Apa yang Akan Terjadi jika Kita Bisa Kembali ke Masa Lalu? Ini 5 Jawaban Sains


Naviri Magazine - Dalam sains, terutama ilmu fisika dan matematika, keberadaan ruang dan waktu telah lama menjadi pembahasan yang bahkan membuat banyak orang pusing. Bagaimana tidak, fisika bahkan telah menjabarkan hakikat ruang dan waktu melalui beberapa teori besar, seperti relativitas dan kuantum.

Berbicara mengenai ruang dan waktu dalam sains, ada pertanyaan klasik mengenai hal ini. Apakah manusia bisa melakukan perjalanan waktu ke masa lalu atau ke masa depan? Secara prinsip, melakukan perjalanan waktu ke masa depan bisa dilakukan dan ini sangat berkaitan dengan dilatasi waktu.

Namun, untuk kembali ke masa lalu, rasanya masih terdengar mustahil. Seorang genius sekaliber Albert Einstein saja tidak bisa membuat mesin waktu. Apa yang akan terjadi jika manusia bisa ke masa lalu dan mengubah nasibnya? Yuk, simak jawaban ilmiahnya!

1. Jika bisa kembali ke masa lalu, seharusnya kejadian masa depan bisa diubah

Ini pernyataan sains di zaman klasik. Jika bisa ke masa lalu, kamu pasti bisa mengubah masa lalumu, dan akhirnya mengubah masa depanmu. Terdengar masuk akal, bukan? Faktanya, hal ini merupakan sesuatu yang sangat terdengar mainstream dan umum, bahkan di kalangan ilmuwan sekalipun.

Namun, persoalannya adalah cara teknis untuk kembali ke masa lalu. Satu-satunya cara untuk kembali ke masa lalu adalah menggunakan kecepatan yang melebihi cahaya. Ya, hal ini sangat mustahil dilakukan karena menurut teori relativitas, di alam semesta ini tidak ada sebuah objek yang mampu bergerak dengan kecepatan melebihi kecepatan cahaya.

Namun, untuk melihat masa lalu secara nyata masih sangat dimungkinkan. NASA mencatat bahwa cahaya bintang di langit merupakan cahaya yang dipancarkan oleh objek angkasa di masa lalu, dan baru diterima oleh Bumi di saat ini. So, ingin mengubah masa depanmu? Mulailah berbuat yang terbaik mulai dari sekarang!

2. Kembali ke masa lalu adalah hal sia-sia, toh masa depan tak akan bisa diubah

Jika memang mesin waktu ada, kamu bebas untuk melakukan apa pun di masa lalu. Namun, rupanya hal tersebut tidak akan mengubah apa-apa di masa depan. Lho, bagaimana maksudnya? Ya, hal ini memang sangat bertentangan dengan premis logika pada poin satu di atas. Namun, justru pernyataan inilah yang dianggap paling masuk akal dalam sains.

Dilansir Simon Fraser University, jika kembali ke masa lalu bisa dilakukan, rupanya hal tersebut tetap tidak akan bisa mengubah masa depan. Hal yang sama juga diungkapkan oleh banyak ilmuwan fisika, seperti ditulis dalam laman Stanford University. Pada intinya, akan terdapat banyak paradoks yang bisa menghalangi seseorang untuk mengubah masa depannya jika ia kembali ke masa lalu.

3. Nekat ke masa lalu akan membuatmu terjebak selamanya di sana

Seperti dicatat di laman National Geographic, perjalanan waktu itu rumit dan melibatkan banyak faktor. Salah satu hal mengerikan yang akan kamu hadapi kalau nekat melakukan perjalanan waktu ke masa lalu adalah tertutupnya dimensi waktu. Dengan kata lain, kamu bisa terjebak di masa lalu seumur hidupmu.

Seorang fisikawan sekaligus profesor matematika dari University of Southern California, bernama Clifford Johnson, pernah menyatakan bahwa "waktu jauh" bisa disamakan dengan ruang dimensi layaknya ruangan dalam rumah kita. Jika ruang dimensi tersebut tertutup, akan sangat sulit dan mustahil membuka kembali ruang dimensi itu. Tentunya, kamu tidak mau terjebak di masa lalu, kan?

4. Kembali ke masa lalu akan membuatmu terbentur berbagai macam paradoks

Apa yang dimaksud dengan paradoks? Secara sederhana, paradoks bisa diartikan sebagai kondisi yang ditimbulkan dari pertentangan akan kejadian logis sebelumnya. Sayangnya, kondisi paradoksal ini akan sangat sulit dijabarkan secara silogisme karena memang lebih mirip benang kusut.

Misalnya, kamu kembali ke masa lalu dan bertemu dengan kakekmu. Jika kamu membunuhnya, seharusnya kamu tidak pernah dilahirkan. Lantas, jika memang kamu tidak pernah eksis, siapakah dirimu yang sedang berada di masa lalu tersebut? Nah, pertanyaan macam inilah yang dinamakan kondisi paradoks akibat kejadian logis sebelumnya.

Itu sebabnya, perjalanan waktu hanya akan menghadapkanmu pada banyak kisah paradoksal. Bahkan, sebelum manusia benar-benar bisa kembali ke masa lalu, hal-hal paradoks tersebut sudah menghadang di depan mata. Kecuali kalau bisa membuat rumus dan teori untuk meruntuhkan paradoks tersebut, mungkin kamu bisa kembali ke masa lalu dengan tenang.

5. Kamu bisa kembali ke masa lalu, tapi tidak akan pernah bisa berinteraksi dengan alam di masa itu

Apakah perjalanan waktu tanpa melibatkan paradoks dimungkinkan? Sepertinya bisa. Sebuah artikel sains yang diterbitkan dalam SciTech Daily mencatat bahwa ilmuwan bisa membuat perjalanan waktu tanpa melibatkan paradoks yang menjengkelkan. Menurut beberapa ilmuwan, keterlibatan paradoks lebih condong ke arah angka matematis yang sebetulnya bisa diubah dan diperhitungkan.

Akan tetapi, sehebat apa pun kamu menghilangkan paradoks di dalamnya, tetap saja tidak dapat berinteraksi dengan alam masa lalu yang sedang kamu jalani. Stephen Hawking pernah menjelaskan bahwa perjalanan waktu mungkin saja bisa dilakukan di masa depan. Namun, dalam pandangannya, Hawking menyatakan bahwa perjalanan waktu melibatkan beberapa dimensi yang berbeda.

Atas dasar inilah, didapatkan kesimpulan hipotesis bahwa kalaupun manusia bisa kembali ke masa lalu, sejatinya ia tidak bisa berinteraksi dengan alam di masa tersebut. Dengan kata lain, orang yang ke masa lalu hanya bisa menyaksikan kehidupan masa lalu tanpa mampu terlibat di dalamnya, karena terpisah secara dimensi.

Itulah beberapa asumsi dan jawaban sains mengenai apa yang akan terjadi jika manusia benar-benar bisa ke masa lalu. 

Related

Science 6991946266139163011

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item