Penjelasan dan Fakta-fakta di Balik Teori Konspirasi yang Terkenal di Dunia (Bagian 2)
https://www.naviri.org/2021/03/penjelasan-dan-fakta-fakta-di-balik_19.html
Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Penjelasan dan Fakta-fakta di Balik Teori Konspirasi yang Terkenal di Dunia - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.
Pendaratan di Bulan
Salah satu teori konspirasi paling terkenal adalah tentang pendaratan Apollo di Bulan yang terjadi antara 1969 dan 1972 sebagai hoax atau berita bohong, dan bahwa foto-foto yang dirilis oleh NASA adalah foto buatan.
Ide ini pertama muncul dari pelaut AS, Bill Kaysing, yang menerbitkan buku yang menjelaskan teorinya, We Never Went to the Moon: America's Thirty Billion Dollar Swindle, pada 1976.
Mereka yang percaya pendaratan di Bulan adalah hoax berargumen bahwa motivasi NASA adalah untuk menciptakan kesan pada dunia bahwa Amerika memenangkan persaingan luar angkasa melawan Uni Soviet, tapi sebenarnya tidak.
"Kaysing adalah pria dengan pendidikan yang baik, dan dia percaya teorinya itu dan menjelaskannya dengan cara yang analitis," kata MacDonald. "Saat Anda membaca keraguannya, dia menuturkannya dengan jelas, dan inilah kenapa orang mempercayainya."
Kaysing dan pengikutnya kebanyakan masih mempertanyakan pendaratan Bulan sampai sekarang, berfokus pada keanehan dalam foto-foto NASA, yang tersedia dengan bebas di situs badan tersebut.
MacDonald menjelaskan: "Ada beberapa masalah: bahwa latar yang sama muncul di beberapa lokasi, sehingga ini terasa seperti set yang ditata; bahwa bayangan dari batu besar dan astronot berasal dari arah yang berbeda; dan terlalu banyak foto yang tersedia, mengingat alat yang mereka bawa saat itu."
Tentu saja, MacDonald melanjutkan, setiap argumen tersebut sudah dibantah oleh NASA - namun popularitas pemikiran Kaysing tetap signifikan, karena ini menjelaskan motivasi teori konspirasi secara umum: ketidakpercayaan pada pemerintah dan mereka yang berkuasa.
"Sama halnya dengan teori konspirasi UFO," kata MacDonald. "Sering ada keyakinan bahwa pemerintah menyembunyikan sesuatu: lihat saja Area 51. Selalu ada pemikiran 'kita dan mereka' dalam teori konspirasi (jika tidak, siapa yang akan berkonspirasi?) - dan biasanya pemerintahlah yang disebut 'mereka'."
Kehidupan di Mars
Sudah sejak lama manusia berspekulasi akan kemungkinan adanya kehidupan di Mars, sehingga ketika NASA merilis foto yang diambil dari kamera di robot penjelajah Curiosity, yang mendarat di planet pada 2012, komunitas teori konspirasi langsung 'menggila'.
"Orang melihat bentuk, wajah, piramida, serangga - semua hal - di permukaan Mars," kata MacDonald.
"Dan meski NASA menjelaskan tidak ada apa-apa di sana, bahwa ini bayangan dan trik cahaya, mereka yang yakin teori konspirasi semakin yakin untuk melawan pihak otoritas itu. Bahkan NASA selalu berada dalam posisi tarik ulur dengan para 'ahli' teori konspirasi ini."
Meski banyak klaim tersebut yang lucu - satu foto disebut menampilkan sosok yang mirip Elvis Presley - beberapa teori mendapat dukungan, karena terkesan lebih "meyakinkan".
Contohnya ketika dilaporkan bahwa salah satu foto Curiosity di lanskap tandus Mars, tampak dua piramida yang hancur - bukti peradaban yang hilang di Planet Merah.
"Teori konspirasi Mars itu menarik," kata MacDonald, "karena tak seperti pendaratan di Bulan yang mengindikasikan kepalsuan, namun ini menunjukkan bahwa ada kehidupan alien yang ditutup-tutupi oleh NASA. Dan karena orang melihat piramida dan wajah atau bentuk manusia, seperti patung, mengesankan bahwa bukan hanya kehidupan alien pernah ada di sana, tapi juga karena bentuk alien itu adalah kita."
9/11
Salah satu teori konspirasi paling gelap dan ekstrem, dan dapat memicu kemarahan, adalah seputar serangan 11 September 2001. Teori konspirasi utama melibatkan kejatuhan cepat Menara Kembar World Trade Center di New York, AS.
Sebagian menyatakan bahwa kehancuran gedung terjadi bukan karena dampak tabrakan dengan pesawat saja, tapi juga sebagai hasil dari ledakan yang terkendali, untuk tujuan-tujuan jahat, oleh pemerintah AS - dan kemungkinan untuk menyediakan alasan mendukung perang di Timur Tengah.
Meski teori-teori konspirasi 9/11 sudah dibantah oleh penyelidik resmi, namun mereka yang mempercayainya menggunakan fotografi traumatis dari serangan itu dan setelah serangan sebagai bukti.
"Secara umum, foto paling kuat dari World Trade Center, seperti pria yang jatuh, benar-benar mengerikan," kata MacDonald. "Foto itu sudah cukup sering ditunjukkan dan kita tak perlu melihatnya lagi."
Namun MacDonald lebih tertarik dengan foto hoax yang muncul setelah 9/11 dan langsung menjadi sensasi di internet, dan menyebar lewat email.
Foto yang dikenal dengan 'Tourist Guy' itu menampilkan seorang pria yang berdiri di dek observasi World Trade Center, beberapa detik sebelum tabrakan dengan pesawat yang dibajak, yang terlihat di belakangnya.
"Klaimnya, bahwa petugas penyelamat menemukan kamera di reruntuhan dan film di dalamnya diambil dan diproses, dan mereka menemukan foto terakhir dari turis yang berdiri di puncak World Trade Center," kata MacDonald.
Foto itu kemudian terbukti palsu - karena diambil pada 1997 oleh turis Hungaria yang kemudian mengubahnya secara digital setelah 9/11 sebagai "lelucon".
Saat itu, menurut MacDonald, "foto tersebut menjadi salah satu konspirasi hoax internet pertama yang beredar dengan luas. Pemikiran bahwa ada sesuatu yang ditutup-tutupi pun jadi semakin luas."
Kenapa orang membuat teori konspirasi?
"Sulit menjawabnya," kata MacDonald. "Kenapa orang menciptakan virus yang merusak komputer? Akhirnya itu soal sensasi, dan menghasilkan suatu dampak. Jika Anda melepas sesuatu seperti ini ke dunia, Anda mempengaruhinya. Dan ini adalah tentang mendapat pengakuan."