Tips Perawatan dan Penggunaan Charger Ponsel agar Awet dan Tak Mudah Rusak


Naviri Magazine - Charger adalah sarana yang digunakan untuk mengalirkan energi dari listrik ke baterai ponsel. Setidaknya ada dua macam atau dua jenis charger yang saat ini kita kenali, yakni travel charger dan desktop charger. 

Apapun jenis charger yang Anda gunakan, perawatan dan penggunaan charger yang baik dan benar akan membuat charger Anda menjadi awet, tidak mudah rusak serta dapat memberikan hantaran energi yang sama baiknya ke baterai ponsel Anda.

Perlu diingat bahwa charger yang baik akan memberikan efek yang sama baiknya kepada kesehatan baterai nantinya. Karenanya, kadangkala energi baterai menjadi cepat habis tidak secara otomatis disebabkan baterai tersebut sudah aus, tetapi bisa pula disebabkan karena proses charging yang melibatkan charger yang sudah tidak bisa lagi optimal dalam menyalurkan energi ke dalam baterai. 

Lebih dari itu, charger yang tidak beres bukan hanya berpotensi merusakkan baterai Anda, tetapi juga dapat mengakibatkan kerusakan pada ponsel Anda.

Kalau dirata-rata, dalam satu minggu Anda perlu menghubungkan ponsel dengan listrik untuk keperluan pengisian daya ke baterai sebanyak dua sampai tiga kali, dan dalam proses tersebut Anda harus menggunakan sarana charger. Itu pun kalau kondisi ponsel dan baterai masih bagus dan charger-nya juga masih bagus. Tetapi kalau salah satu di antara ketiganya sudah ada yang tidak beres, maka ada kemungkinan Anda harus mengisi energi baterai setiap hari.

Nah, untuk mengoptimalkan kinerja charger serta untuk merawat dan menjaga agar charger yang digunakan selalu dapat berfungsi dengan baik, tips-tips berikut ini dapat Anda gunakan.

Selalu gunakan charger yang sesuai

Selalu gunakanlah charger yang sesuai dengan tipe ponsel Anda. Meskipun mungkin Anda menemukan ada beberapa tipe ponsel tertentu yang bisa menggunakan satu jenis charger yang sama, tetapi hindari untuk menggunakan charger yang bukan asli untuk tipe atau jenis ponsel Anda.

Masing-masing charger telah memiliki tipe atau jenis tertentu, dan itu terkait dengan notifikasi, sertifikasi, asal produksi, sampai pada besaran input dan output charger. Karenanya, meskipun mungkin bentuk plug dan colokan listriknya sama, tetapi tidak setiap charger dapat digunakan untuk semua jenis ponsel. 

Jadi, kunci pertama agar kinerja charger selalu optimal adalah dengan menggunakan charger yang sesuai dengan tipe ponsel Anda, serta tidak menggunakan charger milik Anda untuk mengisikan daya ke ponsel yang berbeda, meskipun mungkin bentuk plug-nya sama.

Bila menggunakan charger di mobil

Meskipun hal ini tidak dilarang, tetapi sebaiknya Anda tidak sering-sering melakukan charging di dalam kendaraan. Selain akan dapat memboroskan accu kendaraan Anda, melakukan pengisian energi baterai di kendaraan juga bisa menyebabkan masalah. 

Arus listrik pada mobil adalah DC atau Direct Current, sementara arus listrik pada PLN (yang kita gunakan di rumah) bertipe AC atau Alternating Current. Selalu ada kemungkinan output energi dari charger yang dihasilkan dari tipe arus yang berbeda itu tidak sesuai dengan ponsel Anda.

Nah, kalau memang Anda sesekali harus mengisi energi baterai di mobil, usahakanlah agar meletakkan ponsel di tempat yang aman sehingga ponsel tidak mudah goyah, tidak mudah terbentur ataupun terjatuh karena kemungkinan tersenggol.

Gunakan charger yang original

Sering berganti charger adalah sesuatu yang tidak disarankan meskipun bukan hal yang dilarang. Kuncinya hanyalah Anda harus menggunakan charger yang sesuai dengan tipe dan jenis ponsel Anda. Nah, bagaimana kalau sewaktu-waktu charger Anda mengalami kerusakan dan kemudian harus membeli charger yang baru?

