Studi Tentang Sistem Pendidikan di Jerman (Bagian 1)


Naviri Magazine - Jerman merupakan Republik Federal dengan 16 negara bagian (land), dengan Berlin sebagai ibukota negaranya. Berdasarkan Undang-undang Dasar tahun 1949, dibentuk suatu badan legislatif, yaitu Parlemen Federal (Bundestag) yang terdiri atas 662 anggota yang dipilih rakyat untuk masa bakti 4 tahun. 

Juga dibentuk Dewan Federal (Bundesrat) dengan 68 anggota yang terdiri atas wakil-wakil pemerintahan negara bagian. Keduanya bekerjasama dalam membuat Undang-undang. Kekuasaan terbesar berada di tangan Bunderstag, tetapi Undang-undang mengenai hal-hal yang berada di bawah wewenang negara bagian tidak dapat disahkan tanpa persetujuan Bundesrat.

Kepala Negara adalah Presiden Federal yang dipilih setiap 5 tahun sekali oleh Dewan Federal, dimana dewan federal ini dibentuk dari anggota parlemen federal dan wakil negara bagian. Kekuasaan presiden terbatas karena kekuasaan sebenarnya berada di tangan Bundestag yang disebut Kanselir atau Perdana Menteri.

Setiap land juga memiliki parlemen dan pemerintahan sendiri yang berwenang dalam mengatur berbagai bidang seperti pendidikan dan perencanaan daerah.

Kondisi demografi negara

Penduduk asli Jerman berasal dari campuran suku bangsa Teutonia dan Kelt. Kemudian terjadi pambauran dengan suku bangsa Slavia dari timur. 

Sejak tahun 1960-an, penduduk makin bertambah dengan kedatangan sejumlah besar pekerja asing, terutama dari Eropa Selatan. Mereka umumnya bekerja dengan upah yang rendah.

Bahasa yang digunakan di Jerman adalah Bahasa Jerman yang termasuk dalam rumpun bahasa Indo Eropa, yang mendapat pengaruh besar dari Bahasa Latin. Sedangkan dalam hal agama, secara relatif hanya sedikit penduduk Jerman yang tidak beragama.

Di dalam bidang ekonomi, dilihat dari hasilnya, Jerman termasuk negara industri terbesar di dunia. Perindustrian negara ini menyumbang sekitar 30 persen income negara dan menyerap 30 persen tenaga kerja negeri ini. Adapun potensi income negara lain, yaitu:

Sektor pertanian; dimana yang paling produktif berada di bekas wilayah Jerman Timur bagian selatan.

Sektor pertambangan; hasil batu bara lignit dan batubara coklat yang terutama ditemukan di bagian tengah bekas Jerman Timur merupakan yang terbesar di dunia.

Sektor perdagangan internasional; Jerman merupakan salah satu negara dagang terbesar di dunia. Hasil-hasil industri mesin, barang-barang elektronik, mobil dan kimia mencapai lebih dari 50 persen nilai ekspornya.

Kebijakan negara di bidang pendidikan

Pada akhir dekade 1980-an, Jerman sudah bebas dari buta huruf. Pemerintah Jerman memberi anggaran yang sangat besar untuk bidang pendidikan, karena Jerman menyadari bahwa pendidikan adalah investasi yang sangat berarti. Sebagai contoh, misalnya, pada tahun 1991 pemerintah Jerman memberi anggaran sebesar 95 miliar DM sebagai dana pendidikan dasar, menengah dan perguruan tinggi. 

Sebagaimana diatur dalam Undang-undang Dasar Negara (Grundgesetz) pasal 7, pendidikan secara keseluruhan berada di bawah pengawasan negara. Wajib belajar diberlakukan sejak usia 6 tahun hingga 18 tahun pada semua sekolah negeri, dan untuk itu siswa tidak dikenakan biaya pendidika atau SPP.

Sebelum penyatuannya pada tahun 1990, antara Jerman Barat dan Jerman Timur memiliki sistem pendidikan yang berbeda. Di Republik Federal Jerman (Jerman Barat) yang terdiri dari 11 lander (negara bagian) dimana masing-masing lander mempunyai pemerintahan, parlemen dan administrasi sendiri. 

Pendidikan pun menjadi tanggung jawab lander. Sekolah dan pembangunan sistem pendidikannya merefleksikan tingkat situasi politik yang sesuai dengan masing-masing lander.

Sedang sistem pendidikan di Republik Demokratik (Jerman Timur) seluruhnya berada di bawah pengawasan pusat di tingkat nasional.

Semua pelajar harus mengikuti sekolah selama 10 tahun di tempat mereka belajar kurikulum yang sama. Semua sekolah mengajarkan doktrin komunisme, sedangkan bahasa Rusia diajarkan mulai dari peringkat 5 sebagai mata pelajaran wajib. Sekolah mulai digunakan untuk mencapai sasaran ekonomi yang dibentuk melalui rencana nasional.

Kurikulum dan tenaga kependidikan

Di Jerman Barat, para menteri pendidikan mendirikan kurikulum (lehrplane) tetapi seringkali hanya sebatas pada kerangka kerja semata. Para menteri ini menerbitkan daftar buku teks yang sesuai dan sekolah dapat memilih judul buku yang mereka kehendaki. 

Adapun pelajaran yang diberikan secara garis besarnya adalah pendidikan agama, bahasa Jerman, menyanyi, menggambar, dan kerajinan menjahit (bagi wanita), geografi, aritmatika, pendidikan fisik, seni dan kreativitas, serta sains.

Di Jerman Timur yang condong kepada komunis diberlakukan kurikulum yang menyeluruh bagi semua sekolah dengan menanamkan tujuan pendidikan yang telah dinyatakan dalam Undang-undang (untuk membentuk individu yang maju secara fisik, moral, intelektual dan kreatif secara sosial, memiliki minat terhadap matematika, teknologi, politik dan ekonomi) ke dalam pikiran siswa atau pelajar. 

Baca lanjutannya: Studi Tentang Sistem Pendidikan di Jerman (Bagian 2)

Related

Education 7671403980102823944

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item