Fakta-fakta Unik dan Menarik Seputar Tikus (Bagian 1)


Naviri Magazine - Tikus menjadi hewan terkenal, karena hampir ada di setiap rumah, dan tersebar di berbagai belahan dunia. Penampilannya yang terkesan jorok, dan keberadaannya yang dianggap mengganggu, sering menjadikan kita berusaha mengusir dan memusnahkannya dengan berbagai cara, dari memasang perangkap atau racun tikus. 

Namun, sebenarnya, tikus bukan tidak punya manfaat sama sekali. Hewan ini adalah hewan favorit para ilmuwan, karena tikus dianggap ideal untuk keperluan penelitian di laboratorium. Berikut ini fakta-fakta menarik seputar tikus yang perlu kita ketahui.

Ketangguhan tikus

Tikus menjadi salah satu hewan yang dapat dikatakan ada di seluruh dunia. Penyebaran tikus di berbagai belahan dunia itu tidak sepenuhnya karena kebetulan, melainkan juga karena tikus mampu beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda tanpa banyak kesulitan. 

Seekor tikus dapat bertahan hidup tanpa air lebih lama dibandingkan unta. Selain itu, tikus juga bisa selamat tanpa cedera meski jatuh dari lantai lima gedung bertingkat.

Jika terjadi peristiwa yang melibatkan radiasi zat kimia, tikus akan menjadi salah satu di antara sedikit hewan yang mampu bertahan terhadap radiasi. Dari generasi ke generasi, tikus cenderung membangun kekebalan tertentu terhadap racun yang berbeda-beda. Meski hidup di darat, namun tikus mampu berenang dengan jarak 2/3 kilometer di perairan terbuka. 

Tikus Norwegia

Tikus Norwegia menjadi spesies tikus paling terkenal di dunia, karena memiliki keunikan. Warnanya cenderung cokelat, dan spesimen terbesar mencapai berat lebih dari 1 kilogram.

Di kota-kota besar semisal London dan New York, tikus Norwegia menjadi wabah karena terjadi ledakan populasi, dari beberapa ratus ribu menjadi sekian ratus juta, dan tikus-tikus itu memasuki hampir setiap sudut dunia, kecuali wilayah Kutub Utara dan Antartika, provinsi Kanada Alberta, dan Selandia Baru. Tikus-tikus albino putih yang sering digunakan di laboratorium dan dipelihara sebagai hewan peliharaan adalah versi dari spesies ini.

Tikus hitam

Lebih mengerikan dari tikus Norwegia, tikus hitam pernah menjadi penyebab wabah mengerikan yang disebut Black Death atau Wabah Hitam. Tikus-tikus ini membawa kutu di tubuhnya, yang kemudian menularkan wabah pes yang menimbulkan jutaan korban. Tikus spesies ini lebih suka tinggal di wilayah tropis, namun pernah dominan di Eropa. 

Tikus hitam adalah pendaki yang sangat lincah, dan telah terbukti menjadi pemangsa banyak spesies burung yang bersarang di seluruh dunia. Pada saat ini, tikus hitam lebih banyak menetap di wilayah Selandia Baru, dan biasanya mengalami ledakan populasi ketika musim panen, atau ketika persediaan makanan berlimpah.

Fenomena rat king

Rat king adalah fenomena aneh menyangkut tikus, yaitu keadaan banyak tikus berkumpul dengan ekor mereka yang saling membelit dan terkait satu sama lain. Biasanya, fenomena rat king yang ditemukan melibatkan antara 5 sampai 12 ekor tikus. 

Pada tahun 1828, ditumukan rat king yang telah menjadi mumi di perapian di Buchheim, Jerman, yang melibatkan 32 tikus hitam. Itu fenomena rat king terbesar yang pernah ditemukan. Rat king terbesar itu sekarang dapat dilihat di Museum Mauritianum di Altenburg, Jerman.

Fenomena rat king telah ditemukan sejak Abad Pertengahan, sebagian besar di Jerman, namun masih membingungkan para ilmuwan yang sampai saat ini belum dapat memastikan bagaimana ekor-ekor tikus itu bisa saling membelit satu sama lain.

Tamu di rumah kita

Tak peduli sebersih apa pun kita merawat rumah, dan tak peduli serapat apa pun rumah kita, tak pernah ada jaminan bisa terbebas dari kehadiran tikus. Karenanya, berharap rumah kita tidak kedatangan tikus dapat dibilang mustahil. 

Baca lanjutannya: Fakta-fakta Unik dan Menarik Seputar Tikus (Bagian 2)

Related

Science 762939880146860061

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item