Kalau memang Anda harus membeli charger baru, perhatikanlah bahwa charger yang Anda beli tersebut benar-benar charger yang asli atau original. Charger yang non-original mungkin berharga lebih murah, tetapi nantinya tidak akan menghasilkan kinerja yang optimal sebagaimana charger yang original. 

Karenanya, lebih baik mahal sedikit tapi Anda akan terbebas dari kemungkinan masalah di waktu mendatang, daripada menghemat sedikit uang tapi nantinya ada kemungkinan ponsel atau baterai Anda mengalami kerusakan.
  
Hindari overcharging pada baterai

Overcharging adalah proses pengisian energi ke baterai yang melebihi waktu atau kapasitasnya. Ada jenis ponsel yang akan mengeluarkan tanda tertentu (biasanya berbunyi ‘beeb’) apabila proses pengisian baterai sudah penuh. 

Ada pula charger-charger tertentu yang akan menyalakan lampu indikator (biasanya berwarna hijau) apabila proses pengisian energi sudah selesai. Namun, apabila ponsel atau charger Anda tidak dilengkapi dengan tanda semacam itu, maka Anda perlu waspada selama proses charging berlangsung. 

Ketika Anda sedang mengisikan energi ke baterai melalui charger, selalulah untuk mengecek indikatornya di layar ponsel. Apabila proses pengisian sedang berjalan, hindarkan untuk melepas charger dari ponsel. Begitupun, kalau memang indikator di layar ponsel telah menunjukkan proses pengisian sudah selesai dengan tanda proses pengisian energi baterai telah berhenti, segera lepaskan charger dari ponsel dan stop kontak listrik.

Apabila pengisian energi baterai telah selesai namun charger tetap terhubung dengan listrik dan ponsel, maka pengisian akan berlanjut terus meski baterai sudah penuh. Akibatnya arus listrik tidak berhasil memasuki baterai tetapi hanya akan memanaskan ponsel serta baterai. Apabila ini berlangsung secara terus-menerus, maka mesin ponsel akan memanas, dan charger akan cepat rusak. 

Catatan: Bila Anda tidak ingin repot mengecek proses pengisian energi via charger, Anda dapat mencari charger yang dilengkapi sensor timer, yang dapat secara otomatis memutus arus listrik apabila baterai telah penuh.

Perhatikan kondisi charger

Apabila Anda sedang melakukan pengisian energi ke baterai, jangan pernah ditinggal tidur. Selain akan memungkinkan terjadinya overcharging karena Anda lupa mencabutnya dari stop kontak listrik, ada kemungkinan pula charger mengalami masalah.

Ketika charger sedang digunakan untuk mengisikan energi ke baterai, sesekali sentuhlah charger tersebut. Apabila kondisinya biasa-biasa saja (terasa sedikit hangat di tangan), artinya charger dalam keadaan baik-baik saja. Tetapi, apabila charger terasa mengeluarkan panas yang berlebihan, segera cabut colokan charger dari stop kontak serta ponsel Anda.

Kenyataan seperti di atas itu bisa disebabkan karena baterai yang sudah penuh tetapi charger masih terus menghantarkan arus listrik, atau bisa pula disebabkan karena adanya korsleting di dalam kabel atau badan charger. Apabila tidak segera dilepaskan dari listrik, ada kemungkinan charger menjadi meleleh dan baterai serta ponsel menjadi rusak.

Selain itu, hindarkan meletakkan charger di dekat sumber-sumber panas, semisal kompor atau yang lainnya. Sebagaimana komponen elektronik lain, charger juga rentan panas.

Perhatikan kabel charger

Biasanya, charger memiliki kabel yang cukup panjang. Apabila Anda ingin memberesi charger setelah selesai digunakan, biasakanlah untuk menggulung kabelnya, dan bukan menekuk-nekuknya. 

Menekuk kabel charger dapat mengakibatkan kawat-kawat halus di dalamnya menjadi patah, dan itu akan mengakibatkan arus yang dialirkan menjadi tidak maksimal, atau malah menjadi tidak bisa sama sekali menghantarkan arus. Karenanya, hindarkan pula kabel charger dari kemungkinan tertekuk, tertindih atau tertekan barang yang berat.

Related

Tips 4453082777964508599

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item