Mengenal Sukhoi T-50, Jet Tempur Siluman Pertama Buatan Rusia


Naviri Magazine - Pesawat tempur berteknologi stealth pertama buatan Rusia, Sukhoi T-50, ditampilkan kepada publik dalam hajatan MAKS Air Show di lapangan udara Zhukovskiy, di dekat Moskwa.

Pesawat itu diharapkan akan menjadi pesaing utama pesawat tempur stealth AS, F-22 Raptor dan F-35 Lightning II.

Pesawat tempur generasi kelima, yang dikembangkan bersama oleh Rusia dan India itu, terbang perdana di salah satu pangkalan udara Rusia di Timur Jauh. 

Mikhail Pogosyan, Presiden United Aircraft Corporation yang memproduksi pesawat ini, mengatakan, T-50 nantinya tak hanya menjadi tulang punggung kekuatan AU Rusia, tetapi juga AU India. India bahkan dikabarkan memesan lebih banyak pesawat, yakni 200 pesawat, dibandingkan dengan AU Rusia, yang hanya memesan sekitar 150 pesawat.

United Aircraft berambisi menjual sedikitnya 1.000 pesawat T-50 dalam beberapa dekade mendatang, dan menguasai setidaknya sepertiga dari pangsa pasar pesawat tempur berteknologi stealth (siluman, tak terdeteksi radar) di dunia. Untuk bersaing dengan pesawat-pesawat setara buatan AS, T-50 akan dijual dengan harga lebih murah.

Perkiraan sementara menyebut, pesawat canggih itu akan dijual dengan harga tak lebih dari 100 juta dollar AS (Rp 852,5 miliar) per unit. Bandingkan dengan harga F-22 Raptor yang dihargai 140 juta dollar AS.

Proyek pesawat ini sudah dimulai sejak dekade 1980, dengan tujuan membangun pesawat untuk menggantikan armada MiG-29 dan Su-27 AU Uni Soviet yang sudah mulai menua. Namun, proyek ini kemudian kesulitan dana dan sempat dihentikan. Sampai akhirnya India bersedia digandeng untuk bekerja sama.

Jika dibandingkan dengan AS, pengembangan pesawat siluman Rusia tertinggal cukup jauh. Saat ini, AS bahkan sudah akan mengoperasikan armada pesawat tempur stealth kedua, yakni F-35 Lightning II, yang juga akan dijual ke beberapa negara sekutu AS di NATO.

Zelin mengatakan, untuk menutup ketimpangan kekuatan angkatan udara sampai T-50 siap dioperasikan penuh, AU Rusia akan mengandalkan versi terbaru pesawat tempur MiG, yakni MiG-35. "Kami belum menghentikan proyek MiG-35D. Tetapi pada akhirnya, kami akan melakukan transisi penuh ke (armada) T-50," tutur Zelin.

Related

Technology 2079288434590317106

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item