebelum sampai ke usus). 

Kemudian, adanya bakteri dan reaksi kimia antara asam perut dan cairan usus menghasilkan karbondioksida. Bakteri juga menghasilkan metana dan hidrogen. Kentut tersusun dari berbagai macam gas lainnya yang tercampur menjadi satu. 

Beberapa jenis gas yang banyak ditemukan dalam kentut antara lain oksigen, serta hidrogen sulfida. Gas-gas tersebut diproduksi oleh bakteri-bakteri di pencernaan, sebagai hasil penguraian asam amino, glukosa, dan asam lemak, di dalam perut.

Proporsi masing-masing gas tergantung apa yang kita makan, berapa banyak udara yang tertelan, jenis bakteri dalam usus, juga berapa lama kita menahan kentut. Semakin lama menahan kentut, semakin banyak pula kadar nitrogen dalam kentut karena gas-gas lain terabsorbsi oleh darah melalui dinding usus. 

Orang yang makan tergesa-gesa juga memiliki kadar oksigen lebih banyak, karena tubuhnya tidak sempat mengabsorbsi oksigen.

Yang kadang menjadi masalah, kentut juga mengeluarkan bau tak sedap. Bau itu muncul, karena hidrogen sulfida yang mengandung sulfur (belerang). Karenanya, semakin banyak sulfur dalam makanan kita, semakin banyak pula sulfur yang akan diproduksi bakteri dalam perut, dan bau kentut pun semakin busuk. Telur dan daging adalah contoh makanan yang menghasilkan bau busuk kentut. 

Selain berbau, kentut juga mengundang masalah karena kadang berbunyi. Masalah itu adalah rasa malu pelakunya, sehingga tidak setiap orang cukup “ksatria” untuk mengakui telah kentut dalam sebuah pertemuan. 

Kentut mengeluarkan bunyi karena adanya vibrasi lubang anus pada saat kentut diproduksi. Kerasnya bunyi tergantung kecepatan gas. Makanan semisal kacang-kacangan sangat berperan dalam memproduksi volume suara kentut.

Pertanyaannya sekarang, berapa lama waktu yang diperlukan kentut untuk melakukan perjalanan ke hidung orang lain, sehingga mereka mulai menyadari seseorang telah buang angin? Hal itu tergantung pada kondisi udara, seperti kelembapan, suhu, kecepatan dan arah angin, berat molekul gas kentut, juga jarak antara transmitter dengan receiver.

Begitu meninggalkan sumbernya, gas kentut menyebar, dan tingkat konsentrasinya berkurang. Jika kentut tidak terdeteksi dalam beberapa detik setelah dikeluarkan, berarti ia mengalami pengenceran di udara, dan hilang ditelan udara selama-lamanya. 

Kecuali jika kita kentut di tempat sempit dan tertutup—semisal lift atau dalam mobil—tingkat konsentrasinya akan lebih banyak, sehingga baunya juga akan tinggal dalam waktu lama sampai terserap oleh dinding.

Meski sebenarnya hal lazim, namun kentut sering kali membuat pelakunya malu. Penulis Inggris abad ke-16, John Audrey, menceritakan tentang Earl of Oxford, Edward de Vere, yang kebetulan kentut dengan suara keras ketika sedang membungkuk dalam-dalam kepada Ratu Elizabeth I. 

Sang Earl pun sangat malu, hingga ia mengasingkan diri selama tujuh tahun. Ketika ia kembali, sang Ratu menyambutnya dengan berkata, “Tuanku, aku telah melupakan kentut itu.”

Fakta:

Pada saat diembuskan, temperatur kentut sekitar 37 derajat Celcius.

Kecepatan gas kentut sekitar 10 kaki per detik. 

Pada waktu dikeluarkan, suhu gas kentut sekitar 98,6 derajat Fahrenheit.

Orang bisa mati jika tidak bisa kentut. Ketidakmampuan tubuh mengeluarkan gas atau kentut dari dalam tubuh dapat mengancam jiwa, disebabkan oleh kondisi peritonitis. Peritonitis adalah peradangan (iritasi) dari peritoneum, yaitu jaringan tipis yang melapisi dinding bagian dalam perut dan mencakup sebagian besar organ perut.

Related

Science 1584493075687030543

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item