Panduan Membuat Produk dan Memasarkannya di Internet (Bagian 1)


Naviri Magazine - Mungkin, karena begitu bergairah dan begitu bersemangatnya ingin membangun bisnis di internet, orang pun kemudian ada yang secara terburu-buru membuat suatu produk tertentu dan segera memasarkannya melalui internet. Yang ada di dalam pikirannya mungkin adalah secepat mungkin membangun bisnis, menjaring pelanggan, mendapatkan uang, dan menuai keuntungan penjualan.

Namun, yang seringkali terjadi kemudian dari keterburu-buruan semacam itu justru kegagalan; barang produksinya tidak laku, dan bukannya keuntungan yang didapatkan namun malah kerugian. 

Mengapa hal semacam itu bisa terjadi?

Bisnis di internet tidak jauh berbeda dengan dunia bisnis di luar internet. Di dunia ini, seperti yang bisa kita lihat, ada banyak orang yang membangun bisnis, dari yang kecil-kecilan seperti membuka warung atau toko, sampai yang besar-besaran dengan membangun hotel atau pabrik atau suatu perusahaan. 

Namun, tidak semua yang membangun bisnis itu berhasil; sebagian ada yang gagal, sebagian lagi ada yang berhenti di tengah jalan. Nah, begitu pula dengan bisnis di internet.

Ketika akan membangun sebuah bisnis di internet, yang dibutuhkan tidak hanya kemampuan membuat website, tidak hanya cukup memiliki produk, namun juga memerlukan perencanaan yang matang. Hal itu disebut sebagai ‘rencana marketing’. 

Rencana marketing ini meliputi produknya sendiri (bagaimana kualitasnya, mutunya, keunikannya, harganya, dan hal-hal lain menyangkutnya), pangsa pasarnya (apakah produk tersebut memiliki pangsa pasar yang jelas, siapakah atau golongan manakah yang dituju oleh produk tersebut), tren atau musim (apakah produk yang akan dijual itu sesuai dengan perkembangan tren yang sedang berlaku ataukah sudah ketinggalan jaman), tingkat persaingan (apakah penjual produk semacam itu masih sedikit, sudah banyak, ataukah tingkat persaingannya sudah sedemikian tinggi hingga sudah amat sulit untuk dimasuki), dan hal-hal lain yang juga masuk sebagai bahan pertimbangan dan pemikiran sebelum sebuah produk diluncurkan.

Rencana marketing ini menjadi penting karena seringkali ada produk-produk bagus yang diluncurkan namun gagal di pasar karena adanya hal-hal yang tidak relevan dengan produk itu, misalnya produk tersebut sudah tidak tren lagi, atau pangsa pasar yang ditujunya tidak jelas, ataupun ada produk saingan yang memiliki keunggulan tertentu dalam harga.

Karenanya, sebelum memutuskan untuk meluncurkan sebuah produk yang ingin dijadikan sebagai sebuah bisnis di internet, kita pun perlu memperhatikan beberapa hal sebagai bagian dari rencana awal pembangunan bisnis tersebut, agar nantinya produk yang kita jadikan bisnis tersebut dapat mendatangkan keuntungan sebagaimana yang kita harapkan. 

Jenis-jenis produk yang dapat dipasarkan di internet bisa dibilang tak terbatas, karena orang selalu bisa menjadikan internet untuk menjual dan memasarkan apa saja. Produknya bisa mulai dari buku atau e-book (buku elektronik) yang kini juga banyak dijual di internet, barang-barang kerajinan tangan atau handycraft, sampai pada bisnis informasi. 

Semuanya dapat dijadikan sebagai bagian dari produk bisnis di internet. Asalkan produk yang ditawarkan itu memiliki manfaat yang dibutuhkan orang lain (calon konsumen), maka selalu ada kemungkinan sebuah produk tertentu dapat dijual dan dipasarkan.

Nah, berikut ini adalah beberapa hal yang perlu dipikirkan, dipertimbangkan dan dicermati sebelum kita memutuskan untuk meluncurkan suatu produk tertentu di internet. 

Kecenderungan produsen atas produknya

Ini adalah kunci pertama untuk menentukan apakah sebuah barang produksi (apapun bentuk barang produksinya) akan bisa menjadi sebuah produk yang berhasil ataukah gagal ketika dipasarkan di internet. Setiap produsen harus berkecenderungan atau menyukai dan mencintai apa yang diproduksinya. 

Mengapa kecintaan atau kecenderungan ini penting? Karena, coba bayangkan, apabila kita membuat sebuah produk dan kita tidak menyukainya, bagaimana mungkin kita dapat meyakinkan orang lain agar menyukai produksi kita? Kalau kita sendiri yang membuat produk itu tidak menyukainya, bagaimana halnya dengan orang lain—dan bagaimana cara kita membuat mereka menyukainya?

Apabila kita memproduksi suatu barang tertentu dan kita menyukai barang itu, maka kita akan memiliki semacam keyakinan yang kemudian membentuk energi ketika kita mulai memasarkannya kepada orang lain. 

Ketika menyampaikan deskripsi mengenai barang itu di website kita di internet, kita pun akan memiliki antusiasme dalam meyakinkan calon pelanggan kita, bahwa barang atau produk tersebut memang benar-benar layak untuk dimiliki. Dan kita akan berhasil melakukan hal itu apabila diri kita sendiri memang benar-benar menyukai barang produksi tersebut.

Ini tidak jauh beda dengan orang yang membuat situs blog. Secara langsung, sebuah situs blog memang tidak menjual apa-apa, namun secara tidak langsung, situs blog juga ditujukan (pada akhirnya) untuk berbisnis—meskipun tidak semuanya begitu. 

Ketika sebuah situs blog diminati oleh banyak orang dengan banyaknya orang yang mengunjungi situs tersebut, maka para produsen pun mulai melirik situs itu untuk memasang iklan. Pada akhirnya tetap saja bermuara pada uang dan pendapatan.

Nah, orang yang mengelola sebuah situs blog akan dapat terus memelihara dan mengembangkannya apabila si penulis situs itu menyukai objek atau topik yang ditulisnya dalam situs blognya itu. 

Dengan kecintaan itu dia akan memiliki semacam sumber energi untuk terus menulis dan melahirkan artikel-artikel baru di situsnya hingga orang menjadi rajin mengunjungi situsnya untuk memperoleh informasi atau pengetahuan baru dari situsnya itu.

Lain halnya kalau penulis situs blog itu tidak menyukai topik atau objek yang ditulisnya, dan membuat situs blog hanya karena ikut-ikutan dan kemudian memilih topik tulisan yang ia pikir sedang tren. 

Jika motif semacam itu yang digunakan, maka biasanya situs blog tersebut pun tidak terpelihara dengan baik karena penulisnya tidak akan memiliki semangat dan antusiasme untuk terus melahirkan tulisan, dan pada akhirnya orang-orang pun akan menjadi malas mengunjungi situsnya karena tak ada lagi yang baru di situs itu. 

Jadi, kunci pertama untuk melahirkan sebuah produk yang dapat diharapkan berhasil terjual di internet dan memberikan keuntungan adalah kecenderungan yang kuat atau kecintaan si produsen terhadap barang yang diproduksinya. 

Baca lanjutannya: Panduan Membuat Produk dan Memasarkannya di Internet (Bagian 2)

Related

Internet 8601865181343057370

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item